bagian 9

153 4 0
                                    

"apa yang kamu tunggu. Apa kamu menunggu dia menyatakan perasaan nya dan selesai, itu salah karena pada inti nya aku dan kamu sedekat ini juga karena perjanjian aneh mu itu."

Waktu terus berjalan sampai akhirnya perjanjian yersa dan rayhan kini kurang 3 hari. Yersa sangat bahagia karena akhirnya ia bisa berjalan menjauh dari rayhan, dan melakukan apa pun sendiri tanpa rayhan. Munafik jika yersa tidak merasa akan kehilangan hari-hari nya dengan rayhan.

Di lain tempat rayhan juga sibuk dengan pemikiran nya. 3 hari semua perjanjian denga yersa selesai, lalu kenapa dia seperti belum siap.  Ia mengacak-ngacak rambutnya frustasi, ada apa dengan nya di sangat gelisah karena perjanjian akan selesai.

Rumit bukan ketika dua orang yang pernah dekat bahkan sering pulang bareng, tiba-tiba menjadi asing kembali karena perjanjian.

Sangat kacau dengan pemikiran nya ia mengirimkan beberapa pesan kepada yersa.
Rayhan pratama
“gua mau 2 hari berturut-turut lo, harus ikut gua kemana pun”. Yersa mengerutkan kening nya, ntah apa dia kaget dengan pesan rayhan atau berfikir hari-hari nya tanpa rayhan.
Yesa tamara
“oke, besok gua berangkat sendiri aja”
Rayhan pratama
“kenapa, apa karena perjanjian kita udah mau selesai dan lo nggak mau berangkat sama pulang bareng gua.”
Yersa tamara
“tumben ngetiknya panjang mas, hm yaudah deh nggak usah marah dong”
Rayhan pratama
“gua nggak bisa marah sama lo😊”
Yersa tamara
“kagak usah so imut ray😭”
Read...

Read setelah itu tidak ada pesan apa pun. Yersa membuka kotak berwarna biru di sana dia menatap dengan tatapan teduh pada dua orang anak kcil. "agas kecil kamu di mana, lena rindu gas" batin yersa mata nya sudah tidak kuat membendung air mata dan jatuh begitu saja.

Pukul 04:20 yersa terbangun dari tidur nya. Ia masuk ke kamar mandi dan mengambil air wudhu, selesai dengan itu ia segera menggunakan mukena dan sholat subuh.

Tidak lama kemudian pintu kamar yersa di ketuk oleh seseorang.
“dek udah bangun belum, kalau udah cepetan turun. Abang tunggu di bawah”ucap danu. Yersa selesai dengan sholat nya, melepaskan mukena nya dan segera turun sesuai permintaan abang nya.

Ia berjalan santai ke ruang makan dan benar abang nya sudah ada di sana. “pagi bang, heheh tumben bangun pagi”kata yersa mengejek danu. “pagi dek, ohh yahh kamu bisa nggak pagi ini berangkat sendiri” ucap danu. “bisa kok bang, emang napa”ucap yersa. “abang mau siapin semua kebutuhan abang, karena setelah ayah bunda pulang abang mau ke amerika dek”. Yersa yang mendengar jawaban danu diam, dan menatap abang nya lalu segera habiskan sarapan nya.

Yersa kaget saat di depan pintu sudah ada pocong, ehh maksud nya rayhan.
“ngapain lo, masih pagi juga ”ucap yersa dengan sinis.
“jemput lo, setelah ini lo bebas kok. Nggak ada lagi rayhan bagaskara pratama dengan yersa alena putri tamara”. Deg.... Bagai di sambar petir seketika yersa kecewa sekaligus ada rasa sedih dengan perkataan rayhan.
Yersa diam membeku, rayhan yang menyadari itu juga ikut merasa ada yang hilang.

"aneh yah kemarin gua pengen banget, lepasin diri dari perjanjian ini dan gua nggak bisa. Tapi sekarang semua udah mau selesai dan aneh nya gua nunggu kata terakhir dari mulut lo rayhan" batin yersa.

"secepat inikah padahal kita baru bertemu bukan, lalu kenapa waktu kita bersama tiga hari lagi. Astga waktu yang singkat bukan, kenapa serumit ini saat aku tidak mau ada perpisahan justru aku sendiri yang membuatnya". Batin rayhan dan menatap yersa yang dari tadi hanya menatap lurus dengan tatapan kosong.

Selesai dengan pikiran masing-masing  mereka berdua langsung menaiki motor, dan rayhan melajuhkan nya dengan kecepatan normal. Di jalanan hanya ada keheningan, rayhan yang fokus dengan perasaan nya yang aneh ini. Dan yersa dia juga sibuk kenapa bisa secepat ini berpisah dan menjadi asing kembali dengan rayhan.

sang dewa perangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang