part 3

42 20 4
                                    

Happy reading:)

Bel pertanda pergantian pelajaran telah berbunyi. Semua murid berhamburan masuk ke dalam kelas. Tetapi berbeda dengan kelas Kiara, jam pelajaran kali ini adalah jamkos dan hanya di berikan sedikit tugas.

Lain halnya dengan kelas Kiara, kali ini kelas Dion mengadakan pengamatan untuk mengamati beberapa tumbuhan yang ada di sekitar sekolah.

Dion dan teman sekelasnya membuntuti pak Harto untuk melakukan pengamatan.

Mereka terus berkeliling dan sekarang mereka melewati kelas Kiara yang kebetulan tidak terlalu jauh dari taman.

Di tempat lain Kiara dan sahabatnya sedang ngobrol sambil sesekali bercanda karna mereka telah menyelesaikan tugas walaupun baru sebagian.

Tanpa sengaja mata Salsa melirik ke luar dan melihat cowok yang disukai sahabatnya itu sedang berjalan sambil mengobrol dengan sahabat nya.

"Ehh Ra itu bukannya cowok yang Lo suka itu ya?" tanyanya sambil menunjuk cowok tersebut.

Kiara yang dipanggil namanya langsung menoleh ke arah yang di tunjuk Salsa. Kemudian mengangguk sebagai jawaban.

"Ehh eh, tunggu itu bukannya sodara Lo ya Ra, iya gak sih? Kalo misalnya sodara Lo itu bareng ama dia berarti besar kemungkinan kalo dia itu sekelas dong"

"Ehh iya juga ya, ko gue baru tau ya?"beonya pada diri sendiri sambil menggaruk tengkuknya.

"Nah berarti Lo tinggal tanya aja Ra ke dia namanya siapa" usul Mika yang diangguki keduanya.

"Hmm, oke deh nanti kalo ada waktu gue tanyain ke dia" ucapnya mengambil keputusan.

***

Kring kring

Bel pertanda pulang sekolah telah berbunyi. Semua murid berbondong bondong untuk pulang ke rumah masing-masing. Bagi para murid pulang sekolah adalah hal yang di tunggu tunggu selain jam istirahat tentunya.

Begitu pula dengan Kiara Salsa dan Mika. Mereka pulang menggunakan angkutan umum untuk mencapai ke rumah. Memang mereka selalu menggunakan angkot untuk alat transportasi karna bisa menghemat uang.

Mereka memang pulang searah dan diantara mereka rumah yang paling jauh adalah rumah Kiara.

"Kiri mang" ucap Kiara memberhentikan angkot yang di tumpangi nya.

"Ini mang"ucapnya sambil memberikan uang lima ribu rupiah untuk membayar nya.

Setelahnya ia langsung berjalan untuk menuju ke rumahnya. Jarak dari jalan ke rumahnya tidak jauh tidak pula dekat. Yaa sedang sedang saja.

Begitu sampai di depan rumah ia langsung membuka kunci pintu karna di rumahnya tidak ada siapa siapa.

Begitu masuk Kiara langsung pergi menuju kamarnya lalu dilanjutkan dengan ritual mandinya.

Setelah selesai, Kiara merasa ia sangat lapar langsung saja ia pergi menuju dapur untuk memasak nasi goreng.

Untungnya semua bahan untuk membuat nasi goreng masih ada. Jadi ia tak perlu repot-repot untuk membeli.

KiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang