•4|LAGI•

509 71 22
                                    

Happy Reading💜
.
.
.

Siapkan hujatan kalian!

Jungkook memang berada di samping Nayeon, sampai gadis itu tertidur dengan pulas dan jam menunjukkan pukul 02.00 dini hari.

“Maaf, aku tidak bisa menemanimu,” ucapnya lalu bangkit dan kembali ke kamarnya.

Pikiran dan hatinya berperang. Apa dia terlalu berlebihan dengan Nayeon?

Tapi, jika bukan karena keselamatan gadisnya. Ia tidak akan melakukan ini semua.

Jungkook kacau!
Frustasi!

Ia mengambil ponselnya, dan mencari kontak Taehyung.

Telepon tersambung.

“Ada apa kau menelepon malam buat seperti ini?” tanya Taehyung.

“Aku lelah hyung. Apa mereka tidak memberikan aku pilihan lain?” tanya Jungkook dengan nada yang terdengar frustasi.

“Sabarlah Jungkook, lakukanlah dulu untuk beberapa minggu saja,” balas Taehyung.

“Sudah satu bulan aku memperlakukannya! Dan kau bilang, beberapa minggu? Sangat miris, dia sudah gila,” ucap Jungkook.

“Tenanglah, semua akan ada waktunya. Lebih baik kau tidur, netral 'kan semuanya. Dan mulai lah drama mu besok,” ucap Taehyung dan mematikan sambungan telepon sepihak.

“Argh! Sial!” umpat nya.

***

Pukul 07.00 pagi, Nayeon bangun dari tidur nyenyak. Meraba-raba Jungkook yang semalam ada di sampingnya.

Tapi, nihil.

Nihil!

“Lagi, aku harus pergi membeli obat tidur hari ini,” ucapnya.

Ia bangkit dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Tidak butuh waktu lama untuk ia bersiap-siap. Setelah siap, ia turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan tentunya.

Ia harus berusaha mengkontrol emosinya di pagi hari ini.

Jungkook datang dan duduk di meja makan, menunggu sarapan paginya.

“Di makan,” dua kata yang di ucapkan gadis itu sambil menyodorkan piring berisikan nasi goreng telur kesukaan lelaki yang ada di depannya.

Jungkook hanya menatap datar, tidak berniat untuk menyentuh apalagi memakannya.

Nayeon hanya mampu memejamkan matanya yang sudah memanas.

Prang!

Piring itu di lempar begitu saja, sampai Nayeon terkejut karena Jungkook melemparnya tiba-tiba.

“Lo kalau mau buat sarapan, tanya sama orangnya mau sarapan apa!” ucapnya.

“Maaf,” ucap Nayeon dan berjongkok membersihkan pecahan piring tersebut.

My Husband's Psychopathic Penance[End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang