5.

2.4K 137 23
                                    

Hidup itu seperti buku, kamu akan menemukan akhirnya seperti apa yang tertulis.

××××

Saat Asni sampai di rumahnya, ia melihat Wahyu dan Selvi yang ingin masuk mobil.

"Mau kemana, Bang?" Tanya Asni, setelah turun dari mobil di ikuti Bintang dan Surya yang ingin menumpang toilet.

"Antar Selvi pulang, siapa dia?" Wahyu menjawab pertanyaan Asni, tetapi mata nya melirik ke arah Andi yang juga ikut turun dari mobil.

"Oh ini, Mas Andi supir baru Ziza"

"Cocok sama-sama dari kalangan bawah" gumam Selvi.

"Tapi aku boleh titip sesuatu?" Asni melanjutkan ucapannya tidak menghiraukan kata-kata Selvi.

"Tidak bisa, saya nanti pulang malam" tolak Wahyu.

"Ya sudah Bang, hati-hati di jalan" Asni tersenyum paksa setelah mendapat penolakan dari Wahyu.

Wahyu tidak menjawab, ia langsung masuk ke dalam mobil dan menjalankannya keluar dari halaman rumah.

Asni memandang kepergian Wahyu dengan perasaan sakit nya karena sudah sering mendapatkan penolakan dari Wahyu.

"Ante, atu tebelet" ucapan Surya membuyarkan lamunan Asni.

"Oh iya, Tante lupa. Maaf ya, ayo masuk dulu" persilahkan Asni.

.

"Minum dulu teh nya, Mas" Asni menyediakan Andi segelas teh, dan dua gelas susu untuk Bintang dan Surya.

"Iya, Ni"

Lama mereka berdua terdiam karena tidak ada bahan pembicaraan, sedangkan Bintang dan Surya masih berada di toilet.

"Ehm... Kalau aku boleh tau tadi kamu mau titip apa ya, Ni. Siapa tau nanti aku bisa membelikannya" kata Andi memecahkan kesunyian.

"Oh itu, aku tadi cuma mau titip ke Bang Wahyu di belikan beras, telur, sama mie, Mas. Karena persediaan sudah habis" balas Asni memberikan penjelasan.

"Kalau aku yang belikan kamu mau?" Tawar Andi.

"Enggak usah, Mas. Nanti ngerepotin lagi" tolak Asni halus.

"Enggak papa, tapi aku antar kesini setelah jam kerja selesai"

"Ya sudah kalau Mas memaksa, aku ambil uang nya dulu" Asni berdiri ingin menuju kamar nya mengambil dompet.

"Biar pakai uang ku aja, Ni" tahan Andi.

"Nanti aku ganti ya, Mas"

"Enggak usah, aku ikhlas"

"Terimakasih ya, Mas" ucap Asni, sebenarnya uang yang ia miliki juga tidak banyak, karena dia sendiri baru mulai bekerja dan Wahyu juga tidak pernah memberinya nafkah.

"Sama-sama, Ni" Andi membalas ucapan Asni dengan senyum.

.

"Kok lama?" Tanya Andi kepada Bintang dan Surya.

"Tata tadi poop"  jawab Surya sedangkan Bintang hanya menyengir.

"Ya sudah, ini susu nya minum dulu. Habis itu kita pulang"

"Dak jadi beli matabak?"

"Oh iya, Om lupa. Nanti kita beli"

"Yee.." senang Surya, dan ingin meminum susu buatan Asni agar cepat beli martabak.

"Adik duduk dulu, sebelum minum" tegur Bintang halus.

"Hehe, upa"

"Baca doa nya juga jangan lupa"

TakdirKu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang