pangeran

453 36 0
                                    

anggep aja ini waktu masih zaman zaman ada pangeran dan kerajaan .

semua isi cerita ini hanyalah fiktif karena gue gak tau dulu sistem kerajaan kayak gimana dan gue cuman mengarang bebas sekarang hehe .

inget ; karakter , tempat , organisasi dalam ff ini adalah fiktif

enjoy ! jangan lupa vote and comment ya guys ! ❤
















"turuti apa perintah ku mulai dari sekarang atau kau ku usir dari rumah ini ?! ingat , ini rumah ku sekarang !"

aku hanya terdiam mendengar perkataan dari ibu tiri ku itu . ia menjadi ibu sambung ku sejak 2 tahun yang lalu dan baru beberapa bulan yang lalu ayahku meninggal , tapi ia sudah bertindak se-enaknya saja .

kalau kalian membayangkan aku seperti bawang putih atau cinderella , kalian salah . aku tentu saja tidak terima jika diperlakukan tidak adil .

"maaf ibu , tapi rumah ini jelas jelas milik ayahku,"

"ayahmu sudah meninggal dan aku ibumu sekarang . rumah ayahmu juga rumah ku !"

"aku anak dari ayahku . rumah ayahku juga rumah ku , bukankah harusnya begitu?" tanya ku sambil tersenyum miring .

PLAK

satu tamparan mendarat di wajah ku . aku hanya bisa diam dan tidak melawan . aku menghela nafas lalu berbalik dan berjalan keluar dari rumah .

"DASAR ANAK KURANG AJAR!" teriak ibu tiri ku sebelum aku keluar dari rumah .

setelah keluar dari rumah , aku berjalan jalan di sekitar rumah ku yang terletak didalam kawasan sebuah istana megah .

ayahku merupakan seorang pengawal dari raja maka dari itu aku bisa tinggal di dalam kawasan istana .

di istana megah ini terdapat beberapa rumah kecil disamping sampingnya . rumah itu ditempati oleh para pengawal kerajaan atau juga pengurus istana .

tapi walaupun aku tinggal di dekat istana , aku tidak pernah melihat wajah anak dari raja dan ratu . pangeran yang identitasnya sangat dirahasiakan itu katanya sering berkeliaran di sekitaran istana tapi karena kita tidak tahu bagaimana wajah dari pangeran itu maka kita tidak bisa mengenalinya .

"sedang apa kau?"

aku tersentak saat tiba tiba ada yang berbisik tepat di telinga ku .

"BRIGHT !" aku meneriakkan namanya karena kesal lalu memukul lengannya .

"aww , maaf.." katanya sambil mengusap ngusap lengannya yang ku pukul barusan .

"hentikan kebiasaan mu !" ujarku sambil mendengus kesal .

"iya iya maaf" katanya lalu mencubit pipi ku sambil tersenyum tipis .

bright ini sahabat ku yang paling tampan seduniaㅡdia selalu menyuruhku mengatakan itu kalau ada yang bertanya siapa dirinya .

baiklah , bright adalah sahabat ku yang paling tampan dan juga paling tidak jelas asal usulnya . ia tidak pernah memberitahu ku berapa umurnya , dimana rumahnya , siapa orang tuanya , atau bahkan nama lengkapnya .

aku dan dia berteman sudah sangat lama . sekitaran umur 7 tahun, kurasa sampai sekarang .

di usia ku yang sudah menginjak 18 tahun , banyak hal yang harus ku pelajari karena tepat satu tahun lagi aku harus menikahㅡitu adalah salah satu kewajiban seorang gadis agar tidak dipandang rendah oleh orang lain .

BRIGHT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang