Bagian 21

2.8K 203 11
                                    

*Hy gimana kabar kalian??

Enjoy the read guys~ Jangan lupa voment 😔

Here we go again!

Psycho Kim
.

.

.

Pagi hari kedua anak Adam sedang menikmati sarapan pagi mereka, fokus terhadap hidangan yang ada didepan masing-masing. Hingga suara Taehyung terdengar.

"Bagaimana keadaan mu Jung? Is it better?"

"Yeah~ better then last night. Kau tak perlu khawatir aku hanya mungkin sedikit kelelahan dan.. kedinginan" Jungkook mengecilkan suara diakhir dirinya ciut takut Taehyung marah akibat tindakan bodohnya.

"Siapa juga yang mengkhawatirkan mu?" Bohong.

"Apa kau begitu susah untuk meminta dijemput Jeon Jungkook, kau ingin mengulangi kejadian itu lagi? Mungkin kau beruntung waktu itu aku datang tepat waktu bagaimana jika tidak? Setidaknya perhatikan dirimu. Kau tidak pernah mendengarkanku dengan baik. Sebegitu tidak penting kah ucapanku ini? Katanya kau mencintaiku hm?"

Jungkook makin meringis, tak berani menatap Taehyung dia hanya bisa mengaduk-aduk makanan didepannya, sadar ia sepenuhnya salah dan ucapan Taehyung benar adanya, dirinya terlalu gengsi untuk meminta pada Taehyung.

"Maafkan aku." Pintanya, pipinya sedikit merona atas pertanyaan Taehyung diakhir. Malu.

Taehyung menghembuskan nafas berat. Jungkook tidak tau saja kemarin malam dirinya hampir kewalahan setengah sinting sampai-sampai menelfon Namjoon hanya menanyakan bagaimana merawat orang sakit.

"Dan untuk tadi malam itu.." Jungkook mengalihkan topik, sebenarnya dirinya sudah gatal ingin membahas ini kala matanya terbuka dari tidur tapi tertahan diujung di tenggorokan. Dan kini Taehyung memancingnya.

"Aku serius mengatakannya aku mencintaimu." Cepat, Jungkook mengatakannya dengan cepat tapi terdengar jelas oleh Taehyung.

Taehyung terkekeh sambil mengelap bibirnya dengan tissue. "Hm aku tau Jung. Tapi sebelumnya aku ingin memperkenalkan dirimu pada seseorang, dan setelah itu apapun alasannya tidak ada jalan lari untukmu. Kau sudah mengakui mencintaiku dan aku tidak akan melepaskannya."

"Seseorang? Siapa?" Tanya Jungkook penasaran.

"Kau akan mengetauinya, dan aku juga ingin memastikan sesuatu terlebih dahulu." Jungkook menatap bingung pada Tahyung yang kini melontarkan tatapan yang sulit diartikan. Sesuatu apa lagi?

"Tapi kita bisa melakukan dengan kencan terlebih dahulu, kau yakin tak ingin berkencan dengan model terkenal seperti diriku ini eoh?" Jungkook mengedipkan sebelah matanya, berniat menggoda. Narsis.

Dahi Taehyung tampak jelas bergelombang, "Kencan? Haruskah? Menurutku itu membuang waktu."

"Ayolah kau mau berkencan dengan ku tidak?" Hell! Jungkook bahkan merendahkan harga dirinya dengan mengajak Taehyung kencan duluan. Setahunya ia tak seagresif ini shit! Jungkook benar-benar jatuh dengan pesona namja tampan dihadapannya ini sekalipun macam iblis.

"Terserah kau."

What the fvck?

Jungkook merotasikan mata, bibirnya mengerucut sebal. "Terserah artinya iya, so, you my boyfriend right now, mine."

Taehyung memilih diam, tidak ingin meladeni ocehan Jungkook, tapi nyatanya dia tak keberatan. Jungkook? Hanya menghela nafas.

Namun, tiba-tiba Jungkook teringat sesuatu. "bagaimana keadaan wanita yang mengaku ibu tirimu itu?"

PSYCHO KIM [TaeKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang