9. Rencana Kim Jaemin

4.8K 634 61
                                    

Episode 9

         Sesuai dengan perjanjian yang di ucapkan oleh kaisar Lee Jeno, Jaemin tidak lagi mengikuti Seungwoo untuk berjaga bersamanya. Tetapi menjadi anggota Tim Zero seperti yang lainnya. Tim Zero, apabila tengah berada di Istana bertugas untuk mengawasi Tim lainnya dalam menjaga istana. Kecuali jika di butuhkan oleh anggota keluarga kerajaan, maka Tim Zero akan membantu.

Maka dari itu, Jaemin merasakan senang karena ia tidak perlu repot-repot menemani kaisar sepanjang hari mulai sekarang. Walaupun ia harus sering-sering mengonfirmasi keamanan istana, tetapi Jaemin lebih senang seperti ini.

Layaknya hari ini, hari rabu yang tenang bagi Jaemin yang telah menyelesaikan tugasnya. Kaki jenjangnya ia bawa untuk kembali ke tempat istirahat para penjaga jika saja ia tidak melihat pemandangan yang sangat menarik.

"Mereka bertengkar kembali ternyata," komentar seseorang di belakang tubuh Jaemin yang tengah memperhatikan pemandangan menarik itu.

Jaemin mengetahui siapa yang mengajaknya berbincang, tentu saja rekannya sekaligus pangeran negeri tersebut. Ia segera memberikan hormat, bagaimanapun posisi mereka tetap berbeda di Istana.

"Ayo," ajak Chan. Jaemin mengangguk dan membuntuti saudara tiri kaisar tersebut.

"YAK! INI KALI KETIGANYA AKU MENERIMA BARANG RENDAHAN INI! DAN KAU TETAP TIDAK INGIN MENGAKU?!" teriakan sang ratu menggelegar terdengar sepanjang koridor istana yang luas tersebut.

"APA YANG HARUS AKU AKUI RATU BAE? AKU BAHKAN BUKAN PELAKUNYA!" elak Selir Son tak mengalah.

"Lantas kalau bukan dirimu siapa yang berani seperti ini? Hanya kita berdua yang mengetahui masalah ini! Kecuali memang kau berniat untuk menyingkirkanku!"

"Jika aku ingin menyingkirkanmu maka akan aku lakukan sejak dulu!"

"Bukankah seharusnya wanita raja bahkan para Ibu berperilaku setidaknya menjaga etika di hadapan para pelayan?" komentar Chan tiba-tiba datang di antara mereka bersama Jaemin.

Kedua wanita raja Minho tersebut saling bertatap sengit. Merasa sebuah teriakan akan kembali terdengar Chan segera mengambil inisiatif untuk membawa Selir Son setelah membisikinya sesuatu, tentu saja, bagian dari perannya.

"Pengawal Kim, bisakah anda mengantar Ratu Bae ke kamarnya? Sepertinya ia membutuhkan sedikit bantuan agar tidak terjadi sesuatu," ujar Chan.

Jaemin mengangguk mengerti, setelah kepergian Chan dan Selir Son yang masih di tatap sengit oleh Ratu Joohyun, barulah Jaemin berani berbicara. Namun sebelum ia berbicara, ternyata Ratu Joohyun lebih cepat mengerti dan mencoba mengusirnya.

"Tapi ini sudah bagian dari tugas saya, Yang mulia. Saya akan tetap mengantar anda ke kamar dengan selamat," ujarnya.

Tangannya terulur kemudian untuk mengambil sebuah kotak yang terlempar ke lantai dan isinya berceceran. Sebuah kotak berwarna hijau mint cantik, tapi tidak secantik isinya. Sebuah foto dengan coretan darah dimana-mana.

"Y-yang mulia! I-ini bukankah ini sebuah teror?" tanya Jaemin tergagap karena terkejut melihat apa yang di pegangnya.

Joohyun segera merebut barang yang ada di tangan Jaemin dan menyuruh pelayannya untuk membuang benda tersebut. Jaemin di tatap sengit oleh sang ratu.

"Jangan coba-coba mencampuri urusanku! Kau mengerti?!" ancamnya.

Jaemin tersenyum tipis, "apa Yang mulia tidak ingin mendapat bantuan dari anggota Tim Zero ini?"

Seperti prediksinya, sang ratu pasti akan menolak mentah-mentah dan hendak meninggalkannya. Namun ucapan Jaemin kemudian membuat langkah kaki tersebut berhenti.

[C] Hearts to Hurts - nomin [PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang