2 | LELAKI BERMATA CANTIK

4.1K 762 269
                                    

Karena TRC udah dapat 300 votes, aku update bab 2 deh, walau bab 1 belum nyampe 100 :D

Ayok, seratuskan bab 2 :D Bakal langsung update bab 3 kalau sampai melampaui wkwk
Jangan lupa komen juga ya, karena aku suka baca komenan kalian :"

Please enjoy the story~ ♥

.

.

.

Lelaki seharusnya tidak memiliki postur tubuh yang kecil dan ramping.

Lelaki seharusnya tidak memiliki wajah cantik bagai perempuan.

Lelaki seharusnya tidak memiliki mata indah yang membuat lelaki lain terpana dan jatuh cinta.

Dan lelaki seharusnya tidak memiliki rambut panjang yang menjuntai hingga sebatas bokongnya.

Itulah yang Haechan pikirkan, itulah juga yang ia percayai. Namun, tubuhnya malah menunjukkan pertentangan mencolok. Posturnya kecil dan ramping, wajahnya seperti perempuan, matanya indah dan membuat siapa pun terpanaㅡbahkan pria uzur sekalipun, dan kini, rambutnya pun menjuntai hingga bokong. Haechan malu. Ia seharusnya tidak seperti ini.

Pon Hiki yang memaksanya memanjangkan rambut sejak usianya 13 tahun. Apa pun intensi wanita kurus itu, Haechan tidak tahu, pun juga tak berusaha untuk tahu. Bukan tugasnya mengorek segala sesuatu perihal majikannya. Tugasnya hanya sekadar menuruti apa yang diperintahkan, entah itu hal yang salah maupun benar, karena itu sudah menjadi takdirnya sebagai seorang budak.

Semenjak rambutnya dibiarkan memanjang, Ishihara yang sejak awal tak menyukai kehadiran Haechan di okiya pun berangsur-angsur semakin membencinya. Wanita itu selalu memandang Haechan seolah hendak menguburnya hidup-hidup, semakin gencar mencari cara supaya bisa menyalahkan dan menghardik lelaki itu tanpa mendapat tentangan dari Pon Hiki. Ya, semenjak Haechan memanjangkan rambut, wanita kurus itu semakin menunjukkan perhatian. Terlebih saat ini, ketika Haechan berusia 16 tahun, yang berarti hampir matang.

Badan mungil Haechan tumbuh menjadi tubuh yang selalu diidam-idamkan para wanita di dunia; pinggang ramping, bahu kecil, serta kulit cokelat karamel menggemaskan. Jangan lupakan wajahnya yang menjadi lebih cantik dan apik untuk ukuran lelaki, membuat rambut hitam legamnya yang memanjang mengilusi penampilanㅡia tampak seperti gadis-gadis kebanyakan. Orang-orang akan langsung tertipu apabila melihat sosok Haechan.

"Okaa-san!" Siang itu, teriakan Ishihara kembali terdengar, mengalihkan perhatian Haechan yang sedang membersihkan dan merapikan seisi rumah, dengan Pon Hiki yang tengah menghitung cermat pundi-pundi uang penghasilan Ishihara semalam. Nada teriakan Ishihara menandakan bahwa ia sedang marahㅡditebak dari suara ringikan melengkingnya yang menyebalkan.

Langkah kaki tergesa di permukaan lantai kayu okiya pun terdengar. Ishihara keluar dari kamarnya dengan kimono putih bermotif bunga matahari yang dicengkeram kuat. Ia menghampiri Pon Hiki, dan secara otomatis juga Haechan, yang saat itu tengah merapikan barang di ruangan tempat si wanita kurus mengakumulasikan uang.

"Apa lagi kali ini?" tanya Pon Hiki, sedikit malas.

Ishihara mengempas kimono yang dibawanya tepat ke hadapan Pon Hiki, mengalihkan perhatian wanita yang sedari tadi berfokus pada berlembar-lembar uang di meja kecil di hadapannya. Haechan yang penasaran lantas diam-diam mencuri pandang, sambil mengupingi yang sekira tengah terjadi. Ia mendapati kimono putih bermotif bunga matahari yang Ishihara bawa itu dalam kondisi sangat buruk. Robekan ada di mana-mana, dengan bercak berantakan tinta yang melintang di permukaan sutranya.

[✓] The Reddish Crown [Bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang