Maaf enggak bisa janji update cepat.
:)
°°°°°°Sudah pukul sebelas malam, Wahyu juga belum pulang, dan Asni masih menunggu Wahyu di ruang tamu dengan perasaan khawatir karena di luar sedang hujan.
"Wahyu belum pulang, As?" Tanya Bu Ajeng yang keluar dari kamar nya karena ingin mengambil minum.
"Belum, Bu"
"Hhh.... Kemana anak itu" gumam Bu Ajeng.
"Kamu ke kamar aja istirahat, Wahyu juga ada pegang kunci cadangan" beritahu Bu Ajeng.
"Iya, ibu pengen apa biar aku ambilkan?"
"Enggak usah, ibu cuma mau ambil air putih. Kamu istirahat aja pasti dari tadi kecapekan"
"Kalau begitu aku ke kamar dulu Bu" pamit Asni.
Saat Asni mencoba memejamkan matanya, terdengar suara pintu kamar yang terbuka.
"Kenapa pulang nya terlambat, Bang?" Tanya Asni dengan nada khawatir yang tidak disembunyikan nya.
"Saya mengantarkan Selvi pulang dulu" balas Wahyu santai tidak memikirkan perasaan Asni.
"Ehmm.. ya sudah aku siapkan makan dulu" kata Asni setelah menyiapkan air hangat untuk Wahyu mandi.
"Ya, bawa makanan nya ke kamar saja"
"Makan dulu Bang, ini aku juga buatin teh hangat" ujar Asni dengan membawa semangkuk sup ayam dan teh.
"Ya.." balas Wahyu segera menyantap makanan yang dibawa Asni.
"Ini siapa yang buat sup nya?" Tanya Wahyu saat satu suapan masuk ke mulutnya.
"Aku, Bang"
.
Entah kenapa Wahyu belum bisa tidur padahal jam sudah menunjukkan pukul satu malam, ia memikirkan kata-kata ibu nya yang menginginkan dirinya dan Asni memiliki anak.
"Abang perlu sesuatu?" Tanya Asni yang terbangun dari tidurnya.
"Saya rasa kita perlu bicara" balas Wahyu kepada Asni yang duduk di lantai yang dijadikan tempat tidur biasa dia menginap di rumah Wahyu.
"Kenapa ya, Bang?" Tanya Asni takut Wahyu menyinggung masalah perceraian.
"Saya ingin punya anak" ujar Wahyu langsung.
"Anak dari siapa?" Tanya Asni bingung.
Wahyu yang tadi nya serius merasa lucu dengan ucapan Asni.
"Dari kamu" balas Wahyu serius menjaga image nya di depan Asni agar tidak tertawa.
"Eh.. gimana cara nya?" Pertanyaan itu spontan keluar dari mulut Asni.
"Nanti kamu tau sendiri bagaimana caranya"
"Bolehkan?" Lanjut Wahyu bertanya.
"Ehmm.. iya, tapi setau aku sebelum melakukan hubungan harus sholat sunah dulu dan ada do'a nya" beritahu Asni sebelum mereka melakukan ibadah khusus suami istri.
***
Saat waktu menjelang subuh Asni bangun terlebih dahulu, ia segera mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar dari tubuhnya setelah melaksanakan kewajibannya sebagai istri.Asni membangunkan Wahyu untuk sholat, sedangkan ia sudah sholat duluan.
"Bang, bangun sudah subuh" panggil Asni dengan menggoyangkan badan Wahyu.
"Ya..." Balas Wahyu datar tidak merubah sifat nya meskipun sudah berhubungan dengan Asni.
"Air hangat nya sudah aku siapkan" beritahu Asni tetapi Wahyu tidak menanggapi ia langsung menuju ke kamar mandi.
Sebelum turun ke dapur untuk menyiapkan sarapan Asni terlebih dahulu memilih baju untuk Wahyu.
"Bikin apa, As?" Tanya Bu Ajeng menghampiri Asni yang sedang berkutat dengan bahan masakan.
"Bubur ayam, Bu" jawab Asni sambil mengaduk bubur.
"Ibu, bantu apa nih?" Bu Ajeng bertanya berniat membantu Asni.
"Enggak usah Bu ini sebentar lagi jadi"
Saat waktu sarapan Wahyu menikmati bubur ayam buatan Asni dengan lahap ia juga menambah semangkuk lagi karena masakan Asni yang baru-baru ini di coba nya ternyata sangat enak.
"Yang ketagihan sama masakan istri nya" goda Ayuni melihat Wahyu makan sangat lahap.
"Berisik! Mendingan kamu belajar masak sama Asni sana biar bisa nyenengin suami kamu nanti" ujar Wahyu menyuruh Ayuni yang memang tidak bisa memasak.
"Aku juga masih lama kali nikah nya, kuliah aja belum lulus" gerutu Ayuni.
"Wahyu, Ayuni kalau mau bicara terus nanti setelah selesai makan" tegur pak Ridwan kepada kakak-beradik itu.
"Iya, Yah" nurut mereka berdua.
Setelah sarapan Wahyu berpamitan kepada kedua orang tua nya, sedangkan Asni mengantarkan Wahyu menuju ke depan dengan membawakan snelli Wahyu.
"Saya berangkat" ujar Wahyu dengan mengambil snelli nya dari tangan Asni.
"Iya, Bang" balas Asni sambil mengangkat tangan nya untuk mencium punggung tangan Wahyu tetapi hanya diabaikan oleh Wahyu yang langsung menuju mobil nya.
Sore ini Asni sudah berkutat di dapur untuk membuat makan malam kesukaan Wahyu yang sudah ia tanyakan kepada ibu mertua nya.
Saat dirinya masih memasak ternyata Wahyu sudah pulang lebih awal biasanya saat malam ia baru pulang.
Asni langsung menyiapkan baju yang akan Wahyu pakai dan menuju ke dapur kembali mengambil cemilan yang sudah ia buat.
"Makan dulu Bang brownies nya" ucap Asni saat Wahyu selesai mandi.
"Iya.." balas Wahyu segera memakan brownies buatan Asni.
"Kalau begitu aku ke dapur dulu Bang mau nerusin masak" pamit Asni di balas dengan anggukan Wahyu.
Saat makan malam Wahyu menyantap masakan buatan Asni dengan lahap seperti tadi pagi.
"Kamu lapar apa doyan?" Tanya Bu Ajeng kepada Wahyu.
"Dua-duanya, Bu" jawab Wahyu yang merasa sedikit menyesal kenapa dari dulu dia tidak mencoba masakan Asni yang sangat enak.
"Pelan-pelan makannya, itu juga masih banyak" tegur Bu Ajeng melihat Wahyu yang makan seperti terburu-buru.
"Iya, Bu"
Setelah mereka makan malam semua kembali ke dalam kamar, kecuali Asni yang masih mencuci piring. Setelah selesai ia menuju ke kamar untuk beristirahat, Asni menggelar selimut di lantai sebagai alas ia tidur.
Wahyu yang tadi tidur lebih dahulu terbangun dan menatap Asni yang sepertinya kedinginan tidur di lantai sedangkan AC juga ia nyalakan.
Asni terbangun karena Wahyu menggoyangkan badannya.
"Kenapa, Bang?" ucap Asni dengan mengucek matanya.
"Bangun kamu boleh tidur di atas ranjang" beritahu Wahyu dan membaringkan tubuhnya di ranjang.
"Iya, Bang" nurut Asni dan melanjutkan tidurnya karena hari ini ia lumayan lelah.
Wahyu yang menginginkan sesuatu membuat ia tidak bisa tidur.
"Abang kenapa? Ada yang diinginkan?" Tanya Asni terbangun karena merasa terganggu tidur nya akibat Wahyu yang bergerak.
"Saya menginginkan kamu" jawab Wahyu langsung tanpa embel-embel, ia merasa ketagihan dengan Asni.
Bersambung...
170720
Vote dan comment sangat berarti
Maaf alur yang nggak jelas & typo
KAMU SEDANG MEMBACA
TakdirKu?
Short StoryWahyu Iskandar (29) tahun, terpaksa menikahi Asni Nur Tiara (25) tahun. Karena desakan orang tua nya yang ingin melihat Wahyu memiliki pasangan dan memberikan mereka cucu. Ceritamainstream 040420 Alurnggakjelas