15. Biarkan Aku Membantumu

4.9K 537 95
                                    

Episode 15

        Kerumunan penjaga istana menjadi sebuah tanda tanya bagi Jaemin saat memulai harinya. Dengan langkah kaki yang lambat, Jaemin menghampiri orang-orang berpakaian jas hitam tersebut. Setelah mengetahui keberadaannya mereka saling menyapa.

"Ada apa, Wakil Ketua Song?" tanya Jaemin penasaran, hanya ada kemungkinan jika para penjaga istana terutama anggota Tim Zero berkumpul seperti ini, yaitu untuk membicarakan pengawalan VIP dan paling buruk adalah situasi darurat, dan seingat Jaemin jadwal kaisar hari ini tidak begitu padat.

"Kaisar menghilang!" jawab Mingi, Jaemin terkejut, matanya terbuka lebar mendengar kabar tersebut. Anggota lain mulai kembali berbicara.

"Bagaimana bisa? Bukankah Tim Satu berjaga semalaman?"

"Kami juga tidak tahu, ini memang bukan kali pertama kaisar menghilang, tapi kami tidak pernah menemukan pintu keluar lain dari istana," tutur Mingi frustasi.

"Apakah kau sudah menghubungi Kapten Han? Apakah ia sudah kembali?" entah mengapa, tiba-tiba saja perasaan Jaemin menjadi tidak enak. Ia merasa cemas akan keberadaaan Jeno, padahal hatinya sudah ia siapkan agar tidak merasakan hal seperti itu lagi.

"Keduanya tidak menjawab panggilan kami, apakah kau bisa menghubungi kaisar?"

Jaemin menunjuk dirinya sendiri, dengan ekspresi bingung. "Aku? Kenapa?"

"Semua orang sudah mengetahui hubungan kalian, mungkin dengan dirimu yang menghubungi kaisar, kita bisa mendapatkan informasi," ujar Mingi.

Jaemin merutuk kesal, pasti karena kejadian semalam. Bagaimana pun mereka menghabiskan waktu bersama di depan mata anggota Tim Zero, tidak mungkin spekulasi tidak muncul. Bukan hanya spekulasi tetapi kemarin itu terlihat seperti konfirmasi atas rumor yang ada di dalam istana.

Jaemin mendelik kesal kearah Mingi yang malah menggodanya dengan tatapan jenaka, "kami tidak ada hubungan apapun, ya! Ah, menyebalkan sekali," gumamnya kemudian mencoba menjauh dari kerumunan dan mengeluarkan benda persegi panjang canggihnya.

Namun setelah beberapa kali mencoba menghubungi hasilnya nihil. Perasaan Jaemin menjadi tak karuan. Menyerah, Jaemin akhirnya memberi tahu Wakil Ketua Song tentang usahanya.

Tuk! Tuk! Tuk!

Suara langkah sepatu memenuhi koridor, para penjaga Istana termasuk Jaemin mengalihkan atensi mereka pada sosok yang baru saja datang dan menghampiri kerumunan. Seorang wanita berumur mendatangi mereka dengan tergesa-gesa, kentara sekali wajahnya sangat cemas melebihi kecemasan Jaemin.

"Kepala Pelayan Wanita Kwon!" hormat Mingi pada Boah.

"Wakil Ketua Song, ada apa ini? Kenapa aku mendengar kabar bahwa Kaisar tidak ada di istana sepagi ini? Dimana kaisar berada?" tanya Boah penuh kecemasan pada Mingi yang terdiam seribu bahasa, para pelayan wanita di belakang Boah mencoba untuk menjaga agar Boah tidak terjatuh.

"Maafkan saya, Nyonya Kwon. Saya akan segera mencari keberadaan Kaisar, saya mohon agar anda tidak khawatir."

Boah akhirnya bisa sedikit tenang, dengan begitu para pelayan mengantarkannya kembali ke kamarnya, sesuai perintah Mingi. Saat melewati Jaemin, tidak sengaja tatapan keduanya beradu. Jaemin menatap mata sayu tersebut sekilas sebelum menunduk hormat.

-

CKREK1

      "Kim Guanlin, berhenti bermain ponsel dan cepatlah makan!" perintah seorang pria manis yang baru saja masuk kedalam ruangan rawat inap seorang Na Jaeyi, pria manis tersebut adalah Minhyun yang menegur putra bungsunya yang tengah bermain game di ponselnya.

[C] Hearts to Hurts - nomin [PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang