Selamat Membaca 😘
🍀🍀🍀
Day 4
"Nona Kyungsoo, makanlah, kau tidak boleh jatuh sakit akan sangat berpengaruh pada kondisi jantungmu" Sudah enam kali lebih satu Chanyeol membujuk Kyungsoo hanya untuk makan pagi ini.
"Apa pedulimu?" Tukas Kyungsoo. Ia masih sangat kesal karena permintaannya kemarin siang ditolak keras oleh Chanyeol.
Bahkan tadi malam mereka tidur saling memunggungi. Bukan tidur satu ranjang. Kyungsoo tidur di brankar dan Chanyeol harus tidur di sofa. Lagi.
Besok Chanyeol harus membawa kasur sendiri dari kamar sewanya.
"Apa kau lupa dokter Kim mempercayakanmu padaku? Aku harus memastikan kau tetap dalam kondisi sehat"
"Kau bilang penderita jantung sepertiku tidak boleh stress"
"Hmm" Chanyeol mengangguk membenarkan
"Kau bilang aku harus makan agar tetap sehat"
"Hmm" Chanyeol mengangguk lagi menyetujui
"Tapi baru satu hari aku berbicara denganmu, kau sudah membuatku stress. Kau tidak mau membelikan makanan "sehat" untukku. Itu sama saja kau membunuhku perlahan"
Dengusan kasar keluar dari hidup Chanyeol. Tak disangka gadis selemah ini nyatanya terlalu keras kepala.
Alih-alih, berbincang hal seru agar gadis itu sedikit melupakan penyakit yang dideritanya. Nyatanya justru perawat rupawan ini yang dipaksa mengurut dada menghadapi tingkah konyol si pasien cantik.
"Nona, sebelum aku berhasil membunuhmu, sepertinya aku akan membujuk malaikat maut untuk mengambil nyawaku terlebih dahulu. Agar aku tidak perlu berurusan lebih lama lagi dengan pasien sepertimu"
Kai, sang malaikat maut yang sedang duduk santai di sandaran sofa bersorak riang.
"Lebih cepat lebih baik" Seru Kai. "Kenapa tidak bersama saja, tugasku jadi lebih ringan. Aku tidak perlu bolak balik mengantar kalian secara bergantian jika kalian bersedia menyerahkan nyawa kalian padaku secara bersama-sama dan sukarela"
"Perawat Park. Kau jangan mati dulu. Siapa yang akan merawatku jika kau meninggalkanku" Kedua sudut bibir Kyungsoo melengkung ke bawah. Ada sedikit sesal dan tidak rela perawat tampan kesayangannya memilih meninggalkannya.
Kesayangan? Baru berapa hitungan jam saja sudah berani menyebut kesayangan.
"Heleh" Kai menganjurkan bibir bawahnya. "Ya sudah, aku akan menjemput jiwa yang lain saja. Lagipula aku belum memegang tiket kalian. Bye" Malaikat maut dengan ketampanan eksotis pergi tanpa permisi dari kamar 612 tersebut, dengan cara menembus pintu.
Siapa juga yang peduli dengan kedatangan ataupun kepergian makhluk tak kasat mata ini? Dua orang berbeda gender dan tinggi di dalam ruangan itu saja tidak dapat melihatnya.
"Aku tidak punya teman lagi" Kyungsoo mengeluh. Kyungsoo memang tak memiliki banyak teman.
Semenjak ia divonis mengidap Cardiomyopathy setelah ia ditemukan mendapat serangan jantung pertama saat mendengar kabar ayahnya meninggal dunia akibat penyakit yang sama beberapa bulan lalu, Kyungsoo praktis tak lagi bekerja atau pun berkumpul bersama teman-temannya.
"Apa tidak ada satupun temanmu yang mengetahui kau sakit?"
Kyungsoo menggelengkan kepalanya. "Aku mengatakan pada mereka sedang mengembangkan bisnis Appa di luar negeri"
KAMU SEDANG MEMBACA
612 Hours ✔
FanfictionJika kita tak bisa bersama, biarkan detak ini seirama main cast: Do Kyungsoo (GS) Park Chanyeol Rate : T Genre : Romance, Medical Original pict : pinterest ©dyadyosoo 7 Mei 2020 - 28 Mei 2020