•20•

263 41 2
                                    


Jangan Lupa Untuk Vote Dan Komen

••

Langit sudah gelap,sudah waktunya bulan yang berkerja dan matahari beristirahat,tapi tidak dengan Angkasa,ia sedang tidak beristirahat,tetapi mondar-mandir didepan pintu rumah Retta.

Ia ingin meminta maaf dengan memberikan sebungkus batagor tetapi rasa gengsinya cukup tinggi.Ia masih berpikir ya atau tidak.

"Ngapain sa mondar-mandir?" Tanya Ibu Retta dari belakang membuat Angkasa tersentak kaget,ibu Retta baru pulang dari perkerjaannya.

"A-Anu tante,Rettanya ada?" Ujar Angkasa gugup,Angkasa jarang merasakan kegugupan,tapi tatapan ibu Retta lebih menakutkan dibanding tawuran.

"Ngapin gagap,masuk aja ke kamarnya,di lantai dua pintunya ada tulisan Retta's Room,tapi jangan macem-macem lho ya" Ujar ibu Retta lalu pergi masuk terlebih dahulu meninggalkan Angkasa yang masih terdiam di tempatnya.

Beberapa detik kemudian Angkasa langsung melangkahkan kaki panjangnya ke rumah milik orang tua Retta ini,lalu menaiki satu persatu anak tangga dengan rasa gugup yang sama.

Pintu kayu putih bertulisan Retta's Room itu cukup mengintimidasi.

Ceklek.

"Anjrit!!!!" Pekik Retta dan Angkasa bersamaan.

Retta menjerit karena melihat Angkasa berada di depan kamarnya,sedangkan Angkasa menjerit karena melihat wajah Retta yang dipenuhi masker putih.

"Kampwret lwu ngapwain dwi swini" Ujar Retta tak jelas,karena ia menjaga maskernya yang mulai pecah agar tetap utuh.

"Cuci dulu muka lu" Ujar Angkasa terengah.

Retta masuk kedalam kamar yang diikuti oleh Angkasa.

Beberapa saat kemudian Retta keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sudah bersih.

"Lu ngapain kesini,masuk ke rumah gue sembarangan,sana pulang!" Ujar Retta kesal "Oh lu mau ngapa-ngapain gue ya? hayo?! jijik banget!!" Sambung Retta seuudzon.

"Gue udah minta izin ya cuk,dan nyokap lo suruh gue naik aja,yaudah" Ujar Angkasa acuh.

"Terus lu ngapain kesini hah?" Tanya Retta menanyakan tujuan Angkasa datang ke rumahnya.

"Gue ma-mau.."

"Mau ape sih sat,ngomong jan putus-putus ngapa sih"

"Ma-mau minta..."

"Duit? kaga punya,abis checkout shopee gue kemarin"

"Minta maaf"

"Buat?"

"Tadi siang lah bego"

"Cuma itu doang? ngomongnya susah banget,gengsi lu?" Ujar Retta lalu tertawa terbahak.

"Ini sebagai ucapan minta maaf gue beliin lu batagor" Ujar Angkasa menghiraukan hinaan Retta lalu menyodorkan sekantung plastik berisi sebungkus batagor.

"Wah lu baik ya padahal brengsek banget AHAHAHAHA" Ujar Retta.

"Bacot!"

"Btw,gue mau tanya,kenapa tetiba lu claim gue jadi pacar si tadi siang,kesel tau nggak gue tu,sampe ada adkel yang dateng ke kelas gue minta gue jauhin lo karena menurut dia gue nggak cocok sama lu,kan anjing banget kek odading" Crocos Retta kesal.

"Btw duduk aja" Lanjut Retta.

"AHAHAHAHAHA ngakak banget anjing" Pekik Angkasa membuat Retta mengnekuk dahinya.

•𝔹𝔼𝔻𝔸•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang