Chapter 3.4

67 15 1
                                    

Kuroko kembali ke aktivitas; kuliah, membantu dosen Tsuchida Satoshi mengisi kelas, menampung Ogiwara Shigehiro di rumahnya karena kawan sejak kecilnya itu belum memiliki tempat tinggal yang layak, kebut thesis agar bisa lulus di tahun kedua sekaligus bersiap untuk ujian semester—tapi tidak meninggalakan rutinitas lain yang sedang dikejar dalam waktu seminggu ini.

Dalam seminggu Momoi Satsuki menerima kontrak dua shooting iklan. Ia baru saja menolak menjadi pameran utama dalam sebuah film remaja, alasannya sedang sibuk dan ingin fokus berkarya.

Kise Ryouta masih eksis di depan kamera. Majalah yang memuat tentangnya tersebar luas ke seluruh dunia. Bahkan pusat perbelanjaan memasang spanduk besar-besaran seolah mempromosikan dirinya. Di sela waktunya, ia melakukan tugas untuk berkeliling di pabrik mesin.

Aomine Daiki rela memakai pakaian lusuh, membawa karung bernoda, duduk di jembatan penyebrangan sambil mengadah. Mata-mata memang cocok untuknya. Bukan berarti kulit Aomine yang mendukung untuk jadi pengemis di jembatan membuat si ganguro tersebut menikmati pekerjaan, kalau bukan untuk kepentingan informasi-Aomine sudah membunuh Momoi Satsuki yang sudah mendandaninya sesuka hati—sampai cocok begini.

Murasakibara Atsushi sesekali mengundang teman sekampusnya dulu, Himuro Tatsuya untuk makan siang bersama. Kadang topiknya mengungkit kerajaan, kadang pula tentang snack rasa baru yang dijual di toko pinggiran.

Meskipun ini bukan ujian tulis, terkadang Midorima Shintarou memutar pensil keberutungannya. Pusing karena harus mencari inspirasi untuk pidato persiapan kampanye, ataupun pertanyaan paparazzi di talkshow berikutnya. Pagi hingga sore ia harus sibuk keliling rumah sakit untuk bantu mengurangi antrian pasien. Beruntung Takao Kazunari orangnya pengertian, Midorima bukannya meminta bantuan Takao, tidak begitu. Meskipun Takao selalu merengek minta bayaran jatah malam, pria tsundere hanya berlalu—membuat si penagih gelantungan sambil terus mengancam tumpukan jatah.

Namun setiap malam, Miraculum selalu berkumpul di suatu tempat. Kise mengurus mesin, Aomine melaporkan tugas, Midorima dan Momoi mencari informasi hingga ke pelosok, Kuroko menjadi seksi bantu-bantu, dan Murasakibara membawakan makanan-tapi untuk diri sendiri.

Hingga di suatu malam pada hari kelima.

Sebuah sofa panjang berdiri kokoh di pusat ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah sofa panjang berdiri kokoh di pusat ruangan. Di sisinya terdapat sejumlah mesin tabung dengan berbagai selang bening yang bergerak sebagai perantara cairan yang mengalir. Di sofa bagian atas bertengger sebuah replika helm bening dengan berbagai kabel yang menahannya.

Momoi Satsuki baru saja berhenti tertawa setelah uji cobanya berhasil. Seekor tikus baru saja turun dari sofa mesin sambil berlari cepat—yang langsung ditangkap Aomine untuk kembali dijejalkan. Kise Ryouta bersandar di dinding sambil mengusap keringat, puas akan kerja yang membuahkan hasil. Murasakibara berubah pikiran dan membagikan bekal bawaannya, lumayan untuk isi perut ditengah malam. Kuroko ikut bersuka cita sambil dipeluk Momoi dari belakang.

secret agentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang