"Tuhan buat lah kita menjauh, walau ku tahu kemungkinaan kembali masih ada"
_Melly R.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa tetap ucapkan terima kasih cinta, karenanya kau mengenal ku, mengenal namanya mencintai untuk terluka. Ucapkan juga selamat tinggal, jika kisah ini memang harus berakhir disini, tak perlu membencinya.
Kadang kau lupa, jika kau membenci cinta itu. Berarti kamu juga membenci cintaku, dan aku akan terluka oleh itu.
Lama tertutup di ruangan yang dingin dan kosong ini dalam aroma mu yang berhembus lembut, aku sangat senang. Malam yang panjang tanpa akhir, ini sudah cemerlang di pikiran mu. Hati ku telah pindah, aku kembali lagi. Kamu tidak tahu hatiku yang gemetaran, Aku terus menatapmu sendirian, aku akan menunggu, melihat ke belakang.
Kamu tidak tahu hatiku, Kamu tersenyum sambil menatapku. Kau tahu hatiku berurusan denganmu, aku melihat diri ku yang menyedihkan,Kamu tidak tahu hatiku. Momen yang seperti mimpi ini tidak akan hilang, Tolong tetap di sisiku, Kamu tidak tahu hatiku yang gemetaran. Aku terus menatapmu sendirian, aku akan ingat waktu yang kita habiskan bersama.
Bahkan setelah momen ini berlalu selamanya...
"Kyungso dengar ucapanku, kau harus istirahat. Jangan pikirkan apapun, jangan buat yang aneh-aneh lagi, atau semua orang benar-benar akan meninggalkanmu" Ancam Meily tak terlalu bersungguh-sungguh.
"Iya, iya aku akan dia disini. Pergilah, aku tak enak pada Suho hyung" Usir Kyungso pada Meily.
"Aish... tadi Suho yang menyuruhku disini, sekarang kau mengusirku. Lalu aku harus bagaimana? Diam di rumah dengan kecemasaan menyelimutiku? Jawab kyung!" Jelas Meily menatap serius lelaki di hadapanya.
"Aiggo..., kau masih saja seperti itu. Kau masih labil, anak mu sudah tiga Mel, dan kau tak berubah xixixi" Ejek Meily mengelus rambut panjang Meily yang duduk di sampingnya.
"Jangan bicara soal anak, kau juga sama. Dasar tak pernah liat diri sendiri, malah selalu mengejek orang lain" Gerutu Meily seolah sedang merajuk.
"Oh...begitu, baiklah mommy. Maafkan aku" Sahut Kyungso dengan manja, lalu mencubit pipi Meily.
"Yak!" Meily memukul tangan Kyungso, namun lelaki itu hanya tertawa renyah.
"Arsseo... diam disini, tapi putrimu bagaimana?" Tanya kyungso.
"Kau salah menanyakan itu, kau tahu sendiri ibuku. Hampir sejak aku datang ke sini, dia terus merebut Jessly sekalipun dari Suho" Jelas Meily.
"Benar juga, kau masih selalu memaafkan ku. Apa kau masih juga mencintaiku, maksudnya.." Ucap Kyungso menahan air matanya.
