6. Hati Yang Tersakiti

6.4K 739 113
                                    

Episode 6

Na Jaeyi... Kim Jaemin...

Anak kembar laki-laki yang terlahir dari rahim yang sama namun tumbuh di lingkungan yang berbeda.

Na Jaeyi hidup bersama Na Hyungsik, pria kaya yang tidak bisa memiliki keturunan, sebuah keajaiban ketika Na Jaeyi masuk kedalam keluarganya yang hampir kandas. Sang Istri juga tidak pernah merasa bahwa Jaeyi bukanlah anaknya. Jaeyi tumbuh menjadi pria manis lemah lembut seperti sang Ibu dan kepintaran dari sang ayah.

Kim Jaemin hidup bersama keluarga Kim, sang Papa bernama Kim Jonghyun. Ketika Jaemin masuk kedalam keluarganya, Jonghyun sudah memiliki anak yang umurnya lebih muda daripada Jaemin, namun sang Istri dengan baik hati menerima Jaemin sebagai putra sulung mereka. Mereka pergi ke Amerika setelah Jaemin di berikan kepada keluarganya.

Hingga mereka tumbuh beranjak dewasa, Jaemin dan Jaeyi tidak pernah mengetahui satu sama lain. Ingatan mereka terkikis seiring berjalannya waktu. Setelah mereka terpisahkan berbelas tahun takdir ternyata kembali membuat mereka terpisah dan kini mereka tengah sama-sama berjuang agar jarak mereka tidak semakin jauh hingga menyentuh perbedaan alam.

-

"Ada apa dengan wajahmu? Apa kau senang Seungwoo hyung tidak ada di sini jadi aku bisa menggodamu habis-habisan?" Jaemin memperbaiki ekspresinya menjadi tak terbaca kembali pada pria manis yang selama ini mengganggunya.

Siapa lagi kalau bukan Tuan Renjun?

Jaemin baru saja akan melakukan selebrasi karena telah mengetahui orang-orang mana saja yang harus ia singkirkan sekarang. Tetapi Renjun datang mengganggu moodnya. Dan apa apaan itu? Ia senang karena Seungwoo tidak ada? Yang benar saja!

"Tuan Renjun sepertinya anda telah di nantikan oleh Yang mulia hari ini untuk memberikan laporan bulanan, bukankah lebih baik jika tuan segera masuk ke dalam ruangannya?"

"Oh, jadi Jaeyi... tidak maksudku, Jaemin, ingin aku segera masuk ke dalam agar bisa berduaan dengan Yang mulia?"

Jaemin jengah, namun ia berusaha mengontrol emosinya. "Saya hanya menurut saja, saya akan menunggu di luar jika kalian berdua membutuhkan bantuan."

Bukan tanpa sebab Jaemin meminta Renjun untuk segera memasuki ruangan Jeno dan berkata ia akan berjaga di luar. Yang pertama, Jaemin benci melihat Renjun yang terkadang berlebihan dalam berakting. Walaupun Jaemin rasa, semua tingkah Renjun hanyalah untuk memancingnya. Sekali lagi, Jaemin ingin segera Jaeyi membuka matanya. Ia penasaran apakah hubungan Renjun - Jeno - Jaeyi memang seperti itu? Yang kedua, ia harus segera menghubungi keluarganya. Untuk apa? Tentu saja, memulai pesta dan mengumpulkan kembali semua bukti.

Melihat Renjun mengerlingkan mata padanya sebelum memasuki ruangan Jeno membuat Jaemin menahan nafas agar tidak memukul pria tersebut. Tepat setelah Renjun menutup pintu Jaemin bisa bernafas lega kemudian meminta seorang penjaga untuk menggantikannya.

"Katakan saja aku pergi ke toilet karena salah sarapan tadi."

Jaemin segera pergi kedalam toilet terdekat dan mengeluarkan ponselnya. Tak lupa juga ia mematikan earpiece yang tersambung dan memastikan bilik toilet kosong dan tidak ada alat penyadap disana.

"Halo?"

"Aku menemukan semuanya berada di Istana, Papa."

"Kedua wanita itu berada disana? Baiklah, Papa akan beritahu mereka untuk memulai pencarian kita. Berhati-hati lah nak, Papa menyayangimu."

"Semoga kita berhasil membalaskan semuanya Pa."

-

Di dalam ruangan Jeno, Renjun dengan santai meminum teh nya di kursi tamu sedangkan Jeno memeriksa berkasnya di meja kerja.

[C] Hearts to Hurts - nomin [PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang