7.

2K 132 38
                                    

"Kamu enggak usah berangkat kerja hari ini" ucap Wahyu saat Asni ingin keluar dari rumah karena sudah di jemput oleh Andi.

"Kenapa, Bang?" Tanya Asni bingung.

"Hari ini kita pergi ke rumah orang tua saya" balas Wahyu sambil meminum tehnya.

"Turuti saja kata saya" lanjut Wahyu saat Asni ingin mengeluarkan suaranya.

"Iya, aku mau bilang ke mas Andi dulu"

"Mereka ada hubungan ya, mas" kata Selvi saat melihat Wahyu yang hanya diam memperhatikan Asni dan Andi yang tampak asik berbincang di luar rumah.

"Saya tidak tahu" balas Wahyu.

"Mungkin saja istri kamu itu mulai selingkuh, Mas" ucapan Selvi mulai mempengaruhi Wahyu.

"Enggak mungkin lah" ujar Wahyu tidak percaya, karena yang dia tahu istri nya itu wanita baik-baik.

"Lihat aja dia asik gitu bicara sama si supir itu"

"Hhh... Terserah dia lah. Kalau dia ada hubungan sama si supir itu saya jadi punya alasan untuk berpisah"

"Jadi mas ada rencana buat cerai dari si pembantu itu?" Tanya Selvi dengan ekspresi senang yang tidak disembunyikan mendengar penuturan Wahyu.

"Iya, saya tidak tega sama dia menjalani pernikahan yang mungkin bukan harapan perempuan pada umumnya" balas Wahyu yang fokus nya tidak ke arah Asni lagi.

"Kapan mas bakal menceraikan dia?" Selvi bertanya dengan raut penasaran karena dia bisa mempunyai kesempatan untuk mendekati Wahyu.

"Dalam waktu dekat" Wahyu menjawab dengan pasti, ia tidak menyadari bahwa Asni yang sedang berada dibelakangnya mendengar ucapannya

"Abang ingin sarapan apa?" Tanya Asni yang bersikap biasa saja seakan tidak mengetahui pembicaraan Wahyu.

"Tidak usah kita langsung ke tempat orang tua saya saja" ucap Wahyu setelah mengatasi rasa kagetnya mendengar suara Asni.

"Ya sudah aku mau bersiap dulu, kita bakal nginap enggak disana nanti?" Asni bertanya terlebih dahulu sebelum menuju ke kamar.

"Nginap" Asni tidak lagi membalas ucapan Wahyu, ia ingin segera ke kamar untuk menumpahkan tangisannya yang di tahan sedari tadi.

.

Saat di kamar

Ya Allah jika perpisahan yang memang di inginkan suami ku, dan itu adalah jalan terbaik yang Engkau berikan untuk rumah tangga kami, aku hanya dapat berpasrah menerima segala takdir yang Engkau tetapkan untuk kami. Ucap Asni dalam hati setelah tangisannya tinggal isakan saja.

Aku harus kuat apapun yang terjadi dengan rumah tangga kami tekad Asni menyemangati dirinya.

"Mau berangkat sekarang Bang?" Perkataan Asni menghentikan tawa Wahyu dan Selvi.

"Iya..." balas Wahyu dengan sikap nya kembali seperti semula.

Wahyu dan Selvi berjalan terlebih dahulu meninggalkan Asni yang masih mengunci pintu rumah dan juga keberatan membawa tas berisi pakaiannya, tanpa ada yang berniat membantu.

.

"Mbak Selvi juga ikut, Bang?" Tanya Asni saat Wahyu tidak mengantarkan Selvi pulang dulu.

"Hm.. Selvi ingin berkenalan dengan orang tua saya"

"Iya dong. Siapa tau nanti aku bisa dekat sama orang tua mas Wahyu" sahut Selvi yang memiliki tujuan untuk merebut perhatian orang tua Wahyu.

"Iya, mbak. Semoga" Wahyu melirik Asni dengan pertanyaan di dalam hatinya.

TakdirKu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang