Insiden

8 0 0
                                    

"Sabar itu indah"
Qs.Al-Mari'ij
.
.
.
🤲🤲🤲

Tak ada hari libur bahkan weekend pun dipakai alhasil Minggu ku berakhir di sini tahu kan di mana ruang rapat membahas tentang PTS yang akan dilaksanakan oleh anak-anak sebagai uji nyali mereka setelah beberapa bulan menelan materi yang dalam seminggu mereka harus bisa menjawab segala sarapan yang akan disajikan oleh bapak ibu guru mapel mereka masing-masing raport bayangan sebagai bukti bahwa berhasil atau tidaknya usaha mereka selama beberapa bulan yang lalu

Akhirnya selesai juga rapat hari ini ditandai dengan kata penutup yang disampaikan oleh pak MC yaitu ustaz Yusuf dengan bergegas aku keluar dari ruangan rapat dan langsung menuju kantor untuk berkemas, lelah sekali nampaknya setelah seminggu lalu event di pusat lalu mengejar materi dan mulai minggu depan PTS sudah di depan mata, wow cepat sekali waktu berlari padahal aku merasa sudah paling kencang dalam berlari tapi nyatanya kakiku tak kalah cepat dari waktu

"Bu Dira" sapa seseorang, kalian tahu itu siapa? Siapa lagi jika bukan pak Dirga, oh iya tadi dia ikutserta dalam agenda rapat, entah sebagai apa dia disini, aku enggan membaca SK panitia, ah peduli apa aku

"Iya pak, Ada apa? jawabku singkat mungkin karena aku lelah jadi jantungku terasa biasa saja

"Ada waktu sebentar? ada beberapa yang ingin saya tanyakan mengenai dana kesiswaan" jelasnya

Tentu jika sudah bahas kesiswaan mau tidak mau aku tak bisa menolak

"Bisa pak, mau di sekolah atau di mana pak?" tanyaku

"Di luar saja gimana bu? Ada waktu? tanyanya kembali

"Oh bisa pak, setelah ini boleh agar tak kesorean? tawarku

Setelah beberapa menit mengemudikan kendaraan masing-masing akhirnya kami berjala bersama memasuki kafe langgananku tentu terlebih dahulu memarkirkan mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa menit mengemudikan kendaraan masing-masing akhirnya kami berjala bersama memasuki kafe langgananku tentu terlebih dahulu memarkirkan mobil


"Wah bu Dira kalau bawak mobil, emang enggak bisa santai" protesnya mengingat tadi kecepatan yang aku gunakan lumayan membuat siapa saja yang menjadi penumpang akan senam jantung

"Apa iya pak, enggak ah biasa saja" jawab ku

Dengan perlahan aku langsung masuk ke obrolan inti dan Tak jarang kami berdua tertawa larut dalam obrolan dan makanan yang kami pesan sudah kosong tak tersisa suskses pindah ke perut kami

Bugh

Bugh

Bugh

QodaruallahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang