Halo lagi! :D Kalian gercep banget yah :") Baru juga diupdate semalam, sekarang bab 3 udah 99 aja votesnya :') Me likey~ Arigatou ne! ^-^
Oh iya, aku sekalian mau konfirmasi di bab kemarin. Banyak yang bingung sebenarnya Mark ini anak tunggal, anaktiri, atau gimana (gara-gara aku nyebutnya 'putra semata wayang', jadi banyak yang bingung :")) Jadi guys, Mark ini putra satu-satunya pasangan Tuan Beltran dan Nyonya Lee. Tapi dia bukan anak semata wayang karena punya kakak cewek, namanya Wendy. Kenapa aku sebut 'putra semata wayang', karena anak laki-laki di keluarga itu cuma dia aja, yang secara otomatis juga membuat Wendy sebagai 'putri semata wayang keluarga itu. Tapi karena ambigu, ya udah aku ganti penjelasan di bab 3 jadi 'putra satu-satunya' :'D Moga nggak rancu lagi, yah~
Terus juga ada yang bingung, sebenarnya kematian Tuan Beltran ini diketahui publik apa nggak, gara-gara aku ngetiknya Mark memakai nama Tuan Beltran sebagai topeng. Maksud aku,Mark sebagai pemimpin tuh make nama bapaknya juga: Tuan Beltran. Jadi, kematian Tuan Beltran pada diketahui ya guys, cuma Mark menyandang nama dia aja sebagai ketua. Jadi dari dulu sampai sekarang, nama pemimpin Rufus tetap Tuan Beltran gitu loh. Penjelasan soal ini udah aku ubah juga ya di bab 3 :'D Maaf bikin miskom mulu wkwk
Semoga bab ini nggak ada kerancuan yang mengganggu lagi deh. Enjoy ya~ <3 Jangan lupa votes dan komennya :D
.
.
.
Yuki sama sekali tak berbohong, ia benar-benar mendidik dan mempersiapkan Haechan untuk menjadi seorang geisha, melaksanakan amanat Pon Hiki yang dibebankan padanya.
Pada tahap awal, Yuki memasukkan Haechan ke salah satu sekolah geisha di kota itu. Membiarkannya belajar bersama gadis-gadis belia yang juga tengah mempersiapkan diri menjadi geisha ketika umur mereka telah terbilang cukup.
Bagaimanapun, Haechan tak mampu menolak, bahkan dengan bahasa halus sekalipun. Yuki adalah orang yang membebaskannya dari ikatan sebagai budak, walau berakhir mendidiknya menjadi seorang geishaㅡyang Haechan pikir sama buruknya dengan budak, bahkan berkali lipat lebih buruk. Namun sekali lagi, Haechan tak juga menolak. Bukan karena ia menyukainya, tetapi lebih karena utang budi yang begitu besar terhadap Pon Hiki. Jika bukan karena wanita itu, Haechan mungkin tidak akan bertahan di negeri asing ini, bahkan sampai lebih dari lima tahun.
Haechan menjalani keseharian sebagai seorang maiko dengan jalan berbatu. Setiap pagi, ia akan berangkat sekolah mengenakan kimono yang ditetapkan sebagai seragam, memasrahkan tubuh mungilnya dikungkung kuat oleh balutan kain-kain itu. Di sekolah, ia diwajibkan bisa menari. Kimono yang ia kenakan cukup membuatnya susah berjalan, terlebih lagi menari. Haechan harus mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya apabila tak ingin diomeli sang guruㅡyang mana akan berakhir dengan Yuki yang mendapat laporan-laporan jelek tentangnya. Yuki selalu berpesan pada Haechan, bahwa karena ia geisha senior yang cukup terkenal di Kyoto, Haechan harus menjadi maiko yang membanggakan, bukan malah mempermalukannya. Hal itu lantas menjadi beban berat bagi Haechan.
Sudah sekitar tiga bulan lamanya Haechan disekolahkan di sekolah geisha, mendapatkan pelatihan tari, menyanyi, dan bahkan bermain alat musik seperti shamisen, alat musik yang umum dipelajari seorang maiko. Haechan mempelajari semuanya dengan sangat baik, dan di waktu tiga bulan ini, ia menunjukkan kemahiran yang lumayan dalam ketiga bidang seni tersebut.
Sebagai salah satu geisha terbaik, Yuki tentu memiliki standar penilaian yang tinggi. Melihat Haechan yang masih melakukan ketiga bidang seni itu dalam kemampuan standar, membuatnya lantas merasa tak puas. Yuki berakhir menambah sesi latihannya. Maka, setiap pagi Haechan akan menghabiskan waktu di sekolah hingga siang, dan setelah itu dilanjutkan dengan pembelajaran bersama Yuki dari sore hingga malam nanti di okiya. Lagi-lagi, Haechan hanya menurut.
![](https://img.wattpad.com/cover/225770284-288-k297219.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] The Reddish Crown [Bahasa]
Fanfiction[SUDAH CETAK] Lee Haechan tak mengira bahwa kehidupannya yang serba kekurangan, berubah seratus delapan puluh derajat begitu sosok kurus Pon Hiki hadir di hidupnya. Dalam fantasi paling liar Haechan sebagai bocah, geisha tidak pernah melintas barang...