•9•

311 51 1
                                    


Abang Retta sudah menunggu hampir 30 menit di depan pintu gerbang sekolah Retta.Ya dia di suruh ayahnya untuk menjemput sang adik.

"Anjrit,lama bener,gue dulu jam pulangnya nggak jam segini deh" Ujar Cakra kesal.

Tuning~

"Waktu pelajaran telah berakhir,waktunya pulang.."

"Akhirnya..." Ujar Cakra lega.

"Bang Cakra,ini Bang Cakra kan?" Ujar seorang laki-laki membuat Cakra bingung dan berfikir.

"Siapa ya? lupa gue" Ujar Cakra masih berpikir keras.

"Anak buah lu dulu" Jawab laki-laki itu.

"Anak buah gue bejibun dulu,wk,tapi inget mukanya lah" Ujar Cakra terkekeh.

"Weh,Bang Cakra" Ujar laki lainya, begitu terus mereka mencoba menyapa Cakra,tapi namnya udah lulus 2,5 tahun yang lalu.

"Maksih udah nyapa,tapi gue lupa banget,sorry" Ujar Cakra lalu nyengir.

"Kuliah dimana bang?" Tanya salah satu laki-laki itu.

"Alhamdullilah dapet Imperial Collage London" Jawab Cakra membuat gerombolan itu terkaget.

Cakra dulu adalah seorang anak yang sangat bengis,di sekolah maupun di luar ia anak yanv sangat bermasalah,dari masalah tauran,merokok,pembullyan,mabuk,ke tempat terlarang,dan masih banyak lagi.

Sampai-sampai ibunya alias ibu Retta juga sempat menangis tak henti karena kelakuan anaknya.Sampai di caci maki oleh beberapa guru-guru di sekolahnya,seperti..

"Kau anak bodoh,mau jadi apa kau besok..."

"Anak bengis,punya mimpi saja tidak..."

"Cakra cakra, kamu memang nggak punya masa depan"

"Lihat nilaimu,merah semua,memalukan!"

"Bodoh!"

"Goblok!"

Dan masih banyak lagi,semua itu ia dengar hampir setiap hari.

Tapi di balik sifat bengisnya itu Cakra adalah sosok penyayang terhadap keluarganya dan pekerja keras.Ia yang melihat ibunya menangis karena perilakunya membuat ia merenungkan sifatnya selama ini.

Dan saat itupun Cakra bersumpah ingin merubah dirinya 360 derajat dari yang sebelumnya,ia mengumpulkan semangat dari cacian yang ia dapat, menjadikan cacian itu untuk menyemangati dirinya agar lebih baik.

Saat ia berada di bangku kelas XII, dia benar-benar belajar dengan sangat giat,tidak banyak melakukan hal buruk,ia meresa ia mampu menepis pikiran para gurunya bahwa dia bodoh dan bengis.

Dan semua kerja kerasnya pun terbayar, ia menjadi siswa lulusan terbaik angkatan 20** di Jakarta Internasional School,hal itu membuatnya menjadi legenda tersendiri, seorang ketua pasukan tiga tahun berturut-turut, seorang siswa paling bengis ,menjadi siswa lulusan terbaik di tahun itu.

Cakra pun melakukan ini semua tidak semata-mata mengubah pola pikir gurunya pada dirinya sendiri,tapi juga pada juniornya nanti,ia ingin gurunya tidak melakukan hal yang sama pada murid lainnya, yaitu hanya melihat luarnya saja.

"Gila lu bang,kerja keras lu terbayar banget" Ujar salah satu dari mereka.

"Iya,jangan cuman nakal,tunjukin ke mereka kalo lu semua bisa" Ujar Cakra bijak.

"Yaudah bang, kita mau ikut les tambahan dulu" Ujar mereka.

"Lah lu pada ngapain keluar kalo ada les tambahan?" Tanya Cakra bingung.

•𝔹𝔼𝔻𝔸•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang