Yersa mengambil ponsel dari tas miliknya, ia memilih memesan taksi online dari pada harus menunggu lama lagi. Sudah empat taksi online yang ia hubungi namun hasil nya tetap sama tidak ada yang bisa mengantarnya.
Cukup lama berdebat dengan pikiran nya sendiri akhirnya ia menelfon toni atau anak galestro lain nya.
"halo toni"
"hah, apaan"
"jemput gua dong"
"lah,kok jadi gua sa"
"aelah, gua nggak nemuin taksi"
"oke"
Toni memutuskan sambungan telefon sepihak. Yersa membuang nafas kasarnya ia sudah paham dengan sikap toni dermawan.Motor matic berhenti di depan SMA NUSA BANGSA, dengan cowok jaket hitam yang pas di tubuh nya. Toni yah cowok itu toni ketua galestro sahabat yersa juga tapi tunggu, kenapa dia membawah motor mang asep.
"motor lo di tuker yah ama motor mang asep"ucap yersa menyengir kuda. Toni menatap nya sinis, entah kenapa dia mau menjemput gadis jail di depan nya ini.
"yahh nggak lah, motor gua bensin nya tinggal dikit yaudah gua minjem mang asep. Udah buruan naik deh"ucap toni menarik tangan yersa.
Yersa segera naik dan menaruh tangan nya di punggung milik toni. Toni menarik tangan yersa dari punggung dan memeluk kecil pinggang miliknya.
"cie main peluk aja lo sa"ucap toni terkekeh pelan.
"alah bawel lo udah jalan bangkek"ucap yersa santai dan toni segera meninggalkan sekolah, di balik gerbang ada seseorang yang menatap dua sejoli itu dengan senyuman miris nya. Rayhan yah orang itu rayhan ia melihat yersa juga toni.
"gua bakal perjuangin lo yersa"batin rayhan.Rumah dengan dua lantai dan juga bercat putih polos rumah ini sudah 3 tahun di jadikan markas oleh galestro. Yersa dan toni akhirnya sampai kedua nya turun, tanpa ba-bi-bu berlari lebih dulu meninggalkan toni yang menggeleng kepala dengan ulah nya.
"SAMLEKUMMM AHLI KUBURR, WOYY GUA DATENG NIH. YERSA ALENA PUTRI TAMARA DATENG WOYY, JEMPUT KEK"ucap yersa masuk ke dalam rumah yang hampir sebesar rumah nya.
"WIDIHH BEP GUA DATENG, APA KABAR LO"ucap firman dengan alay nya dan mendapat tatapan tajam dari yersa dan juga toni.
"hehe maaf"ucap firman dan memilih duduk di samping wawan yang sedari tadi sibuk dengan ponsel nya.
Toni melepas jaket hitam miliknya lalu berjalan ke dapur entah apa yang akan ia lakukan. Mata yersa melihat satu persatu desain ruang di markas galestro ternyata benar tidak ada yang berubah.
"makan sa"ucap toni membawa nasi goreng. Yersa yang tengah memperhatikan satu persatu foto ikut menoleh ke arah toni.
"nggak laper ton"ucap yersa.
"makan, kalau nggak maag lo kambuh" ucap toni.
"hm, bentar malam gua boleh ikut lo pada nggak"tanya yersa ragu-ragu.
Toni yang mendengar perkataan yersa mencerna sebentar lalu membuang nafas kasarnya.
Toni meraih tangan yersa menatap nya dengan teduh lalu menarik nya dalam pelukan."nanti kalau lo udah benar benar sembuh. Gua nggak bakal ngelarang lo buar ikut."ucap toni mengelus pelan rambut yersa.
"gua sehat bangkek"ucap yersa menyakinkan toni sahabat nya ini.
"yaudah"ucap toni pasrah dan tersenyum manis.
Yersa melirik arloji miliknya lalu beralih menatap toni yang masih asik dengan game online nya dengan teman-teman yang lain.
"gua cabut"ucap yersa, toni yang mendengar perkataan yersa segera menyudahi game online nya.
"gua anterin sa"ucap toni memasukan ponsel di saku celana abu-abu miliknya.
"nggak usah ton"ucap yersa lalu berjalan menunggu taksi.
Toni,firman, adam, fahri bersekolah di SMA merah putih dan untuk anak galestro yang lain nya juga tersebar di SMA jaya dan ada juga yang di SMA nusa bangsa.
Yersa lebih memilih naik taksi dari pada harus merepotkan anak galestro yang sedang asik dengan game oniline nya.
Di dalam taksi yersa hanya fokus pada ponsel nya melihat ada line masuk atau tidak. "maaf non ini teh mau turun di alamat mana yah"ucap bapak supir dengan sopan.
"jalan anggrek nomor 37 pak"ucap yersa lalu menatap ramai jalanan sore hari.Yersa sampai di depan rumah dengan masih menggunakan seragam. Segera yersa membayar taksi yang ia tumpangi tadi dan ssgera masuk.
"assalamaualaikum bang"ucap yersa mencari danu. Namun bukan sosok danu yang muncul di hadapan nya melainkan orang tua nya, panji dan rani.
"walaikumsalam,dari mana kamu"ucap panji tegas.
"dari markas galestro yah. Ayah sama bunda kapan balik dari bandung"ucap yersa.
"tadi siang"ucap panji singkat.
"ohh yah sayang ini bunda ada oleh oleh buat kamu"ucap bunda memberikan kantong berwarna cream. Yersa hanya mengacungkan dua jempol lalu menaiki anak tangga satu persatu.
Celanan jeans biru, baju hitam dan juga jaket kulit hitam dan juga rambut yang kini di kuncir satu. Yersa menuruni anak tangga dan berlari kecil ke ruang makan. Sudah ada ayah,bunda dan juga danu yang menunggu nya.
"buset dek lo mau kemana"ucap danu menepuk keras bahu yersa.
"markas lah bang."ucap yersa membalas menepuk bahu danu.
"pulang jam berapa sayang"ucap rani.
"nggak tau bun"ucap yersa memakan nasi putih dan juga beberapa lauk kesukaan nya.
"jangan pulang terlalu larut"ucap panji tegas lalu menghambiskan makan malam nya..
"hm, yaudah yersa jalan"ucap yersa mengambil kunci motor ninja hitam kesayangan nya..
Motor hitam yersa melajuh dengan kecepatan normal, malam ini ia akan ikut penyerangan dengan galestro. Motor yersa berhenti tepat di depan markas, mereka sudah siap untuk malam ini.
"cabut"ucap toni menaiki motor ninja biru milik nya dan di ikuti oleh anak galestro yang lain. Yersa pun ikut naik dan memakai helm full face nya.
Suara bising knalpot motor galestro membuat beberapa pedagang jalanan ketakutan, karena mereka tau malam ini galestro tidak hanya datang dengan kemarahan tapi juga dengan mantan leader mereka sendiri.
Bisma putra wijaya musuh galestro yang sekarang ikut dengan alex dan rajawali.
"udah siap buat kalah lo pada"ucap alex membuang puntung rokok nya.
"bacot lo"ucap firman.
"BICTH LO BAKAL KALAH, DAN BUAT LO YERSA LO BAKAL NYUSUL SEPUPU LO"ucap bisma dan langsung membogem galestro.
BRAK
BRUK
BRAK!!!Satu bogem memdarat mulus di pipi bisma yersa memukuli bisma tanpa ampun. Toni dan anak galestro pun sama memukuli lawan tanpa amun, rajawali, alex dan bisma sudah kelawahan dan muka yang penuh banyak luka dan juga darah segar yang terus mengalir.
"lo pada udah kalah bambang. Jadi nggak usah ngebacot bisa"ucap toni meninggalkan alex dan lain nya, di iktui yersa dan anak galestro yang lain..
KAMU SEDANG MEMBACA
sang dewa perang
RomancePertemuan dua manusia yang hampir memiliki kemiripan dalam menyukai hobi tapi berbeda pandangan tentang cinta dan juga kehidupan Rayhan bagaskara pratama cowok yang tidak suka berurusan dengan cinta,namun pertemuannya dengan gadis cantik yang mengen...