Pembunuhan pertamaku terjadi 15 tahun lalu. Saat itu umurku masih tujuh tahun. Orang tuaku adalah orang yang buruk. Mereka selalu bertengkar dan tidak pernah akur. Ibuku selalu dipukul dan dibentak. Akibatnya Ibuku meluapkan amarahnya kepadaku. Aku selalu dipukuli dan dibentak tanpa sebab yang pasti. Sampai pada suatu hari aku benar-benar kesal kepada ayah. Ketika malam tiba aku menusuk tenggorokannya saat ia tidur.
Darah merah dan kental membekas di bajuku dan tanganku. Perasaan aneh muncul dari hati kecilku. Aku benar-benar merasa terpuaskan telah membunuh ayahku. Aku tersenyum lebar dan tertawa kecil dengan kelakuan mengerikan yang kulakukan. Ibuku terbangun saat terjadi keributan yang kusebabkan ini. Karena mereka selalu bertengkar Ibu tidak pernah tidur dengan ayah lagi. Ia sangat terkejut melihatku memegang pisau yang sudah berlumuran darah. Aku tersenyum lebar kepadanya seakan aku telah membunuh musuh bebuyutannya.
Tampaknya ia ketakutan dan segera berlari ke arah pintu keluar. Aku langsung mengejarnya dan mendapati ibuku yang sedang kesulitan dengan kunci di tangannya yang mencoba untuk membuka pintu. Sekarang keinginanku adalah membunuh mereka berdua. Ibu sangat ketakutan hingga ia terjatuh ke lantai. Entah pikiran apa yang ada di dalam kepalaku, aku langsung menusuk dada ibuku. Jeritan kesakitan langsung keluar dari mulutnya.
Sayangnya tidak ada yang bisa menolong mereka karena rumah kami jauh dari para tetangga. Beberapa organ aneh berwarna merah pekat keluar dari dada Ibu yang sudah kutusuk itu. Perasaanku benar-benar terpuaskan dan aku tersenyum lebar dengan semua perbuatanku.
Aku meninggalkan mereka begitu saja dan pergi dengan baju yang berlumuran darah. Beberapa saat hujan turun dan membasahi bajuku dan menghilangkan bekas darah di wajahku dan pisau yang kubawa.
Semenjak itu kehidupanku semakin mengerikan. Aku berakhir dengan menjadi pencuri dan hidup di jalanan. Aku sempat mendengar kabar tentang mayat yang ditemukan di tempat tinggalku dulu.Kepolisian tidak mencari tahu tentang pelaku di balik kematian mereka. Beberapa tahun kemudian kasus ditutup tanpa diketahui bahwa akulah pelaku dari pembunuhan itu. Hidupku berakhir dengan kejahatan dan aku sangat menikmatinya.
Beberapa orang yang melawan saat aku mencuri barang mereka akan kubunuh tanpa ampun. Aku menjadi sangat ketagihan dengan sensasi yang kurasakan saat membunuh seseorang. Aku menikmati ekspresi mereka yang ketakutan mengeluarkan air mata dan berteriak ketakutan. Itulah yang kusuka. Kehidupan yang penuh darah, minuman, obat-obatan dan hal bejat lainnya.
Hidupku sudah berubah. bahkan aku mengganti nama yang diberikan oleh orang tuaku. Aku menggantinya menjadi Alex. Nama yang sangat aneh di telinga orang indonesia, tapi aku menyukainya. Seminggu yang lalu tepatnya pada tanggal 31 Desembar tahun 2019, banyak orang yang tidak tinggal di rumahnya dan pergi untuk merayakan tahun baru. kempatanku mencuri sangat besar. Lalu aku pergi untuk mencuri beberapa rumah yang kosong ditinggalkan pemiliknya.
Aku memasuki sebuah rumah besar yang sangat bagus. Barang-barang berharga langsung kulucuti satu persatu. Mataku terhenti saat melihat sebuah benda aneh seperti keris yang dipajangkan di lemari kaca. Aku langsung mengambilnya dan pergi dengan beberapa barang berharga lainnya.
Aku berhenti di sebuah rumah kosong yang tampaknya sudah sangat tua. Aku masuk ke dalamnya dan menghitung keuntungan dari barang-barang berharga yang akan kujual. Saat lagi asyik menghitung, terpancar cahaya aneh dari atas lantai tempat aku duduk. Cahaya itu berbentuk lingkaran dengan tulisan-tulisan aneh di dalamnya. Terkejut akan hal itu membuatku langsung berdiri dan menyenggol bebatuan tajam di balakangku. Lenganku langsung tergores dan mengeluarkan darah yang agak banyak. Darah itu jatuh ke lingkaran cahaya dan membuat cahayanya semakin terang.
Seorang pria tinggi besar terbentuk perlahan melalui cahaya itu. Aku bersiap untuk pergi karena merasa akan bahaya yang akan terjadi. Belum sampai ke pintu keluar, sesuatu masuk ke dalam pikiranku. Seorang pria yang haus akan kekuasaan dan berniat untuk menguasai segalanya hingga ia menjadi gila akan kekuasaan. Ingatan pria itu langsung masuk ke dalam pikiranku dan menceritakan tentang pengalaman hidupnya yang sangat kelam dimana ia menyingkirkan siapapun yang menghalangi jalannya. Tapi aku menyukainya, membunuh siapapun yang kau benci, aku suka itu.
Ikatan batin langsung terikat diantara orang asing ini dan diriku. Ia bisa memunculkan dirinya sendiri dan juga menghilang secara misterius. Dua hari kemudian aku diancam oleh orang yang menagih hutangnya kepadaku. Aku tidak bisa memukul ataupun membunuhnya karena ia selalu membawa banyak bawahannya. Perasaan benciku berujung sampai niatku untuk membunuh orang itu. Tiba-tiba pria besar itu muncul dihadapanku dengan senjata besar yang dibawanya. Hal itu mengejutkan mereka dan bersiap untuk melawan orang yang mereka kira adalah temanku.
Aku benar-benar sangat terkejut dengan kekuatannya. Hanya dengan satu hempasan senjatanya langsung menghancurkan seorang pengawal yang mencoba melawan. Perasaanku sangat senang melihat ekspresi orang-orang yang mulai ketakutan saat melihat kejadian itu. Aku langsung memerintahkan pria besar itu untuk membunuh mereka semua tanpa sisa satupun. Benar saja dalam sekejap semua tanah yang kuinjak sudah penuh dengan darah dan organ tubuh yang sudah berceceran. Haaa, sangat lega rasanya melihat mayat-mayat dari orang yang kau benci.
Mulai dari saat itu aku terus menemui orang-orang yang kubenci dan membunuh mereka satu per satu. Bahkan aku mulai melakukan pembunuhan secara acak dengan bantuan pria besar ini. Pria besar ini menyebut dirinya sebagai Berserker dan memanggilku dengan Master. Walaupun sepertinya ia sangat susah untuk berbicara dan lebih sering diam ataupun berteriak. Hari-hariku yang penuh darah dengan Berserker dimulai dan masih banyak orang yang sangat ingin kubunuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate: Dark Side
FanfictionMenceritakan tentang perang yang diikuti oleh Master yang memanggil Servant untuk memperebutkan cawan suci.