"Jika anda rumah, maka izinkan saya untuk pulang"
🏠🏠"Bu Dira ini pot diletakkan dimana?" tanya Fatma dan Dara yang sibuk menata panggung
"Letakkan di depan panggung mbak tapi nanti saja panggungnya belum dihias dengan tirai jarik dan kolam kecil juga belum selesai nampaknya" jelasku
"Kalian bisa istirahat dulu sembari menunggu kolam kecil yang akan dibuat dengan ikhwan" perintahkuKesibukanku akhir-akhir ini sangat melelahkan tapi untung saja tubuhku fit dan tak mengganggu aktivitasku sejak 2 hari yang lalu aku dan tim panitia memang sudah disini pak ketua menyarankan agar kami tidak bolak-balik dan fokus pada acara, tak tanggung-tanggung pak ketua menyiapkan fasilitas dua rumah khusus untuk kami satu rumah untuk kaum hawa dan satu rumah untuk kaum adam jarak antara rumah satu dengan satunya juga tak terlalu jauh setiap malam kami kopdar di tempat yang sangat tepat di pinggir kolam berisi ikan gurame yang segar walau lelah tak terasa akibat tempat yang begitu nyaman
"Bu Dira semuanya sudah beres" tanya pak bos
Sekarang kami sedang kopdar terakhir besok adalah acara yang sedang kami rancang dari jauh-jauh hari berbagai macam persiapan telah dilakukan dari latihan pensi anak-anak sampai dengan tata panggung dan seragam yang tak lupa kami bahas
"Alhamdulillah sudah pak, anak-anak sudah dilatih dengan Bu Mila, panggung sudah beres dengan pak Bejo konsumsi sudah diselesaikan tinggal besok pagi dihidangkan ke meja tamu dengan Bu Inah sebagai pelopor, seragam sudah diambil dari penjahit oleh Bu Asih" jelasku dengan gamblang dan jelas sesuai dengan laporan dari PJ masing-masing yang telah aku ajak berkumpul sebelum ketua mengumpulkan kami malam ini
"Alhamdulillah, bagus terima kasih atas kontribusinya semua para panitia demi suksesnya event ini" jawabnya berterima kasih"Pagi yang gupek terlukis pagi ini tak terkecuali pak ketua yang cemas mengenai event yang entah hari ini akan berjalan lancar atau tidak harapannya lancar selancar berjalan di jalan tol
"Nak Dira" sapa ibu
"Iya bu, ada yang bisa Dira bantu?" itu suara ibu nyai memang selama tinggal di pesantren ibu dan aku terlihat lebih akrab seperti sekarang
"Tidak ada apa-apa, sudah siap semuanya?" tanya ibu
"Alhamdulillah sudah bu, tinggal menunggu tamu datang dan acara siap dimulai" jelasku kepada ibu dengan senyum tentunyaKulirik wajah teduh itu, tak secemas tadi pagi yang sedikit ada kendala persoalan sound system yang telat datang untung saja pak Joko cepat tanggap entah dengan apa beliau berhasil mendatangkan sound system yang baru tak lupa kursi berbaju putih sudah tersusun rapi dan berpenghuni hampir penuh, anak-anak pensi sudah siap dengan tugasnya masing-masing begitu juga para santri yang sudah cantik dengan balutan mahkota di atas kepalanya, petugas MC sudah menempati posisinya, kursi depan sudah dipenuhi oleh pejabat tinggi tidak ketinggalan pula gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan wajah tampan nan wibawa tersenyum bahagia melihat ratusan santri yang siap diwisuda dan sebelah kiri tentu ada pak ketua dan sebelah kanannya pak Kiai sebagai ketua yayasan
Jangan lupakan aku dan ibu duduk di bagian wanita di posisi paling depan tidak nyaman sebenarnya dan tidak enak dengan panitia yang lain mengingat aku adalah panitia inti dan malah enak-enakan duduk di posisi terdepan, apa kata mereka tapi apalah daya ini permintaan pak ketua dengan beralasan bahwa "Menemani ibu nyai" alasan macam apa ini sulit diterima bukan? ah bodo amat yang penting acara berjalan lancar dan sukses batinku ketika rapat terakhir
💐🥰💐Tak terasa senja mulai menempatkan dirinya, acara satu persatu sudah ditunjukkan tak terkecuali perwakilan santri menunjukkan kebolehannya membacakan ayat-ayat-Nya tanpa melihat Alquran atau yang sering disebut Tazmi para tamu undangan mulai meninggalkan tempat acara satu persatu situasi yang ramai seketika sepi dengan datangnya senja para panitia bergegas menyapu bersih segala atribut yang digunakan, tidak terasa sudah pukul 22.30, pak ketua menyempatkan kopdar sebentar untuk menyampaikan instruksi berikutnya
"Besok kita kumpul kembali pukul 08.00 saya harap jangan sampai ada yang terlambat agar siangnya kalian bisa istirahat pulang ke rumah kalian masing-masing, terima kasih hari ini atas kontribusinya dalam mensukseskan event ini, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat istirahat" tutupnya
"Waalaikumsalam" jawab kami dengan kompakKukuruyuk terdengar kokok ayam bersenandung seiring seirama suara azan yang sedang berkemah tanda tubuh telah tiba dan waktunya aktivitas pagi harus segera dimulai
"Terima kasih atas kontribusinya selama seminggu telah mengorbankan hati, pikiran, terutama tenaga demi suksesnya event ini, saya harap para panitia tidak trauma dengan kinerja saya sebagai ketua dan saya minta maaf jika selama ini saya sebagai ketua memiliki kesalahan selamat melanjutkan tugas berikutnya" jelasnya panjang lebar sebagai kata penutup
Setelah diresmikan pembubaran panitia, siangnya kami bergegas untuk pulang mengistirahatkan tubuh dan kebetulan esok hari weekend waktunya untuk istirahat, sebelum pulang aku sempatkan diri untuk berpamitan
"Ibu Dira pamit pulang dulu terima kasih atas jamuan ibu selama seminggu ini maaf jika Dira salah dalam berucap maupun bertingkah laku, ibu jaga kesehatan" setelah itu aku peluk ibu dengan hangat dan ibu lebih mengeratkan pelukannya
"Ya Allah seperti rumah tempat aku pulang menumpahkan segala resah" batinku
Seperti ada yang mengintip dari dalam, entahlah akhir-akhir ini aku merasa ada seseorang yang mengawasi, Ah mungkin itu hanya halusinasiku efek kecapean
Dirga puff
"Hati-hati sayang sampai berjumpa lagi beberapa minggu ke depan insya Allah kau akan jadi milikku seutuhnya, Tuhan izinkan aku untuk memilikinya"
.
.
.
.
.
💐🤲🥰🤲💐Woooo.woooo
Doa macam apa itu?
Kira-kira apa ya yang akan terjadi selama seminggu kedepan?
Apa yang diperbuat oleh pak Dirga untuk ibu Dira?
Nah siapkan perasaan yang seperti apa yang harus kalian hadirkan untuk menyambut part selanjutnya?
Bahagia atau sedih?
Tetap ditunggu ya part berikutnya, maaf agak lama biasalah ya sedang banyak tamu🤭🙏
Kamu gak pengen bertamu ke rumah?#eh
KAMU SEDANG MEMBACA
Qodaruallah
Teen FictionDira gadis polos yang selalu jadi panutan bagi anak-anaknya Dirga seorang pria dengan mata teduh dan suara lembut ketika melafazkan ayat-ayat cinta dari-Nya Pandangan pertama yang sudah terlampau jauh masih terasa hingga membuat keduanya tak saling...