3.

2.4K 141 21
                                    

Mohon maaf lahir dan batin 🙏


Diam bukan berarti nggak sakit
×FiersaBesari

~~~~

Sore hari nya Asni menunggu Wahyu pulang dari kerja, tetapi Wahyu tidak pulang sendirian ia bersama dokter Selvi.

Asni yang mengintip dari dalam melalui jendela, melihat bagaimana Wahyu membukakan pintu mobil untuk dokter Selvi.

Asni membukakan pintu rumah dengan senyum tulus.

"Siapa ini dokter?" Tanya Selvi, melihat Asni dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Pembantu di rumah ini" jawab Wahyu singkat, melirik Asni yang hanya menunduk.

"Ohh.... Pantes gaya nya kampungan" hina Selvi.

Wahyu yang mendengar Selvi menghina Asni, merasa tak suka karena hanya diri nya saja yang boleh melakukan itu terhadap Asni.

"Hmm... Ini bawakan ke dalam" suruh Wahyu.

"Iya, Bang"

"Sekalian buatkan minum"

Asni tidak menjawab hanya menganggukkan kepalanya.

Wahyu yang tidak mendengar jawaban Asni merasa ada yang kurang, karena tidak mendengar suara Asni.

"Silahkan masuk, dokter Selvi"

"Selvi saja dok, tidak usah terlalu formal" balas Selvi dengan suara yang di haluskan.

"Iya...." Selvi yang mendapatkan jawaban singkat Wahyu merasa kesal.

.

"Kalau boleh tau kenapa pembantu itu manggil mas Wahyu dengan sebutan Abang, ya?" Tanya Selvi saat sudah duduk di sofa ruang tamu, ia juga merubah panggilan nya kepada Wahyu dengan sebutan mas.

"Saya yang minta" balas Wahyu tetapi mata nya melirik ke arah dapur yang searah dengan ruang tamu.

"Saya ke kamar dulu" ucap Wahyu sambil bangkit tanpa menunggu jawaban Selvi.

"Heh pembantu jangan sok-sokan kamu panggil mas Wahyu dengan sebutan Abang ya!" Ketus Selvi saat Asni menyuguhkan minuman untuk dirinya.

"Apa itu jadi masalah buat anda?" Balas Asni karena ia tidak mau terlihat lemah di depan Selvi, yang dia lihat dari tingkah nya ingin memiliki Wahyu.

"Iya, karena saya nanti akan menjadi istri nya mas Wahyu, dan saya keberatan kamu memakai sebutan itu " ucap Selvi bohong.

"Ucapan anda tidak bisa di percaya" elak Asni.

"Kamu cuma pembantu disini. Berani nya kamu memperlakukan saya yang derajat nya lebih tinggi dari pada kamu!"

"Pembantu juga bukan pekerjaan haram, jadi itu lebih baik. Daripada mempunyai derajat yang tinggi tetapi suka memakan hak orang" Selvi yang mendengar ucapan Asni merasa tersinggung, ia berniat menampar Asni tetapi dihentikan oleh Wahyu.

Sedangkan Asni sudah menutup mata nya, tetapi tidak merasa tamparan itu.

"Apa yang ingin kamu lakukan!?" Ucap Wahyu datar.

"Sakit, mas" rintih Selvi karena Wahyu memegang tangan nya sangat kuat.

"Maaf, dan silahkan pergi dari sini" usir Wahyu.

"Tapi, mas.."

"Pergi saya bilang!" Usir Wahyu dengan suara keras.

Setelah Selvi pergi.

"Terimakasih, Abang sudah membela aku" ucap Asni tulus.

"Hm.. itu hanya kewajiban manusia untuk menolong. Jadi kamu tidak usah merasa terlalu diperhatikan"

"Apapun itu alasan Abang menolong aku sangat berterimakasih"

"Hm.. iya"

****

Asni mengetuk pintu kamar Wahyu untuk mengajak makan malam.

"Kenapa?" Sahut Wahyu datar seperti sifatnya di awal.

"Abang mau makan?" Tawar Asni.

"Hm..." Dehem Wahyu tanda setuju, karena dia juga merasa lapar, dan malas pergi keluar untuk mencari makanan yang dijual.

Asni merasa senang Wahyu menerima ajakan nya, sebab jarang sekali mereka makan berdua.

Asni menyiapkan makanan dan mengisi piring Wahyu.

"Segini cukup, Bang?"

"Hmm..."

Setelah selesai menyiapkan makanan untuk Wahyu, Asni segera duduk tetapi agak jauh dari Wahyu.

.

"Abang boleh aku bicara sebentar?" Tanya Asni saat Wahyu ingin pergi ke kamar.

"Apa?"

"Besok aku kerja lagi di tempat Ziza, boleh?" Izin Asni.

"Terserah"

"Terimakasih, Abang"

"Hm.."

***

Pagi nya saat Wahyu ingin berangkat kerja, ia tidak melihat Asni ada di meja makan seperti biasa menunggu dirinya. Hari ini hanya ada segelas teh dan roti tawar, tidak ada bekal yang biasa disiapkan Asni. Wahyu merasa ada yang kurang.

"Mungkin dia nggak sempat menyiapkan bekal karena harus cepat sampai ke rumah Ziza" pikir Wahyu.

Saat keluar dari rumah dan mengambil mobil yang ada di garasi Wahyu juga tidak melihat motor Asni yang di berikan oleh mertua Ziza.

"Baguslah motor itu jadi ada gunanya"

Bersambung...

270520

Vote dan comment sangat berarti

Maaf alur yang nggak jelas & typo

TakdirKu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang