part 2

50 22 1
                                    

Happy reading:')

Bunyi alarm dari handphone mampu membuat seorang gadis terbangun. Tanpa menunggu waktu lama lagi gadis itu a.k.a Kiara langsung pergi menuju kamar mandinya untuk melakukan ritual mandi nya.

30 menit kemudian dia langsung bersiap siap memakai seragam dan langsung melaksanakan kewajibannya yaitu solat.

Setelah selesai Kiara langsung pergi menuju meja makan untuk sarapan. Kiara hanya sarapan seorang diri, karna papanya sibuk bekerja dan ibunya telah tiada. Tapi terkadang sarapan bareng dengan papanya kalau ada waktu.

Tak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya Kiara menghabiskan sarapannya dan langsung bergegas menuju ke sekolah karna takut telat, apalagi sekarang hari Senin, hari dimana para murid untuk melaksanakan kegiatan upacara.

Karna waktu masih menunjukkan pukul 06.05 Kiara berjalan santai menuju ke arah halte untuk menunggu angkutan umum.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit Kiara sampai ke sekolah. Karna jarak rumah dan sekolahnya tidak terlalu jauh.

"Kiri mang" ucap Kiara memberhentikan angkot yang di tumpangi nya.

"Ini mang uang nya" katanya sambil memberikan uang lima ribu.

"Iya makasih ya neng" ucap supir angkot tersebut. Dan Kiara hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

Kiara berjalan di koridor untuk pergi ke kelas. Sesekali ia tersenyum saat ada yang menyapanya.

Karna waktu masih pagi, di koridor sekolah tidak terlalu ramai. Hanya ada murid yang rajin datang pagi dan murid yang terpaksa datang pagi karna belum mengerjakan tugas.

"Assalamu'alaikum, pagii " ucapnya sambil tersenyum.

"Waalaikumusalam, pagi juga" jawab murid yang ada di kelas nya. Hanya ada beberapa murid saja dan satu di antaranya ada sahabatnya Mika yang memang selalu datang pagi. Berbeda dengan Mika, Salsa datang agak siangan.

Kiara pun berjalan menuju ke arah bangkunya. Saat akan mendudukan bokongnya ke kursi tiba tiba datang Salsa dengan suara cempreng nya. Tapi lebih cemprengan Mika sii.

"GOOD PAGI SEMUANYA"ucapnya tanpa memperdulikan sekitarnya.

"Ck kebiasaan deh lu Sal masih pagi juga udah bikin ni kuping sakit" kesal Mika sambil mengusap kupingnya.

"Aelah kek suara situ kagak toa apa, malah lebih toa'an suara Lo dari pada gue" ucap Salsa tak mau kalah sambil mendudukan diri di bangkunya.

"Yakan gini gini juga gue ma kagak kek lu, yang pagi pagi udah teriak. Kalo gue ma ntaran teriak teriaknya agak siangan biar pas banyak orang jadi seruuuu dong" jawabnya santai.

"Ehh kiaran apaan gitu, tau taunya lebih parah di si Salsa Mik Mik" ucap Kiara sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Tau Lo" sahur Salsa sambil menjitak kepala Mika yang langsung dihadiahi tatapan tajam oleh nya.

Salsa yang dihadiahi tatapan tajam pun hanya cengengesan sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V.

"Eh iya Ra, gimana Lo udah tau belum siapa nama tuh cowok" tanya Salsa penasaran.

"Hmm belum tau gue"

"Lahh masa belum tau juga siii" sela Mika heran.

"Yaa abisnya gimana dong? Orang gue gatau apa apa juga"

"Yaudah sii sabar aja, ntar kita kita bantuin nyari tau nama tuh cowok, yee gak Sal?" ucapnya memberi bantuan'yekali bantuan emangnya korban banjir apa'

"Huum, Lo tenang aja Ra, ntar kita bantuin" jawab Salsa menyetujui ucapan Mika.

"Ululuuuuu makasii kakak" jawabnya di lebay lebaykan.

"Sama sama kakakk ehh salah dedekk" sahut Mika menirukan ucapan Kiara tadi.

"Uluhuluhhhh kakak dan dedekk pada akurr tohhhh" ucap Salsa menirukan suara seperti seorang ibu yang tengah mengasuh anaknya.

Sadar akan ucapan mereka yang ngawur itu, ketiganya saling pandang dan langsung tertawa keras membuat teman sekelas meraka menatapnya heran.

***

"Woyy broo baru datang Lo" ucap seorang cowok bernama Iyan sambil melakukan tos ala lelaki dengan Dion.

"Yoii coy" jawab Dion sambil meletakkan tas nya ke kursi lalu duduk di sebelah Iyan.

"Eh btw si Haikal mana? Blom dateng tuh anak" tanya Dion dan dibalas dengan anggukan kepala.

Lalu keduanya sibuk bermain ponsel sampai tidak menyadari kedatangan salah satu sahabatnya yang tak lain dan bukan yaitu Haikal.

Haikal yang melihat kedua sahabatnya sedang fokus bermain ponsel, tiba tiba cring sebuah ide muncul di kepalanya untuk menjahili kedua sahabatnya. "Ahaa aku punya ide" ucapnya pelan.

Haikal berjalan sambil mengendap ngendap begitu membuat teman sekelasnya bingung akan kelakuannya.

Karna sadar telah ditatap heran oleh teman sekelasnya akhirnya Haikal menyimpan telunjuknya di depan bibir seolah bicara 'ssstt jangan berisik' trus menunjukkan telunjuknya kearah Iyan dan Dion sambil berkata tanpa suara 'jangan di kasih tau mereka oke?'

Teman sekelasnya yang menyadari apa yang akan di lakuin oleh Haikal pun mengangguk dan langsung di acungi jempol olehnya.

Kini posisi Haikal ada di belakang kedua sahabatnya. Lalu ia menarik nafas kemudian.....

"DORRRRRR"

Tapi sepertinya rencananya gagal, karena kedua sahabatnya itu menatapnya sekilas kemudian kembali lagi menatap ponselnya.

Haikal yang kesal karena rencananya gagal langsung melemparkan tas nya entah kemana.

"Ck, masa Lo berdua kagak kaget gitu" tanyanya yang hanya dibalas dengan gelengan kepala keduanya.

"Ah elahh Lo pada ma ga seru ahh, ngambek nih dedekk" ucapnya dengan nada yang di lebaykan.

"Alay lu" jawab Dion lalu menjitak kepala Haikal. Haikal yang diberi jitakan oleh Dion pun langsung duduk di sebelah Iyan. "Abwang masa kepala dedekk dijitak sama bwang Dion sihh, kan jadinya kepala dedekk atittt" ucapnya drama.

Iyan yang mendapat perlakuan seperti itu bukan nya menyumpah serapahi Haikal, justru Iyan ikut ikutan dengan drama yang di buat Haikal. "Uluhuluhhhh dedekk nya abwang atittt yaa kepalanya, mana sini coba abwang liat" ucapnya lebay.

"Aduhhhh, ini kayaknya parah deh dekk luka nyaa, mana panjang trus dalem lagi luka nya. Ini mah harus di jahit pake benang wol dekk" lanjutnya santai tanpa beban.

Haikal yang mendengar kata Iyan mendengus kesal. "Amit amit gustiii kalo kek gitu ma, Lo ma bukannya bilang apa kek eh malah nyumpahin kepala gue kek gitu. Aku jyjyk sama mas"

"Dih siapa yang nyumpahin lu coba, orang gue cuman ngomong doang kok" jawabnya tanpa dosa.

"Yeee, same aje ogeb. Secara ga langsung lo nyumpahin gue. Kan 'ucapan adalah doa' masa gitu aja ga tau"

"Yakan 'ucapan adalah doa' lah kan berarti gue ngedoain Lo, bukan nyumpahin Lo. Gimana sihh, disini gue atau Lo yang bego" jawab Iyan sambil menunjuk dirinya dan Haikal.

"Lo berdua yang bego" sahut Dion yang sedari tadi diam menyimak.

Bukannya marah karena dikatai bego oleh Dion. Justru mereka malah menganggukkan kepalanya sambil ber'oh'ria.

"Ohh jadi kita yang bego" jawab Iyan dan Haikal bareng.

Dion yang mendapati jawaban gila dari kedua sahabatnya menggukan kepala. "Nah itu Lo berdua nyadar kalo kalian bego"

"Yoiyalahh lebih baik jujur daripada boong ye gak Kal?" jawab Iyan yang diangguki kepala oleh Haikal.

"Yoii cuyyy"

"Hiyahiya serah lu pada dah" sahut Dion kemudian fokus pada ponselnya lagi.

------

Hallo ketemu lagiiii. Gimana ceritanya? Ngebosenin atau gimana nihh?

~yasmaaaaa

KiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang