Matahari mengajakku tersenyum lewat celah-celah jendela tapi apalah daya lelah ku lepas dari raga dengan malas kucoba bangkit tapi tenagaku belum pulih sepenuhnya
"Shttttt.... Shttt.... Sa..sakit... Ya Allah" lirihku lemah sambil kupijat batok kepala
Dengan perlahan kubangkit meraih vitamin dan obat yang beberapa minggu ini tak ku sentuh sebab tak pernah kambuh, Aku adalah wanita yang memiliki kekurangan walau semua orang mengatakan Aku wanita sempurna, cantik, cerdas dan lulusan terbaik dari kampus, bahkan di sekolah 4 kali berturut-turut mendapatkan penghargaan tapi mereka tak pernah tahu dengan proses yang telah aku lewati
"Harus bisa Dir, 2 hari lagi kita bertemu weekend, semangat Dira ayoo semangat" menyemangati diri sendiri
Sampai di parkiran sekolah, halaman sudah ramai dan siap untuk menyambut pagi dengan senam sehat sebab ini hari Jumat hari kebebasan berekspresi untuk mereka kelas juga hanya sampai pukul jam 11.30 setelahnya jumatan dan istirahat lanjut dengan pentas seni, sekolah ku mengikuti anjuran pemerintah yang mewajibkan 5 hari belajar dan hari Jumat adalah hari merdeka menunjukkan kebolehannya, anak-anak tampak bahagia dengan seragam kream berbalut rosella kaki jenjang mereka tertutup walau mereka wanita tapi tak kalah tangguh dengan kaum adam
"Pagi bu Dira, yuk senam"sapa bu pus saat masuk dalam kantor
"Pagi juga, yuk"jawab ku seenaknyaKualihkan sakit kepala ini dengan tetap mengikuti berbagai kegiatan di sekolah, ku ambil barisan paling belakang tepat disebelah UKS entah mengapa rasanya kok tak tertahankan jika sewaktu-waktu aku tak kuat maka kaki ini tahu akan melangkah kemana
"Shhtttt....shttt... Ya Allah sakit amat" lirihku, tak tahan dengan rasa sakit, kulangkahkan kaki dengan cepat khawatir aku terjatuh malah tambah besar urusan, ku buka pintu UKS untungnya sepi sebab semua asik menikmati senam tanpa pikir panjang aku rebahkan tubuh ke tempat tidur, inilah lemahnya seorang diri jika sudah sakit tak mampu untuk bergerak
"Assalamualaikum" sapa seorang dengan suara langkah kaki mendekat, Jantungku kembali berdegup kencang seperti beberapa minggu lalu saat pertemuan perdana
"Ah mungkinkah dia disini? tapi untuk apa? Batinku berharap dan penasaran
"Waalaikumsalam" jawabku singkat "Bu Dira, ini ada sarapan dan susu serta minyak kayu putih makan dan pakailah semoga dapat meringankan saya pergi dulu" jelas seseorangTanpa sempat mengucapkan terima kasih si tuan sudah pergi meninggalkan aku berjalan menuju meja depan yang biasa dipakai untuk perawat piket, melihat ada kantong plastik yang cukup penuh isinya sekotak bubur ayam dan susu ultra milk rasa coklat minyak kayu putih lalu aku berjalan ke kedalam kunikmati sarapan yang disediakan oleh situan
"Alhamdulillah Terima kasih Allah telah mengirimkan rezeki hari ini lewat kamu" entah mengapa aku begitu lahap dan pipi kanan kiri tertarik berbentuk senyuman manis seperti susu yang sedang aku minum"Ah ini gua yang kepedean atau gimana nih? Tapi kok dia tahu kalau gua di UKS?" batinku bertanya-tanya setelah melahap tuntas semua yang di berikan padaku ada sebuah amplop berwarna biru yang sama dengan beberapa minggu lalu ku temukan di dalam tas
"Apa ini? Kok sama seperti beberapa minggu lalu" lirihku sambil membukanya
"Syafakillah, D2"
KAMU SEDANG MEMBACA
Qodaruallah
Teen FictionDira gadis polos yang selalu jadi panutan bagi anak-anaknya Dirga seorang pria dengan mata teduh dan suara lembut ketika melafazkan ayat-ayat cinta dari-Nya Pandangan pertama yang sudah terlampau jauh masih terasa hingga membuat keduanya tak saling...