•2|WHO AM I?•

629 78 17
                                    

•Happy Reading•
Follow dulu sebelum membaca!

Ada yang sudah mengerti tentang diriku?
Atau ada yang belum mengerti?

Aku ini siapa?
Kalian pasti masih bingung dengan kebenaran tentang diriku?

Untuk kalian yang menjawab bahwa aku ini adalah seorang psikopat, kasar dan yang lainnya, selamat kalian benar.

Kalian sudah berhasil aku buat bingung. Di kehidupan sebelumnya, aku ini sangat romantis, penyabar, penyayang benar bukan?

Tapi di renkarnasi selanjutnya, inilah aku. Seorang mafia, pembunuh, tidak mengampuni, egois, dan yang lainnya.

Terkesan sangat buruk, tapi itulah kenyataannya. Bahwa aku ini adalah real. Jadi, jangan terkejut dengan berbagai kejutan yang akan menanti kalian semua.

"Nayeon!" panggil ku dengan sedikit berteriak. Aku seorang CEO muda, untuk urusan sekolah aku memang sudah lulus dengan tunangan ku.

"Wae?" tanya nya.

"Mana jas hitam kesayangan ku?" tanya ku.

"Ah--aku lupa mencucinya Jungkook," jawabnya sedikit menunduk, mungkin dia takut melihat amarah ku.

"Kenapa kau belum mencucinya? Apa yang kau lakukan hah?" bentak ku yang membuat dirinya terkejut.

"Aku lupa," jawabnya jujur.

"Pergilah! Aku tidak mau melihat mu berada di depanku!" ucapku sedikit membentak.

Dia pergi begitu saja, entahlah tapi yang aku lihat dia bukan mengarah ke kamar melainkan ke pintu utama.

"Sial!" umpat ku. Yang kemudian mengikutinya dari belakang.

***

"Apa kabar ayah?" tanya Nayeon. Ya perempuan itu pergi ke rumah ayah tunangannya.

"Baik nak," jawabnya.

"Ada apa kamu kemari?" tanya nya sambil menerawang wajah calon menantunya yang kusut itu.

"Apa salahku padanya?" ucapnya parau. Nayeon tak tahu harus berbuat apa sekarang. Seperti jalan buntu, jika ia maju, ia akan siap menerima resikonya begitu juga kalau mundur. Lalu, apa yang ia akan lakukan?

"Apa hanya karena masalah itu, dia semakin membenciku? Aku lelah ayah, aku lelah untuk tinggal bersamanya, aku ingin mati saja!" curhatnya. Hanya calon ayah mertuanya yang mendengar keluh kesah nya selama ini.

"Bertahan lah dulu, ayah tidak tahu ada apa dengan anak itu," ucapnya.

Selalu sama.

Bertahan!

Tapi, apa harus aku bertahan dengan setiap harinya mendengar bentakan dan kata kasar yang selalu ia layangkan untuk ku?

Muak!

"Aku muak ayah! Aku ingin mati saja!" ucapku lagi.

"Nayeon!" suara bass milik lelaki yang selalu ja rindukan, namun sekarang entah, ia tidak merindukan nya sama sekali, maybe.

My Husband's Psychopathic Penance[End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang