Happy Reading
Follow dulu sebelum membaca!
Jangan lupa tinggalin vote dan jejak-jejak kalian ya!
Pagi ini Nayeon sudah berada di rumah, kondisinya semakin membaik.“Jadi bagaimana rencana mu selanjutnya?” tanya Taehyung dari telepon.
Jungkook saat ini sedang berada di balkon kamarnya.
“Merebut apa yang seharusnya menjadi milikku,” balasnya.
“Tapi tidak sekarang, biarkan dia menikmati segala usaha ku dulu, setelah dia puas kita akan mengambil nya kembali dan dia kita akan membuatnya menjadi menderita,” tambahnya sambil ber-smirk.
Setelah mengatakan itu, ia mematikan sambungan telepon dan beranjak menuju ranjang melihat gadis yang sudah ia perlakukan tidak pantas beberapa bulan ini.
“Bangun hei?” ucap Jungkook sambil mengelus lembut pipi gadis itu.
“Five minute,” jawabnya yang masih setia memejamkan matanya.
“Hei, aku harus pergi ke kantor. Apakah calon istriku ini tidak ingin membuatkan aku sarapan hm?” tanya Jungkook yang masih mengelus pipi Nayeon.
“Nee, kau mandi lah dulu. Aku akan buatkan sarapan,” ucap Nayeon sambil membuka matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina mata cantik gadis itu.
“Baik, siapkan baju ku nee?” ucap Jungkook yang di balas anggukan oleh Nayeon.
👑
Saat sedang memasak di dapur, tiba-tiba ada yang memeluk pinggang Nayeon.
“Hei, aku tidak akan bekerja hari ini.”
“Kenapa?” tanya Nayeon.
“Aku takut kehilangan mu untuk kedua kalinya,” ucapnya jujur.
“Aku tidak akan pergi,” ucap Nayeon berusaha menenangkan.
“Aku takut ada orang yang akan mencelakai mu,” ungkap nya jujur.
Firasat Jungkook tidak enak saat ini, ia ber-firasat ada sesuatu hal yang akan terjadi menimpa keluarga kecilnya ini.
“Turuti aku nee? Jangan memberikan siapapun masuk ke rumah, karena musuh kita banyak di luar sana,” ucap Jungkook sedikit resah.
Entah mengapa, pikiran negatif mulai bermunculan bahwa ada sesuatu yang sangat berbahaya yang akan terjadi hari ini.
“Kau dan Ayah adalah harta terbesarku, aku tidak akan membiarkan sesuatu hal yang berbahaya menimpa kalian berdua. Kalian berdua adalah tanggung jawabku dan aku akan laksanakan itu,” ucap Jungkook serius.
“Jika suatu hari nanti aku pergi, jangan sedih nee? Takdir Tuhan kita tidak ada yang mengetahui, jika aku di takdirkan untuk bersamamu, aku akan menjaga mu. Namun, jika Tuhan berkehendak lain, masih ada yang lain menjaga mu nanti,” ucap Jungkook. Kok jadi mellow sih...
“Perjalanan kita masih panjang, takdir tidak ada yang mengetahui. Jika suatu saat kau akan pergi, aku akan ikut denganmu,” jawab Nayeon berusaha menenangkan kegelisahan hatinya saat ini.
Jungkook menangkup wajah Nayeon, “Lihat aku,” ucapnya lembut. Nayeon mengangkat wajahnya dan menatap manik mata itu.
“Jangan biarkan air mata ini turun, aku tidak suka melihat gadis kesayangan ku menangis. ”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband's Psychopathic Penance[End]√
Fanfic#Series2 [Thriller-Romance] ⚠Warning ⚠Follow Sebelum Baca ⚠Baca series 1 dulu ⚠Typo bertebaran ⚠Baper ya baper aja ⚠Hujat ya hujat aja ⚠Bahasa Kasar Sumber Gambar: Pinterest ______________________ Milikku akan tetap menjadi milikku! Jika kau berani...