涙なしで完璧 (sempurna tanpa air mata)

52 13 3
                                    

Sorry gias, ini kayanya terlalu mendadak.
Tapi semoga kalian gk kecewa, dan jangan lupa vote, pokoknya setidaknya ramein lah part ini... comment apa aja, asal sopan🤧🙃

Happy Reads♥️





























"Terima kasih, tolong jaga mereka untuk ku" Pamitnya melepas genggaman itu.

"Suho,"

"Maaf Mel, ini gak akan berakhir kalau bukan aku yang mengakhirinya. Biar ayah ku marah sekalipun, aku tak perduli" Jelas Suho memeluk Meily dan mengecup kening istrinya

"Aku pastikan, ketika aku kembali semua benar benar akan normal. Aku akan selamat, jangan khawatir mereka tak akan berani membunuhku" Jelas Suho

"Kau janji kan? Jangan berbohong, aku menunggu kembali dengan selamat" Ucap Meily mengecup pipi Suho

"Iya, kau jaga mereka" Pamit Suho meninggalkan kediamannya

Malam itu Suho pergi untuk membubarkan kelompok mafia yang ayahnya bangun, Suho tahu resikonya adalah nyawanya. Tapi ini lebih baik, dari pada kehancuran banyak orang karena ulah mereka, toh ayahnya Suho juga tak bisa berbuat banyak sekarang.

Ternyata pilihan malam itu, bukan pilihan yang terbaik. Buktinya sekarang tak ada hasil yang memuaskan untuk semuanya, kini semua telah hilang. Ayah Suho akan di bebaskan dari tuduhan, karena semua aset gelapnya semua telah diam diam Suho alih namakan, dan apapun itu pasti akan berbalik pada Suho.

Dan setelah beberapa malam itu, ayah Suho meninggal dan Suho belum kembali dari China menenui sekumpulan mafia pimpinan ayahnya, dan semua kecurigaan, kecemaasan terungkap. Bahagiallah selalu Suho, semua akan selalu mengingatmu.

Suho meninggal di Osaka, dan sekarang di kirim kembali ke Keluarganya di korea. Semua seperti mimpi, tapi ini terlalu menyakitkan hanya untuk sebuah mimpi.

"Daddy...hks...ahh...kembali hks, kenapa pergi lagi tanpa pamit. Kembali...." Rajuk Minjae saat Dejung dan Meily menyebar abu Suho ke lautan lepas

"AHHHHH....KALIAN JAHAT PADAKU, KALIAN MEMBIARKAN AYAHKU PERGI...HKS...MOM, BUAT DADDY KEMBALI...TOLONG!!!" Isaknya semakit menjerit bersama pelukan erat dari Jeno

Meily duduk di tepi tebing memeluk figura foto sang suami, ia melihat ke laut lepas dihadapannya. Semoga Suho tenang disana, semoga ia bebas tanpa rasa sakit.

Perlahan kedua pelukan datang padanya, pelukan mengisyaratkan "Biarlah, ikhlaskanlah" tapi itu sulit.

"Sudah, tenang kau harus kuat" Ucap Kyungsoo memeluknya bersama Dejung di sisi kanan sambil memegang guci bekas abu kremasi sang ayah.

"Kita semua bisa lewatin ini, kita harus kuat jika Mommy ingin Daddy tersenyum di sana" Jelas Dejung menenangkan sang istri

"Sekarang mau bagaimana? Aku menyerah" lirik Meily

"Tidak, kau punya aku" Ucap Kyungsoo membantunya pergi darib tempat ini.

"Kalian pulang, aku akan ke rumah sakit menemui Minjae. Kalau Jesslyn, biarkan bersama Chen saja untuk sementara" Jelas Kyungsoo

Ya, setelah beberapa tahun lamanya. Kini seorang Kim Jongdae kembali menyapa di saat Suho pergi untuk selamanya, Chen hanya ingin hidup tenang tanpa berurusan dengan masa lalunya, itulah alasan dia menghilang.

Setelah hari yang menyedihkan kemarin, kini pagi tak bosan menyapa lagi. Berharap kemarin itu hanya angin lalu, tapi itu tak mungkin. Semua telah hilang, semua yang hilang itu suatu saat akan bertemu lagi.

After Coulds ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang