Kamu harus kuat dalam menghadapi cobaan hidup yang datang kepadamu, sampai kau terombang ambing kesana kamari, dan jika kau lemah kau akan terjatuh seperti daun malang tersebut.
Pagi yang menggelap karna mendung yang melanda kota Jakarta pagi itu ditemani oleh rintik-rintik hujan, jalanan yang dipenuhi oleh genangan air yang bercampur dengan tanah.
Dengan payung berwarna abu-abu gadis dengan seragam yang ditutupi oleh sweter berwarna abu-abu itu berjalan dengan langkah gontainya.
Gadis yang menyukai warna abu-abu itu berjalan dengan wajah murungnya, gadis itu ialah Audy, Audy Natalia Carla.
Audy berangkat sangat pagi karna rasa bersalahnya kepada Alres soal kemarin. Ia membuka salah satu telapak tangannya menikmati rintik hujan yang jatuh ketangannya.
Sejenak Ia memejamkan matanya menikmati melodi yang tercipta dari rintik hujan tersebut yang membuatnya melupakan sesaat beban berat hidupnya yang sangat menyakitkan hatinya. Yang disebabkan oleh sebuah perkataan, siapa lagi kalau bukan Ayah beserta saudara dan mama tirinya.
Sebuah mobil hitam berhenti disamping Audy, Audy membuka matanya dan menatap seorang gadis yang sangat dikenalinya keluar dari mobil tersebut, dialah Elie. “Audy, bareng aku aja yuk,” ajak Elie.
“Gak usah deh Li, cuaca terfavorit aku telah tiba. Jadi aku mau nikmatin ini dulu,” balasnya dengan tersenyum, ya itulah Audy. Gadis yang sangat menyukai hujan.
Elie menggelengkan kepalanya melihat senyum palsu yang selalu sahabatnya itu tunjukkan.
“Please, Aku mohon Dy. Aku takut kamu sakit walaupun, kamu make payung,” ucap Elie sangat khawatir padanya.
Audy menghelah nafasnya. “Aku sudah biasa kok dengan rasa sakit Li, itu bisa dibilang sudah jadi sebagian dari hidupku, ya begitulah.”
Hening
Keheneningan melanda mereka berdua, Audy menatap hamparan daun yang berada dipohonya sedang tertiup kekiri dan kekanan mengikuti arah angin membawanya hingga sesekali daun lemah itu terjatuh dari ketinggian pohonnya.
Begitulah hidup, kamu harus kuat dalam menghadapi cobaan hidup yang datang kepadamu meskipun kamu terombang ambing kesana kamari dan jika kau lemah kau akan terjatuh seperti daun tersebut.
Audy menghelah nafas melihat sahabatnya yang masih menunduk melihat kedua sepatunya yang terkena air hujan, bukan itu yang dipikirkan Elie namun pikirannya melayang pada sahabatnya yang hidup penuh dengan luka di fisik maupun batin.
“Yuk berangkat,” Ajak Audy menggenggam salah satu telapak tangan Elie dan tersenyum lembut.
“Beneran?” tanya Elie memastikan ucapan Audy yang diangguki oleh Audy.
Selama perjalanan, Elie sibuk berceloteh banyak hal pada Audy yang didengerkan dengan setia oleh Audy dan sesekali Audy juga menimpali ucapan Elie.
Sesampainya kesekolah banyak pasang mata memperhatikan mereka karna sekolah mulai ramai, lagi dan lagi selalu aja ada yang berkomentar buruk tentang Audy.
Audy hanya diam, menunduk dengan meramas ujung sweternya. Setibanya dikelas, Audy menghelah nafasnya lega setidaknya dikelas dirinya merasa aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAH, AKU ANAKMU (TERSEDIA DI SHOPEE)
Teen FictionTERSEDIA DI SHOPEE Mungkin kebahagian sedang tak bersahabat denganku Atau aku yang tak pantas untuk bahagia? Disaat anak-anak lainnya menghabiskan hari libur mereka diisi dengan kebahagiaan bersama dengan kedua orang tua mereka, lain dengan aku, ak...