6. [This Love] 🌻

281 38 0
                                        

SORE INI ada acara pengajian dirumah Teman Ummi, aku ikut, karena Ummi memintaku untuk menemaninya. Aku sudah bersiap-siap memakai gamis hitamku dan krudung maroon ku, setelah itu aku beranjak dari kamarku menuju kelantai bawah, Ummi sudah menunggu disana dengan balutan gamisnya. Aku tersenyum kemudian berdiri didepan Ummi.

"Udah siap?" Tanya Ummi. Aku mengangguk dengan semangat, Ummi kemudian tersenyum, nampak mengambil tasnya yang tadi ditaruhnya disofa kemudian melangkah keluar rumah. Aku dengan cepat mengikuti Ummi yang berjalan kearah mobil yang biasa Ummi pakai untuk kemana-mana, disupirin, supir pastinya. Ummi nggak bisa bawa mobil sendiri.

Jarak antara rumahku dan rumah teman Ummi tidak jauh hanya menempuh waktu dua puluh menit saja. Aku segera turun dengan Ummi rumah teman Ummi ini sudah sangat ramai, aku kira hanya pengajian bisa, pengajian rutin yang Ummi suka hadiri, ternyata ini acara pengajian sebelum pernikahan anak dari teman Ummi.

Aku hanya duduk diam disamping Ummi, semua yang duduk disini seumuran dengan Ummi semua. Aku hanya diam mendengar ustadzah mulai memimpin doa. Sampai acara pengajiannya selesai, dan dilanjutkan acara makan-makan. Aku hanya duduk diam menatap Ummi yang sudah asik dengan teman-temannya.

Aku bosan.

Beranjak dari dudukku aku berjalan keluar, mungkin mencari udara karena saat ini sungguh aku benar-benar bosan.

Aku berjalan kearah samping rumah teman Ummi ternyata disamping rumahnya terdapat gazebo, disamping gazebo ada kolam ikan. Aku berjongkok ditepi kolan, tanganku sudah masuk kedalam air, memainkan airnya dan menggerak-grakan tanganku agar ikan-ikan itu mendekat. Aku terkekeh kecil melihat binatang itu berenang kesana dan kemari dengan lincah.

Aku jadi teringat waktu masih kecil, aku sangat suka kartun putri duyung, bahkan karena terlalu sukanya pada putri duyung, sampai malam-malam aku duduk dihalaman rumah memandangi bulan purnama, katanya kalau bulan purnama menyorot dan kaki kita terkena air, kita akan menjadi putri duyug dan saat itu aku sangat percaya. Bodohnya diriku. Aku tertawa kecil mengingat itu.

"Kamu ngapain disini?" Sontak aku menengok kebelakang. Kaget. Aku mengelus dadaku menatap Kaesar yang berdiri dibelakangnku. Aku langsung berdiri mengalihkan pandangan kemudian menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan Kaesar yang tadi.

"Nggak kedalam?" Tanyanya.

"Nggak, bosen," jawabku. Kaesar nampak mengangguk. Cowok itu kemudian berjalan kearah gazebo dan mendudukan dirinya disana. Kaesar masih menatapku yang hanya diam ditepi kolam.

"Yumna sini." Kaesar menepuk-nepuk sebelah tempat duduknya menyuruhku untuk duduk disana. Tapi aku menggeleng kecil. Tidak nyaman rasanya harus duduk beruda dengan cowok. Apa lagi dibelakang sini sedang sepi.

"Saya kedalam dulu." Aku melangkahkan kaki memasuki rumah teman Ummi lagi. Kaesar yang tadi duduk digazebo kini malah mengikutiku.

"Kenapa?" Tanyaku. Kaesar hanya menggeleng. Tanpa memperdulikannya aku kembali berjalan menuju kearah Ummi yang sekarang sedang duduk dibangku dengan teman Ummi.

"Itu Yumna." Ummi melambaikan tangannya. Aku tersenyum menatap kearah Ummi dan teman-temannya. Kemudian duduk disamping ummi, tak lupa bersalaman dengan dua teman Ummi.

"Wah Yumna udah besar." Yumna hanya tersenyum sebagai balasan. Kalimat yang sering kali diucapkan orang-orang untuk basa basi, padahal sudah jelas balasannya karena manusia memang tumbuh dan berkembang.

"Kaesar," panggil teman Ummi. Kaesar yang sedang bersidiri sambil menatap kearahnya itu kemudian mendekat.

"Kenapa bude?" Teman Ummi yang dipanggil Bude oleh Kaesar itu menarik kursi disampingnya menyuruh Kaesar untuk duduk.

This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang