part 9

7 2 0
                                    

Happy reading guys:)

Saat ini Dion dan Iyan tengah rebahan santuy sambil sesekali menyuapi makanan kedalam mulutnya.

Iyan hendak bangkit dari duduknya tetapi panggilan Dion kembali membuat ia membalikkan badannya.

"Kemana Yan?"tanya Dion sambil memasukkan kacang kedalam mulutnya.

"Bawah, ngapa mau ikut?"

Dion menggelengkan kepalanya pertanda tak mau.

"Yaudah" sahut Iyan sambil melangkah keluar, tetapi pertanyaan Dion kembali membuatnya kembali membalikkan tubuhnya lagi.

"Mau ngapain Lo kebawah?" Dion bertanya sambil menyandarkan punggungnya.

Iyan menjawab pertanyaan yang Dion tanyakan, "mau minum"

Dion mengernyit heran, "ngapain Lo minum dibawah? Disini juga masih ada minuman" bagaimana tak heran, disini masih ada beberapa minuman yang belum diminum sama sekali. Tapi Iyan, malah mau ngambil minum di bawah.

"Ya serah gue lah, orang yang minum gue bukan Lo!" Sungutnya.

"Cailah santai kalii, gue kan cuman nanya doang" Dion kembali meraih kacang dan memakannya.

Iyan mengangguk malas sambil bergumam. Iyain saja lah, dari pada debat yang gak guna ye kan? Mending Iyan ngalah saja.

Saat Iyan hendak berbalik, lagi dan lagi Dion kembali bertanya. Sabar Yan orang sabar di sayang mantan, eh yakali. Dahlah

"Woy Yan" Dion kembali manggil Iyan nih, mana sambil ngelempar kulit kacang lagi. Emang gada ahlak tuh anak.

"Apa lagi sih Yon, perasaan dari tadi manggil trus nanya lagi mana kagak penting gitu lagi" sewot Iyan. Iyan kesel nih

"Kagak, cuman mau bilang hati hati doang hhe" ujar Dion sambil cengengesan. Gajelas banget kan dia?

Iyan memutar bola matanya malas. Dikira dia mah kemana gitu pake diucapin hati hati segala. "Serah Yon serah"

Iyan kembali melangkahkan kakinya menuju ke arah pintu, tapi tiba-tiba ia berhenti. Tapi bukan Dion yang memanggilnya, hal tersebut membuat Dion bingung. Kalian juga pasti bingung kan? Iyakan? Iya? Iyain aja

"Ngapa Lo malah berhenti? Bukannya mau kebawah?"

Iyan mengangguk, "gue cuman mau mastiin aja"

"Mastiin apaan dah?"

"Eh bukan mastiin deng"

Dion mengangkat sebelah alisnya, "terus?"

"Mau nanya doang"

"Ohhhh, nanya ke siapa?"

"Ke elo lah ogeb" ujarnya sedikit kesal. Ingat hanya sedikit oke se di kit.

Dion menunjuk dirinya sendiri dengan mata yang tak lepas melihat tingkah Iyan yang membuatnya bingung.

"Lo gak mau nanya nanya lagi kan?" Iyan kembali bertanya.

Dion menggeleng dengan mukanya yang gitu lah kek orang kebingungan gitu.

"Oh" imbah Iyan tanpa mengatakan apapun lagi langsung ngeleos pergi begitu saja. Kampret memang.

Beberapa detik setelah Iyan hilang dari pandangan Dion 'maksudnya udah pergi gitu, pergi ke bawah. Oke lanjut' ulang ya biar gimana gitu. Oke

Beberapa detik setelah Iyan hilang dari pandangan Dion, pintu kamar mandi Iyan terbuka memperlihatkan sosok Haikal 'anjay sosok, dikira hantu apa:v' yaps Haikal, Haikal dari tadi tuh ada di toilet. Biasa lah abis ada panggilan alam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang