Bagian 20

2.6K 211 6
                                    

Tes?

Here we go again~

*Sorry for typo's

Psycho Kim
.

.

.

Taehyung segera mengganti baju Jungkook dengan piyama yang hangat, dan membungkus tubuh Jungkook dengan selimut tebal namun Jungkook terlihat masih kedinginan.

Tapi..

Taehyung menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Dirinya bingung.

Setelah ini apalagi?

"Tae-Taehyung di-dingin." lirih Jungkook setengah bergumam.

Holyshit! Dirinya tidak tahu bagaimana cara merawat orang sakit.

"Bagaimana ini?" Taehyung mondar-mandir sambil mengusap bibirnya.

Taehyung merogoh ponselnya disaku celana, dia akan bertanya pada Namjoon. Yah pria itu pasti bisa membantunya.

"Halo bos? "

"Jangan panggil bos ini diluar jam kerja."

"Kkk~ Mian, so what's wrong? "

Taehyung menggaruk tengkuknya yang tak gatal matanya masih mengawasi tubuh Jungkook yang bergetar.

"Apa yang harus kulakukan pada orang yang sakit?"

"Ne? "

"Jawab saja." Taehyung mendengung.

"Ya berikan dia obat, astaga. Memangnya siapa yang sakit?" Namjoon mengernyitkan dahi.

"Dia kedinginan obat apa yang harus kuberikan?"

"Dia siapa? Maksudmu Jungkook?"

Taehyung berdecak. Apa-apaan ini? Namjoon banyak bertanya sekali. "Iya dia demam dan tubuhnya menggigil sampai-sampai giginya beradu berisik aku sudah mengganti bajunya dan menyelimuti tapi tetap saja masih kedinginan, sudah lima menit aku membiarkannya seperti itu."

"Astaga bodoh. Kau memang psikopat" Namjoon memijat pelipisnya karena pening. "Ok, pertama-tama apa kau sudah mematikan AC dan menyalakan penghangat ruangan?"

"Eoh? Apakah aku harus melakukan itu?"

"Fuck tentu saja, kenapa kau bertanya?! Cepat naikkan suhu AC nya dan nyalakan penghangat ruangan, astaga kau mendadak bodoh! Pantas saja Jungkook kedinginan."

Taehyung mengerutkan hidung lalu segera melakukan apa yang Namjoon katakan. "Sudah kulakukan sekarang apa?"

"Kau lepas baju Jungkook-"

"Yak! Dia sedang kedinginan kau malah menyuruhku melepas bajunya, kau yang bodoh disini hyung."

"Yak! Aku belum selesai bicara, dengarkan aku dulu. Kau lepas baju Jungkook begitupun kau lepaslah bajumu hanya bertelanjang dada, lalu peluk tubuh Jungkook. menurut research itu cara efektif untuk menghangatkan tubuh seseorang yang kedinginan."

Taehyung melepas kancing piyama Jungkook satu-persatu menggunakan satu tangan karena tangan yang lainnya sibuk memegangi ponsel.

"Ck. Kau tahu jika aku tak pernah perduli apalagi merawat orang yang sedang pesakitan. Lebih menyenangkan jika aku memenggal kepala seseorang apalagi kalau seseorang itu dirimu."

Namjoon menghela napas, ingatkan dia untuk mencoba menahan diri agar tidak mengumpati makhluk bodoh yang sedang jatuh cinta namun tidak menyadarinya.

Otaknya menguncup 😑🔫

"Bicaramu. Jika sudah kututup telponnya aku sedang berkencan dengan pacarku, oh satu lagi kau peluklah semalaman demamnya pasti akan turun besok, kau tak perlu khawatir. "

"Hm, baiklah. kau banyak bicara." sambungan mati.

Setelah melepas bajunya sendiri, Taehyung merebahkan diri disebelah Jungkook mengikis jarak keduanya dan merengkuh tubuh itu kedalam pelukannya. Terasa panas namun empunya menggigil kedinginan dengan rintihan kecil.

"Shh. Tidurlah."

Jungkook menduselkan wajah pada dada bidang Taehyung, terasa nyaman bercampur dengan aroma Taehyung yang memabukkan.

"Saranghandago." lirihnya.

Deg!

Tubuh Taehyung menegang.

Sadar. Jungkook sepenuhnya sadar akan ucapannya. Tangan seputih porselen itu meremat kulit punggung Taehyung merapatkan pelukan. Kepalanya semakin pusing memikirkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi setelah perkataan idiotnya itu.

Ditambah lagi Taehyung tak bereaksi sedikitpun Jungkook bisa merasakan tubuh itu menegang tak bergerak sedikitpun.

"Bersabarlah Jungkook" hanya itu kata terakhir menutup percakapan malam ini.

Ada kata yang mengawang dikepala Taehyung. Namun ia tak bisa mengatakannya sekarang.

Jennie.

.

.

.

"Hyung Jungkook mengatakan dia mencintaiku."

Deg!

Entah detak jantung siapa yang kini berpacu dengan cepat diantara dua orang tersebut.

"Apa kau yakin? Setauku Jungkook tidak mudah tertarik dengan seseorang?" ucapnya, matanya kini terfokus pada sang lawan bicara.

"Entahlah dia mengatakannya saat demam"

"Kau abaikan saja mungkin anak itu mengigau."

"Tapi kita sudah melakukan sex pada malam Jungkook diculik oleh jalang tua itu."

"Kau memaksanya?"

"Tidak dia yang meminta sendiri."

Rahangnya mengeras. Holyshit!

.
.
.

TBC

Hayoloh siapa tuch? 👀

Wkwk maap baru bisa up segitu, piss 😘
Aku sibuk PTS. see you in the next chapter <3

PSYCHO KIM [TaeKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang