Bagian 2

5.1K 344 6
                                    


Happy reading!!
.

.

.

"Apa yang kau lakukan Tae!"

Namja itu berteriak kesal, menatap lelah pada namja yang sedang duduk di singgasananya sedang mengelap pistol kesayanggannya sambil meletakan kaki dimeja. Santai bukan.

"Apa maksudmu hyung, aku tidak mengerti" wajah itu menatap datar pada lawan bicaranya.

"Kau yang membunuh rekan kerja kitakan?" tanya Namjoon.

Taehyung menyeringai

"salahkan dia yang datang terlambat 5 menit saat meeting, dia telah membuang waktuku." ucap Taehyung enteng.

C'mon masalah sepele gengs, SKIP.

"Kau sudah gila!" sungguh kepala Namjoon sangat pening.

"Jika kau lupa, Kita sama-sama gila hyung" Taehyung menyeringai.

"Terserah, tapi kau sudah membereskannya kan?" ucap Namjoon khawatir.

"Tak perlu khawatir, itu masalah kecil bagiku."

"Sampai kapan kau akan seperti ini terus Tae?" sekarang Namjoon duduk di sofa sambil menyilangkan kaki.

"Aku tak akan berhenti ini hidupku hyung, tak ada yang boleh mengatur hidupku" ucapnya sarkas.

"Tapi cepat atau lambat jati dirimu akan terbongkar Tae" Namjoon berusaha membujuk Taehyung, sungguh keras kepala sekali.

"persetan dengan semuanya, aku senang melakukan ini mendengar mereka mengerang kesakitan itu adalah kesenangan bagiku." Ucap Taehyung sambil mendongakan kepala membayangkan para korbannya saat maut manjemput.

"Ah itu sangat menyenangkan" Taehyung melirik Namjoon yang juga sedang menatapnya.

"apa kau mau kujadikan yang selanjutnya hyung?" Taehyung menyeringai tangannya mengambil balpen di laci.

"Apa yang akan kau lakukan?" Namjoon benggeserkan bokongnya saat Taehyung berjalan mendekat kearahnya.

"Sepertinya menggunakan balpen akan sangat nikmat rasanya, benarkan hyung?" sekarang Taehyung sudah berdiri di hadapan Namjoon.

"apalagi kalau ujung balpen ini menembus matamu, ayolah hyung ini hanya akan menghilangkan mata kananmu saja" Taehyung mendekatkan ujung balpen yang lancip ke mata Namjoon.

"Jauhkan balpen itu dari mataku Tae!" perintah Namjoon panik.

Tawa Taehyung pecah saat melihat wajah ketakutan Namjoon.

"kkk~ ada apa dengan wajahmu itu hyung?" tanya Taehyung disela-sela tawanya.

"Kau benar-benar!" teriak Namjoon kesal, sial dia dikerjai.

"seharunya aku tadi merekamnya" Taehyung mendudukan diri di sebelah Namjoon.

"Kau sakit"

"Terimakasih atas pujiannya"

"shit, kau memang sakit, sudahlah masih banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan jaga dirimu aku pergi dulu" Namjoon menepuk bahu Taehyung lalu hendak berdiri pergi.

"cih pergilah aku tak membutuhkanmu" gumam Taehyung sinis.

"Awas saja kau jika ada masalah lari kepadaku tak akan ku bantu kau, persetan dengan masalahmu"

"Aish, kau seperti wanita, gampang sekali merajuk"

"sudah pergilah" Taehyung mengibaskan tangannya elegan.

PSYCHO KIM [TaeKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang