Warn: sensitive content.
.
.
.
Happy readingBangchan tersenyum mendapati wajah terlelap Woojin di depanya.
Tangannya yang lentik namun berurat itu, terjulur mengelus rahang tegas karya terhebat sang tuhan di depannya ini.
"Woojin... wake up." Tepukan ringan Chan berikan pada pipi Woojin, membuat sang empunya menggeliat untuk meregangkan otot tubuhnya diiringi lenguhan.
Woojin tersenyum, menatap Chan dan mengecup tangan halus yang masih bertengger di pipinya itu dengan penuh kasih sayang.
"Morning love."
"Morning too..." balas Chan dengan sebuah rona merah di kedua pipinya. sang surai merah itu mendekatkan tubuh telanjangnya yang di tutupi selimut putih pada Woojin.
Memberi sebuah ciuman dalam dan membuai. Sang pemuda Kim tidak menolak, ia justru menahan tengkuk yang lebih muda agar tidak segera melepas ciuman mereka.
Woojin Hampir saja kehilangan kendali.
kendali atas tubuh dan nafsunya...
Hingga Chan melepas tautan bibir mereka dengan sebuah senyum miris tercipta di wajahnya.
"You have to go, now..."
Woojin terdiam, hanya itu yang bisa ia lakukan ketika mendengar suara Chan yang bergetar.
Menahan tangis, menahan perasaanya. Chan meremat selimut yang menutupi tubuh
telanjangnya...dengan erat.
.
.
."istrimu menunggu."
.
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
[6]🌷Lathi|[WooChan]
Fanfictionperkataanya. Apakah. Bisa. di. Percaya. "I love you, Forever..." AU sensitive content bxb bxg short chapter NLDR