Treat You Better

51 14 3
                                    


Jan lupa vote.

Hmm doubel nich kudu pote pkokna.

Warning agak 17+

Kan aing udah 17, gak ngaruh aing takut nulisnya becanda ah...gak aneh" banget.

Lah...liat aja🌚

Ps : Ada Dejung pov.

Dejung🍁

Tidak bisa melihat ujungnya, jalan yang panjang dan kosong ini Saat kamu berjalan semarah itu, aku akan berada di sampingmu. Di akhir harimu yang penuh sesak, aku akan menunggu mencocokkan langkah kakimu. Terkadang, kamu akan melewati tebing curam dan kamu akan dapat memenuhi angin yang harum, Terkadang kamu menghadapi rasa sakit yang hampir tampak seperti kebohongan, Aku tidak akan melepaskan tanganmu.

Musim dingin yang terasa lebih dingin dari biasanya ketika lewat, bunga yang lebih indah akan mekar. Melihat kembali ke luka yang samar, aku harap kamu dapat berbicara tentang mereka saat kamu tertawa, Di ujung terowongan. Aku khawatir penghiburan aku yang canggung akan menjadi beban. Jika aku bisa, aku akan memberi kamu kekuatanku. Bahkan pada hari-hari yang asing dan sibuk, jangan lewatkan makan, Makanlah hal yang paling enak. Jangan terluka, tidak apa-apa untuk istirahat dan pergi, Kamu tidak bisa tidur karena masalah yang belum terpecahkan. Bahkan jika gelap gulita menyebar, Jangan khawatir.Aku akan menjadi cahaya kecilmu.


Benar seperti ucapan kalian, Broken Home. Ya, anak broken home itu tetap kurang kasih sayang, walau ada yang memberi kasih sayang yang cukup. Tapi kalian tahu, mereka tetap asing walau mengganti kekosongan posisi yang penting dalam hidupku. Kalian benar, aku mendapat seorang ayah pengganti yang menyayangiku seperti putranya sendiri, tapi tidak dengan ibuku. Aku sudah kehilangan nya sejak dulu, bahkan aku tak pernah mendapat apa yang adik ku dapat, aku tahu baik ibu ku atau ayah ku sekarang punya alasan, tapi aku juga manusia biasa yang punya rasa iri dalam hati.

Jika mereka pernah bilang, broken home itu menyebabkan seorang anak menjadi kacau. Aku juga begitu, tapi aku tahu harus dimana melampiasakan kekesalan ku dan tidak menyebabkan masalah baru untuk diriku sendiri, jujur aku tetap kesepian di keramaian keluarga ku sendiri.

"Semoga tuhan menetapkan ayah di sisinya, semoga ayah dapat tempat yang terbaik dan sabar menungguku. Dan aku harap ayah tak perlu cemas padaku, aku akan tumbuh dengan baik dengan caraku, tuhan memberkati ayah" Lalu aku menaruh bunga kesukaan ayah, tentu setelah aku mendoakan dia yang terbaik.

Rasanya ingin sekali kembali pada saat aku hidup bersama ayah, walau yang aku ingat pun hanya sedikit. Tapi aku tetap ingin mengulangnya, walau tanpa ibu ku atau adik-adik ku sekalipun, itu cukup membuat ku bahagia.

"Sampai jumpa ayah" lalu aku melangkah meninggalkan pemakaaman ayahku.

Aku sudah tak mengerti dengan yang namanya keluarga, aneh mendengarnya . Karena keluarga yang aku lihat, mereka sangat berjauhan tanpa ada kata hangat.

"Choi Dejung!" Pekik seorang gadis, sudah kuduga gadis itu lagi.

"Wae?" Menyebalkan sekali bertemu gadis ini, sepertinya aku terus menemuinya walau selalu menghidar.

"Kau mengikuti ku?" Tanya padaku, dia memang gila.

Bukan kah kalian tau, dia yang menghampiriku. Kenapa jadi dia yang menuduhku mengikutinya, dasar.

"Apa gunanya mengikutimu? Aku dapat hadiah? Tidak kan" Jelasku meninggalkannya.

Sudahlah berbicara dengannya hanya membuang tenaga percuma, gadis itu akan bertanya tanpa henti walau di acuhkan.

After Coulds ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang