Episode 2
Dalam sebuah transportasi umum yang sangat terkenal akan kegunaannya, seorang pria berwajah manis bersurai hitam terlihat tengah memainkan handphonenya dan kedua earphone terpasang di telinganya. Tak lama kemudian seorang wanita bersama anak kecil melewat di depannya seperti mencari tempat duduk. Pria manis itu segera berdiri dari duduknya dan menepuk bahu wanita tersebut.
"Anda bisa duduk disini Nyonya, tujuanku sudah dekat," ujarnya. Wanita itu berterima kasih, anak kecil yang ada di sampingnya juga begitu. Pria manis itu tersenyum dan segera mendekati pintu keluar.
"Breaking News! Sekitar lima menit yang lalu, telah terjadi sebuah penyerangan terhadap Kaisar yang tengah berada di sebuah acara pengalangan dana di Sungai Han, menurut saksi terdengar dua kali tembakan pada awalnya, yang kemudian di susul dengan tembakan ke arah para penjaga Istana. Sampai saat ini belum diketahui berapa korban yang berjatuhan."
Setiap orang yang ada di gerbong tersebut terkejut dan segera mengeluarkan ponsel mereka untuk mendapatkan informasi selanjutnya. Termasuk pria manis tersebut, tanpa di ketahui oleh sekitarnya, pria manis tersebut tersenyum tipis melihat layar ponselnya.
Kereta berhenti dengan pengumuman bahwa setiap penumpang yang ingin menghentikan perjalanannya untuk segera turun, karena ada situasi darurat. Termasuk pria manis tersebut, beberapa orang keluar dari kereta dengan cepat dan terkejut ketika banyak pengawal, polisi maupun tentara yang tengah berjaga di sana. Namun pria manis tadi berjalan dengan tenang.
"NANA-YA!"
Sebuah teriakan terdengar dari sebelah kanan, pria manis itu tersenyum lebar menemukan temannya melambaikan tangan segera ia mendekatinya.
"Bagaimana perjalananmu? Kenapa pergi sendiri ke Seoul?"
Pria manis tersebut hanya tersenyum, "hanya ingin menghabiskan waktu sendiri, apakah semuanya sudah siap?"
Teman pria manis yang disebut Nana itu tersenyum kemudian mengalungkan lengannya, "sudah siap, Kim Jaemin-ssi, selamat atas kembalinya ke Korea dan menjadi penjaga Istana Tim Satu! Aku masih marah kenapa kau tidak memberi tahuku tentang seleksi itu! Dan ini, apa-apan ini! Musim semi harusnya berwarna, kau malah menggunakan jaket hitam ini? Kenapa style mu sangat kacau, Jaemin?" gemasnya
"Karena jika aku melakukannya, maka kau tidak akan mengijinkanku, Kim Seungmin! Satu lagi, style-ku adalah yang pilihanku, jangan coba untuk mengomentarinya!"
Kedua pria manis itu kemudian berjalan menjauhi stasiun dengan senyuman penuh arti yang di buat Jaemin saat melewati para penjaga di belakang tubuhnya.
-
Penjaga Istana tidak menyangka bahwa penyerangan kini akan berdampak dengan adanya baku tembak. Mereka juga tidak menyangka bahwa kelompok penyerang bukan hanya berada di satu titik melainkan banyak. Mereka melawan para penjaga untuk dapat membuat sniper mereka bisa melarikan diri.
Jaemin sempat melawan, hingga beberapa orang terjatuh akibat tendangan dan pukulan yang di berikan. Tentu saja, di tambah dengan tembakan-tembakan ketika di perlukan. Tapi, kelompok penyerang tersebut tidak ingin kalah, mereka segera melawan sambil melarikan diri. Banyak dari sisi penjaga juga yang mulai terluka karena selain musuh yang juga kuat, medan yang semakin sempit mempersulit mereka.
Hingga tersisa lah mereka dalam lapangan yang di sekelilingi tembok tempat kosong yang Seungwoo tebak kontruksi tidak selesai. Penjaga Istana tersisa Tim Zero termasuk Seungwoo berjumlah empat orang dan tiga orang dari Tim Satu termasuk Jaemin yang masih bertahan.
Dor! Dor!
Serangan itu berhasil di menangkan oleh Seungwoo dan Jaemin. Seungwoo segera menghampiri Jaemin yang berada tidak jauh darinya dan segera memastikan keadannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] Hearts to Hurts - nomin [PDF]
FanfictionSudah Tamat! Full Version on Trakteer : PDF Only. Jeno kehilangan sosok yang ia cintai semenjak kenaikan takhtanya sebagai Kaisar Korea. Setelah 7 tahun pencariannya, ia kembali bertemu dengan sosok itu tapi kini sosok itu menjadi sangat berbeda. Bi...