Kesalahan

1K 152 75
                                    

Pagi itu seharusnya menyenangkan untuk Caca karena kelasnya kosong, tidak ada dosen. Begitu juga dengan kelas Daniel, kelasnya kosong karena Dosennya sedang sakit. Caca langsung mengajak Daniel untuk sarapan bersama namun ditolak oleh Daniel dan mereka berakhir hanya duduk-duduk di depan Gedung B berdua.

Harusnya, pagi itu menyenangkan untuk Caca karena dia bisa meluangkan waktu bersama Daniel. Tetapi, semuanya tidak seindah yang dia perkirakan. Karena, Daniel seperti sedang berada di alam lain. Tubuhnya disini, tapi pikiran entah dimana. Daniel tidak fokus dan terkesan cuek dengan Caca.

Caca tidak kehabisan akal. Caca berusaha mengajak Daniel untuk mengobrol.

"Niel, kemarin Papa beliin aku kuda poni lagi. Kamu mau liat gak? Lucu loh!"

"Terus, katanya nanti kalo liburan semester, aku dibolehin kemana aja sama Papa karena kemarin IP aku tinggi. Liburan sama aku yuk? Mau kemana yaa? Ke Lombok? Atau Labuan Bajo? Di Labuan Bajo, Papa punya penginapan disana,"

"Um.. nanti temenin aku ke Sephora ya. Skincare aku banyak yang abis nih. Terus kemarin juga, aku liat liptint nude warnanya lucu banget Niel-"

"Ca..." panggil Daniel pelan.

"Iya Niel?" Tanya Caca semangat. Daniel memanggil sekarang, mungkin untuk menanggapi semua ceritanya barusan.

"Kamu pernah nonton Avatar the Last Airbender?" Tanya Daniel kepada Caca namun, matanya lurus ke arah depan. Tidak menoleh ke arah Caca sedikit pun.

"Eh? Avatar... yang manusia biru tinggi itu bukan? Bukan ya? Yang mana si... oh! Yang botak itu yaa?" Caca mencoba mengingat-ingat.

Daniel menghela nafas, "Iya, yang botak itu. Kamu belum pernah nonton ya? Itu bagus. Banget."

Caca tertawa mengejek, "Itu mah tontonan anak kecil Niel. Mending, aku nonton Keeping Up With The Kadarshians. Kylie Jenner cantik banget Niel!"

Tipikal Caca, selalu merendahkan apa yang orang lain suka tanpa harus memikirkan perasaan orang itu.

Daniel menghela nafas. Berharap dia dan Caca akan mengobrolkan sesuatu yang Daniel suka? Berharap mereka akan membicarakan sesuatu hingga lupa waktu? Daniel hanya terlalu berharap. Daniel sepertinya baru menyadari bahwa selama ini, dia dan Caca hanya seperlunya saja bertukar cerita. Kebanyakan, mereka membicarakan hal yang tidak penting karena mereka lebih banyak bertukar desahan satu sama lain.

Daniel tidak lagi menanggapi apa yang sedang Caca dibicarakan karena  matanya tetap menatap lurus ke depan, seperti sedang melihat seseorang. Caca yang tau bahwa Daniel tidak fokus lalu ikut melihat ke arah mata Daniel.

Terlihat di gazebo, Jihan sedang duduk bersama teman-temannya. Tak lupa, Jeffrey yang baru datang dan mengelus kepala Jihan.

Caca mendelik, 'jadi Jihan punya pacar? Tapi masih telfonan sama Daniel? Dasar cewek gatel!' Gumam Caca dalam hati. Jihan harus benar-benar diberikan pelajaran.

Daniel melihat dengan jelas bagaimana perlakuan Jeffrey terhadap Jihan karena jarangnya dengan gazebo tempat Jihan duduk tidak seberapa jauh. Hatinya sedikit sakit. Iya, sedikit. Daniel masih belum mau untuk mengakui perasaannya terhadap Jihan. Ego Daniel yang sangat besar terasa tercoreng apabila dia mengakuinya. Ditambah, juga merasa bersalah telah membentak Jihan saat itu ditelfon.

Tapi, Daniel masih menampik semuanya. Dia tidak salah, perasaannya untuk Jihan hanyalah semu dan Daniel berusaha sekuat mungkin menghiraukan segala rasa bersalah dan cemburu tersebut kepada Jihan.

Daniel lalu berdiri dari tempat duduknya dan membuat Caca bingung.

"Kamu mau kemana?" Tanya Caca.

Secret Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang