Bagian 9

3.3K 238 22
                                    

PSYCHO KIM
.

.

.

.

Jungkook menatap pantulan dirinya di depan cermin kamar mandi. Terkekeh frustasi matanya sudah memerah menahan amarah dan tangis melihat tampilannya kini.

Tangannya terulur menggosok tatto yang dibuat oleh Taehyung dengan kasar. Kulit putihnya sudah memerah dan sedikit lecet.

Digosok sampai berdarah pun tatto itu tak akan hilang karena permanen, percuma saja.

Jungkook memandang tatto itu "Tubuh ini miliknya?" Jungkook berdecih tak sudi ia memberikan tubuh ini pada pria brengsek seperti Kim Taehyung.

"Ternyata tak psycho saja nyatanya dia sakit jiwa juga. Sakit hingga membuatku hampir gila, brengsek." Jungkook memukul cermin di hadapannya frustasi. Nafasnya memburu kini tangisnya pecah raungannya terdengar tersendat pilu.

Jungkook berusaha meredakan tangisnya menghela nafas berat. Setelah merasa tenang Jungkook membasuh mukanya diwastafel. Lalu menatap cermin melihat penampilannya yang berantakan, seperti hidupnya.

Dia tak boleh lemah dan diam saja diperlakukan seperti boneka, dia harus melawan kali ini. Kobaran api muncul dalam jiwa Jungkook. Seketika pikirannya melayang saat pertama kali dengan Kim Taehyung.

Dimulai penandatanganan kontrak kerja, bertemu di lobby dan Taehyung memandanginya aneh, lalu Taehyung tiba-tiba muncul dirumahnya dan berniat membunuhnya tanpa sebab, dan karena perkataannya sendiri ia terjebak dengan Taehyung, lalu dia dijadikan umpan untuk memuaskan nafsu bejat Taehyung, membunuh. Ciuman Taehyung. Dan terakhir penghukuman tatto yang jelas-jelas Jungkook tak tau permasalahannya dan itu jelas merugikan Jungkook, Apa salahnya jika dia ingin bersenang-senang ini hidupnya.

Kim sialan itu tak berhak mengatur dirinya, tapi-- satu yang bisa Jungkook simpulkan.

"Kim tertarik padaku"
.

.

.

PSYCHO KIM
.

.

.

Jungkook keluar dari kamar mandi tampilannya masih sama tak mengenakan atasan hanya celana jeans yang masih melekat ditubuhnya.

Semenjak ia bangun, ia tak menemukan keberadaan Taehyung disana. Tapi dirinya tak peduli. Dan ini sudah pagi ai harus pulang ke Apartemennya.

Jungkook keluar dari kamar pintunya sudah tak terkunci.

Mata Jungkook mengedar kesekeliling apart ini tampak. Mewah.

Warnanya didominasi coklat tua dan lampu besar di tengah ruangan yang menarik atensi Jungkook. Berapa harganya, batinnya. Tapi kemudian ia mengedikan bahu. Persetan dengan apartemen mewah.

Jungkook menuruni tangga kini ia berada di lantai dasar unit apart ini. Langkahnya langsung menuju pintu keluar tanpa mau repot mencari keberadaan Taehyung, tapi sialnya pintu menggunakan password.

Saat Jungkook merenung berdiam diri didepan pintu sebuah suara yang sayang sekali Jungkook mengenalnya membuat ia menoleh ke belakang.

"Sedang apa kau? Sudah bangun." tanya suara husky itu.

Jungkook berdecih. Basa-basi pikirnya.

"Tentu saja aku mau pulang Tuan Kim" Jungkook menatap sinis pada makhluk dihadapannya yang sialnya tampan.

Taehyung memasukan tangannya kedalam saku, wajahnya datar menatap lurus Jungkook. "Dengan bertelanjang dada? Diluar dingin." dan ucapannya pun datar seperti wajahnya.

PSYCHO KIM [TaeKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang