4.

2.2K 129 17
                                    

maybe this pain, a test of happiness awaits

°

Sebulan sudah Asni bekerja di rumah Ziza, tetapi sifat Wahyu tetap tidak berubah terhadap dirinya.

"Kenapa?" Tanya Wahyu melihat Asni berusaha menghidupkan motor nya.

"Enggak mau hidup motor nya dari tadi, Bang" keluh Asni, padahal dia sudah terlambat satu jam datang ke rumah Ziza.

"Ikut saya saja" ajak Wahyu dengan suara pelan.

"Boleh, Bang?"

"Hm..."

"Kamu tutup pagar nya" suruh Wahyu.

"Iya, Bang"

Di perjalanan mereka hanya diam tidak ada yang buka suara untuk memulai percakapan.

"Kenapa, Bang?" Tanya Asni saat Wahyu tiba-tiba memberhentikan mobilnya di pinggir jalan, tapi tidak mendapat respon Wahyu.

"Pagi, dokter Selvi" sapa Wahyu.

"Paga juga mas Wahyu" balas Selvi, menggunakan panggilan Mas karena masih di luar jam kerja.

"Mau bareng?" Tanya Wahyu, ia juga sudah tidak marah lagi kepada Selvi sejak hari itu, saat membentak Asni ia beralasan kelepasan bicara karena sedang banyak pikiran.

"Boleh, Mas?" Jawab Selvi.

"Tentu"

"Kamu pindah duduk ke belakang" lanjut Wahyu menyuruh Asni.

"Tapi, Bang" sanggah Asni.

"Duduk di belakang atau kamu turun dan cari taksi" desis Wahyu.

Terpaksa Asni duduk di belakang menuruti perintah Wahyu, karena tidak mungkin dia mencari taksi di tempat yang jarang di lalui kendaraan seperti ini.

"Eh... Ada istri nya mas Wahyu" kata Selvi.

"Mau ngapain dia, Mas?" Lanjut Selvi.

"Kerja" jawab Wahyu singkat.

"Kerja apa?" Sahut Selvi, melihat pakaian Asni yang biasa saja tidak cocok untuk pergi bekerja.

"Asisten rumah tangga" gumam Wahyu, karena dia merasa malu memberitahukan pekerjaan Asni.

"Oh, pantas" hina Selvi.

Asni yang jadi bahan pembicaraan mereka hanya diam tidak menyahuti perkataan suami dan teman kerja nya.

****

"Diantar sama siapa tadi, As?" Tanya Ziza melihat Asni turun dari mobil.

"Bang Wahyu"

"Oh, kenapa enggak mampir dulu"

"Mau cepat berangkat kerja, jadi enggak sempat mampir. Zi" alasan Asni, yang sebenarnya Wahyu tidak ada mengatakan apapun saat ia turun dari mobil.

"Iya, tapi kenapa kamu tadi duduk di belakang. As?" Heran Ziza.

"Ada teman kerja nya bang Wahyu tadi , Zi"

"Aku, masuk ya Zi. Mau lanjut kerja" lanjut Asni.

"Iya, maaf ya aku enggak bisa bantu"

"Kan udah tugas aku, Zi. Kamu juga enggak boleh terlalu capek kan, kasian adik nya Surya ini" sanggah Asni dengan mengelus perut Ziza yang makin besar.

"Heeh, adek tu" sahut Surya, yang memang berada di luar menemani Ziza berjemur.

"Iya, As. Kamu juga semoga dapat rezeki buat jadi orang tua secepatnya ya" do'a Ziza.

"Aamiin, aku ke dalam ya. Zi"

"Iya"

"kalau ada yang di  perlukan panggil aku aja, Zi"

****

"Kamu pulang naik apa, As?" Tanya Bu Erin saat melihat Asni bersiap ingin pulang karena hari sudah sore.

"Naik angkot, nyonya"

"Lebih baik kamu di antar supir aja, daripada naik angkot" tawar Bu Erin.

"Enggak usah Nya, ngerepotin aja" tolak Asni.

"Ngerepotin darimana nya, As"

"Bin, tolong panggilkan om Andi ya" lanjut Bu Erin.

"Iya, Nek"

"Itut" ucap Surya.

"Ayo kita lomba siapa yang paling cepat" tantang Bintang.

"Motor kamu emang mana, As?"

"Nggak bisa nyala tadi pagi, Nya"

"Perlu di servis itu berarti"

"Iya, Nya"

"Bagaimana kalau selama motor kamu di servis kamu di jemput sama Andi saja"

"Nggak usah Nya, saya naik angkot saja biar nggak ngerepotin"

"Saya tidak menerima penolakan, As"

"Baik, Nya" patuh Asni.

"Oh, iya. Lebih baik sekarang kamu panggil saya ibu saja daripada nyonya"

"Baik, Bu"

.

"Ada apa, Bu Erin memanggil saya?" Tanya Andi, dia adalah supir baru keluarga Adit yang bertugas mengantarkan Bintang sekolah, sedangkan supir yang lama beralih menjadi supir Adit.

"Kamu tolong antar Asni pulang ya" suruh Bu Erin.

"Baik, Bu"

"Nenek, aku boleh ikut ya" harap Bintang.

"Memang kamu ikut mau ngapain?"

"Mau beli martabak manis, Nek" memang Bintang ini salah satu makanan favorit nya adalah martabak manis terutama rasa keju.

"Tanya Mamah mu dulu ya"

"Iya, Nek"

"Tu juda mau itut"

"Ayo tanya Mamah dulu" ajak Bintang.

"Iya, om Andi tundu tami"

"Iya, om tunggu"

Bersambung...

050620

Vote dan comment sangat berarti

Maaf alur yang nggak jelas & typo

TakdirKu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang