Heart 12

1K 200 113
                                    

Selamat Tengah Malam,

Selamat Membaca 😘

🍀🍀🍀

Tok...tok...tok...tok...

Suara ketukan heels berjenis sling back berwarna hitam di atas hamparan lantai marmer menggema di lobi DKS Company siang itu.

Gadis mungil dengan tubuh rampingnya berbalut midi dress formal berwarna hitam didampingi pengacara Lee dengan langkah tegas berjalan menuju ruang rapat direksi yang tengah diadakan rapat darurat kembali membahas tentang posisi presiden direktur yang baru.

Dengan dalih pewaris tunggal sedang dalam kondisi kritis dan kesehatan turun drastis serta tak kunjung membaik.

Pengacara Lee membuka pintu masuk aula meeting DKS Company, untuk memberi akses masuk pada gadis yang ia dampingi.

Gadis itu tersenyum ramah pada semua orang di dalam ruangan tersebut.

Namun pada seorang wanita paruh baya yang dulu pernah ia segani, senyumnya berubah miring, seakan sedang mencaci wanita angkuh itu.

"Selamat siang" Sapa gadis itu sopan.

Seluruh peserta rapat terperanjat. Mereka semua berdiri dan membungkuk sembilan puluh derajat memberi hormat pada pewaris tunggal DKS Company yang oleh Nyonya Byun dikabarkan kondisi kesehatannya sedang menurun drastis.

Nyonya Byun juga ikut terkejut dengan kedatangan keponakannya itu. Dalam keadaan sehat, tanpa kurang suatu apapun.

Beberapa orang tampak berbisik dan menatap nyonya Byun seolah mereka sedang mencibir sang nyonya.

Satu-satunya yang sama sekali tidak terkejut adalah Byun Baekhyun. Ia tetap tenang dan tersenyum menyambut kedatangan adik sepupunya itu yang sudah ka nantikan sejak pagi.

"Kau tepat waktu, Kyungsoo" Mata Baekhyun seolah mengatakannya saat tatapan mereka bertemu.

"K-kau, b-bagaimana kau bisa di sini?" Nyonya Byun tergagap meski ia berusaha tetap terlihat angkuh di depan jajaran direksi.

"Annyeonghaseyo Bibi. Senang bertemu denganmu kembali" Kyungsoo menundukkan wajahnya sekilas lalu kembali menatap wanita paruh baya itu dengan tajam, tak lupa seringai tipis tersemat di sudut bibir gadis mungil itu.

"Kau tahu, Bibi, aku sangat merindukanmu. Kenapa kau tidak pernah menjengukku?" Kyungsoo sedang berpura-pura sedih di depan bibinya.

"Bukankah kau seharusnya sekarat di rumah sakit?"

"Ommo, apa Bibi sama sekali tidak tahu keadaanku?"

"Yya, Baekhyun Oppa, apa yang katakan pada Bibi? Kenapa dia bisa salah informasi seperti ini?"

Baekhyun tersenyum tipis.

Sudahi drama murahan itu, Kyungsoo memilih memulai rapat siang itu, kali ini ia sendiri yang akan memimpin.

"Bagaimana jika rapat kita lanjutkan. Saya sedang ada waktu luang hari ini" Kyungsoo mendorong bahu bibinya agar menyingkir dari kursi presiden direktur.

Rapat pun berlanjut, untuk menentukan dan mengangkat presiden direktur baru.

"Sebagai pewaris tunggal dari mendiang Tuan Do, alangkah lebih baik jika Nona Kyungsoo lah yang meneruskan posisi tersebut"

612 Hours ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang