"Eh Ra, gimana berhasil kagak?" ucap seorang gadis berambut pendek.
"Gimana apanya?" jawab seorang gadis yang berada di sampingnya.
Gadis itu berdecak kesal karena jawaban dari sang teman.
"Aelah Lo ma gitu Ra, gosah pura pura kagak tau kali. Kita kita tau kalo Lo lagi ngalihin pembicaraan,"ucapnya seseorang yang satunya lagi.
Kiara. Gadis yang tengah di selidiki dengan pertanyaan itu lagi, memutar bola matanya malas."Ya gitu" jawabnya enteng.
Salsa menghela nafas berat karena kesal." Udah lah Ra gausah di tangisin Mulu tuh bocah, gada faedahnya juga kan. Mending sekarang coba mulai move on dikit dikit ntar juga terbiasa"
"Heem bener tuh yang dikatain Salsa, Lo tuh harus move on buktiin ke dia kalo Lo bisa walau tanpa dia. Lo juga asalnya kagak kenapa napa kan kalau gitu. Gausah terlalu di pikir pikirin lagi tuh orang"ucap Mika membenarkan ucapan Salsa.
Kiara memutar bola matanya sambil berdecak kesal karena teman temannya terus membicarakan hal itu." Lagian siapa juga kali yang belum move on dari dia, orang gue udah move on kali, dan udah ada seseorang" ucapnya membanggakan diri walaupun agak ragu mungkin?
Salsa memicingkan matanya seolah tak percaya dengan ucapan Kiara." Yang bener Lo? Yakin dah move on dari tuh orang" ucapnya sambil menunjuk seseorang yang kebetulan lewat menggunakan dagunya.
Kiara yang penasaran pun melihat ke arah yang di tunjuk oleh Salsa, begitu juga dengan Mika.
Dan ternyata orang yang ditunjuk itu adalah mantan kekasihnya yang sedang berjalan entah kemana, karna sekarang masih waktunya jam pelajaran. Tetapi kelas Keira kebetulan sedang jamkos dan lebih beruntungnya lagi tidak diberi tugas.
Kiara mengalihkan pandangannya kembali ke arah Salsa sambil mengangguk meyakinkan walaupun agak ragu. "Iyalah yakali gue belum move on, dia aja bisa biasa aja masa gue nggak" ucapnya agak ngegas.
"Yee santai dong cuy, kita kita kan cuma nanya doang, gausah ngegass segala kali kek orang ketinggalan kereta aja Lo" sewot Mika dan diangguki Salsa.
"Yakan abisnya kesel gue Lo pada ngomongin itu mulu"jawabnya sambil menghela nafasnya."Trus apa hubungannya ngomong ngegass sama kek orang yang ketinggalan kereta coba?"lanjutnya heran.
Salsa yang tadi diam juga mengangguk membenarkan ucapan Kiara."Lah iya juga ya Ra ngapa tuh orang malah bawa bawa orang yang ketinggalan kereta coba, aneh Lo Mik orang lagi ngomongin apa malah nyambung ke yang lain, lebih parahnya lagi malah ngomongin orang yang ketinggalan kereta"
Mika berdecak kesal dengan pertanyaan sahabatnya yang malah membahas itu."Ck kalian tuh ya itu tuh cuma pelantara doang kali biar gk gitu gitu amat"
"Gitu gitu gimana Mik?" tanya Salsa dengan polosnya.
Mika yang mendengar pertanyaan sahabatnya itu menepuk jidatnya karna punya sahabat macam Salsa yang yaa begitulah.
Kiara yang melihat Mika menepuk jidatnya pun bertanya heran dengan tingkah sahabatnya."Ngapain Lo malah nepuk jidat kek gitu? Ada nyamuk atau ada serangga lain gitu?"
Mika yang mendapati pertanyaan aneh lagi mendengus kesal, karna malah membahas hal yang gak penting penting amat. Ralat emang kagak penting.
"Ah elahh Lo pada ngapain sih malah nanya yang gak penting gitu, itu tuh ya gitu lah ah susah kan gue ngejelasinnya. Udah lah gaperlu dibahas. Lanjut ke topik awal aja dah"
"Hmm okeoke, eh tapi tadi ceritanya udah nyampe mana gue lupa" tanya Kiara sambil menggaruk tengkuknya.
"Lah iya yah. Lo sih Mik"jawab Salsa menyalahkan Mika.
Mika yang namanya disebut pun menaikkan satu alisnya."lah kok gue"ucapnya sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Ya elu malah bahas orang yang ketinggalan kereta. Jadinya lupa kan" jawabnya santai tanpa beban.
"Ehh Dugong maen nyalahin aja, orang tadi itu cuma pelantara doang kok. Justru yang salah tuh Lo malah ngebahas itu lagi" jawabnya tak mau tersalahkan.
"Lah ko gue" ucapnya sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Ck auah gelap"jawabnya ngawur.
Kiara yang dari tadi diam pun angkat suara." Udah udah ko malah ngomongin yang ga jelas lagi sih"
"Iya juga ya" jawab Salsa dan Mika kompak. Lalu mereka saling pandang beberapa menit dan...
Bwahaahaha
Sontak membuat semua orang yang sedang berada di kelas menatap mereka aneh. Salsa yang sadar karna telah menjadi pusat perhatian pun menghentikan tawanya.
"Woy! Mika, Kiara woy!"
Mika dan Kiara yang merasa namanya di panggil pun langsung memberhentikan tawanya.
"Paan Sal?" tanya Kiara dengan polosnya.
"Lo berdua ga sadar apa tadi kita tuh jadi pusat perhatian"
"Oh yah masa? Trus kenapa emangnya?" tanya Mika.
"Yaa masa kalian gak malu gitu?"
"Ohh bilang dong"jawab Kiara dan Mika kompak.
"Serah dah serah"jawabnya kesal."oh iya btw Ra siapa orang yang lagi Lo ciriin"lanjutnya menggoda Kiara sambil cengengesan.
"Huum. Iya tuh bener kata Salsa, siapa Ra?"
Kiara yang kebingungan memilih untuk celingukan mencari seseorang yang entah siapa namanya dan di rasa sudah ketemu dia kembali menatap kedua wajah sahabatnya sambil menunjuk orang yang berada tak jauh dari mereka.
Mika dan Salsa yang penasaran pun langsung mengikuti arah pandang Kiara ke arah seorang cowok yang tengah duduk di luar yang sepertinya menunggu temannya.
Setelah dirasa puas mereka saling tatap kembali." Yang pake baju olahraga bukan Ra?"tanya Mika sambil kembali menatap cowok tadi.
Salsa yang asalnya akan bertanya tapi karena pertanyaannya sudah di lontarkan oleh Mika, dia hanya diam menunggu jawaban dari Kiara.
Kiara mengangguk pasti untuk meyakinkan kedua sahabatnya." Iya itu orangnya"
"Siapa namanya Ra? Cakep juga tuh cowok" tanya Salsa.
" Nah itu dia masalah nya Sal, Mik gue gatau nama tuh orang" jawabnya lesu.
" Lah masa Lo gatau namanya sih Ra" Mika menganggukan kepalanya setelah mendengar ucapan Salsa.
" Yaa kan gue juga baru taunya belum lama ini, jadi ya gue gatau nama tuh cowok"
"Iya juga sih, tapi Lo harus cari tau lah siapa nama tuh cowok. Masa suka sama orang tapi kagak tau namanya siapa kan lol gitu" usul Mika.
Kiara mengangguk membenarkan ucapan Mika. Begitu juga dengan Salsa.
"Ehh tapi kek nya dia adik kelas deh, iya gak si?" Ucap Salsa yang diangguki keduanya.
"Huum, kek nya iya deh soalnya gue juga baru liat"
"Iya emang dia adik kelas" jawab Kiara yakin karena dia sebenarnya sudah agak penasaran dengan orang itu, dan yaa ternyata dia adik kelas nya.
Kedua sahabatnya hanya ber'oh' ria sambil menganggukkan kepalanya.
Tak terasa bel pulang sekolah telah berbunyi. Membuat semua murid antusias pulang untuk mengistirahatkan tubuhnya. Begitupun dengan Kiara, Salsa, dan Mika, mereka pun bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing.
-------------
Halooo gimana cerita pertamanya?
Semoga suka yaaaa hhew~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiara
Teen FictionApa jadinya kalau seorang wanita pelit yang menjadikan seseorang menjadi alasan agar ia kelihatan sudah move on dari mantan kekasihnya hanya untuk sang teman percaya kalau ia telah move on? Apa saja yang terjadi? Siapa seseorang tersebut? Dan bagai...