Happy reading:)
Sinar mentari masuk melalui celah jendela kamar seorang gadis. Gadis itu yang tak lain adalah Kiara. Kiara menggeliat kemudian melihat kearah jam yang ternyata sudah pukul 06.30 itu artinya dia sudah kesiangan.
Kiara berlari kearah kamar mandi, tak membutuhkan waktu yang lama ia kembali keluar dengan menggunakan seragam sekolahnya.
Ia memoleskan sedikit bedak ke wajahnya. Setelah selesai, Kiara mengambil tas yang ada di gantungan kamarnya. Beruntung tadi malam ia telah menyiapkan buku apa saja yang akan di bawa.
Kiara berjalan kearah dapur untuk meminum air dan mengambil roti untuk mengganjal perutnya di jalan.
Setelahnya ia bergegas pergi keluar untuk mencari angkutan umum. Beruntungnya angkot yang ditunggu tidak terlalu lama.
"Kirii" ujar Kiara ketika telah sampai di dekat gerbang sekolahnya. Setelah membayar ongkosnya, Kiara berlalu masuk menuju gerbang.
Sesampainya di depan kelas, ternyata telah banyak murid yang datang. Langsung saja Kiara masuk dan menghampiri kedua sahabatnya.
"Tumben Kir datengnya agak siangan gini, kenapa?" Tanya Salsa setelah Kiara duduk.
"Telat bangun nih gue"
Keduanya menganggukkan kepala.
"Hmm, Kir. Gimana nih si adkel?" Tanya Mika sambil menaik turunkan alisnya, berniat menggodanya.
"Hooh nih, gimana?" Tanya Salsa ikut ikutan menggoda Kiara.
Kiara menoleh sambil menghela nafasnya lesu, "gatau nih, gue udah cari sosial medianya tapi yaa gitu....
"Gitu gimana?" Potong Salsa cepat.
"Ish gue belom selesai ngomong nih" kesalnya sambil memajukan bibirnya.
"Hehe, oke maafken"
"Jadi gini, gue udah cari Instagram nya tapi kagak ada. Trus gue cari juga tuh di Facebook, ada sih tapi kek nya jarang aktif deh"
"Hmmm, masa si? Atau mungkin itu Facebook yang lama nya deh"
"Iya emang, gue dah liat foto fotonya. Dan disitu adanya foto pas dia masih SMP" ujar Kiara.
Keduanya manggut-manggut saja pertanda mengerti.
Ketika Salsa tengah bermain ponsel dan melihat ada status dari teman seangkatannya yang mana dia meng upload foto yang sepertinya adaa si Dion Dion itu?
Salsa mengamati foto tersebut dengan teliti. Mika yang melihat Salsa tengah fokus dengan ponselnya seperti tengah meneliti lantas bertanya.
"Liat apaan sih Sal, serius amat dah" tanya Mika heran. Gimana gak heran coba orang Salsa liatnya deket banget gitu trus alisnya juga nyatu pertanda sedang berfikir. Asekkk:/
Salsa mengalihkan pandangannya kearah Mika, "ohh ini loh Mik, gue kan lagi liat story WA nya si Gita yang kelas sebelah. Dia nge upload foto temen se ekskul dia"
"Trus yang bikin Lo fokus banget ama tuh story apaan? Kek nya ada sesuatu" tanya Mika yang masih heran. Sedangkan Kiara hanya menyimak saja, karna pertanyaan nya sudah terlebih dahulu di tanyakan oleh Mika.
"Coba sini liat deh Kir, Mik" ucap Salsa sambil menyuruh keduanya untuk mendekat.
"Emang ada apaan si sama tuh foto" tanya Kiara yang sudah sangat kepo.
"Ihh liat aja nih, liatnya yang teliti coba" kata Salsa sambil menyodorkan ponsel miliknya.
"Lah ini bukannya si adkel itu ya Kir?" Tanya Mika setelah memfokuskan matanya pada ponsel milik Salsa.
Kiara menganggukan kepalanya, "terus?" Tanyanya polos.
Salsa berdecak, "jadi gini ya Kiara kuuuu. Ini kan difoto ini ada pak Darma, dan pak Darma itu pelatih ekstra kurikuler volly ball. Nah di foto ini kan ada si Dion, yang otomatis berarti dia juga ikutan ekskul volly"
"Ouhh gituu, jadi?"
"Lahh, iya juga ya. Jadi apaan Mik?" Tanya Mika yang juga ikut bingung dengan omongannya.
"Gatau juga gue" jawab Mika cengengesan.
****
Seperti biasa, setiap jam istirahat pasti para murid akan pergi ke kantin, karna setelah belajar membuat perut para murid terasa lapar. Tetapi tidak sedikit pula yang menggunakan jam istirahatnya untuk pergi ke perpustakaan, ke UKS tetapi bukan karena sakit, melainkan untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.
Dion, Iyan dan Haikal melangkahkan kakinya menuju kantin untuk mengisi perutnya yang meminta segera diisi.
Begitu mereka masuk, ternyata kantin sudah penuh. Yaa wajar, karna kelas mereka keluar lebih telat dari jam biasanya. Dan karna itu mengakibatkan ketiganya tidak kebagian meja. Alhasil mereka hanya memesan cemilan saja dan akan memakannya di koridor yang dekat dengan lapangan.
"Gila sumpah tadi tuh kantin penuh banget dah" ujar Iyan setelah mendudukan bokongnya.
"Ya wajar lah, orang kita tadi keluar kelasnya telat gara gara tuh guru yang ngasih tugas nya yang ngga kira kira" sahut Dion sambil memakan cemilan yang tadi dibelinya.
Haikal mengangguk setuju dengan ucapan keduanya, "abis istirahat pelajaran siapa?" Lanjutnya bertanya.
Dion meletakkan jari telunjuknya di dahi seperti tengah berfikir, "kalo gak salah sih pelajarannya Bu Rina. Tapi kek nya kosong deh, palingan cuman dikasih tugas doang"
Ketiganya saling bertatap muka sambil tersenyum penuh arti, "bolos kuy!" Ucap ketiganya bareng dan lantas tertawa kecil sambil melakukan tos.
**
Seperti apa yang tadi mereka rencanakan, kini ketiga remaja yang tak lain dan tak bukan adalah Dion, Iyan dan Haikal tengah berjalan menuju belakang sekolah, tempat dimana mereka akan membolos.
Tetapi sebelumnya mereka telah membeli beberapa makanan untuk menemani kegiatan bolos mereka. Asekkk pake segala ditemani:v okey abaikan
"Bagi kuaci nya dong Yan" ucap Haikal yang langsung mengambil kuaci dari tangan Iyan tanpa meminta persetujuan dari sang empunya.
Iyan memukul bahu Haikal pelan, "asuu Lo Kal, maen comot aja"
Haikal menyengir lebar, lalu melanjutkan memakan kuaci yang sempat berhenti.
Sekedar info, mereka hanya membeli cemilan biasa saja. Tidak sampai membeli rokok, karna mereka belum berani kalau merokok di area sekolah. Tapi kedepannya entahlah, bisa saja mereka berani.
.....
Yuhuuuuuu aku kambek
Ada yang kangen?||Gaada? Oke gapapa:|
Segini dulu yeee
See you next part guys:)
Byby:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiara
Teen FictionApa jadinya kalau seorang wanita pelit yang menjadikan seseorang menjadi alasan agar ia kelihatan sudah move on dari mantan kekasihnya hanya untuk sang teman percaya kalau ia telah move on? Apa saja yang terjadi? Siapa seseorang tersebut? Dan bagai...