Seperti biasa di pagi hari, kali ini yang lebih dulu bangun adalah Minghao, dia harus cepat bersiap untuk kebandara ditemani pacarnya Jun.
"Hao gak papa pergi sendiri? Gege bisa antarin ke bandara kok." Ujar Jun.
Minghao yang sibuk menata kopernya itu menggelengkan kepala.
"Gak usah, gege kan ada kelas pagi ini, Hao bukan anak kecil lagi." Jawab Minghao meletakkan koper didepan rumah lalu kembali masuk kedalam untuk mengambil sarapan.
Semua sudah sibuk dengan kegiatannya masing masing, ada yang masih sibuk cari pakaian, ada yang masih mandi, sarapan dan ada juga yang masih mengerjakan tugas.
Jeonghan kini telah membawa tasnya bersiap untuk pergi bersama pacarnya.
"Hari ini siapa yang gak ada kelas?" Tanyanya membuat seluruh perhatian tertuju padanya.
Sontak yang merasa tak ada kelas itu pun mengangkat tangannya.
"Wonwoo... Sama Jihoon?" Tunjuk Jeonghan.
Yang di tunjuk mengangguk lesu, sepertinya mereka berdua masih ngantuk.
Dan hanya mereka berdua lah yang tinggal dirumah sedangkan yang lainnya pergi ke kampus.
"Hao pamit ya unnie..." Pamit Minghao, iya dia masih berada di rumah bersama kedua unnie nya.
"Hati hati Hao.." Ucap mereka serempak.
Tak lama taksi penjemput datang, Minghao langsung menaruh kopernya di belakang dan berangkat ke bandara. Menyisakan Wonwoo dan Jihoon berdua.
Wonwoo yang berbalik arah masuk kedalam itu terpaksa harus berhenti setelah melihat Jihoon dengan pakaian rapi.
"Mau kemana pagi pagi begini?" Tanya Wonwoo penasaran.
"Mau pergi, sebentar aja kok.. Sekalian mau beli alat buat ngerjain skripsi." Jawab Jihoon sembari sibuk mengikat rambutnya.
"Owh.. Hati hati ya, gue titip pizza ya."
"Iya, kalo gitu aku pergi." Jihoon melambaikan tangannya seraya naik keatas motornya.
Setelah kepergian Jihoon kini Wonwoo sendirian di dalam rumah yang besar dan luas itu.
Rasanya aneh jika ia tinggal di rumah besar dan luas sendirian, dan lagi disana sangat sepi membuat dirinya menjadi sensitif terhadap suara.
"Baca komik kayaknya seru nih." Ujarnya bermonolog.
Ia dengan ceroboh nya berlari ke tangga tanpa mengetahui bahwa anak tangga itu basah membuatnya terpeleset kebelakang.
"E...?"
Wonwoo berbalik badan sebelum ia mencium lantai, namun tatapannya membelalak, udara yang awalnya hangat menjadi dingin, nafasnya tercekat seolah ia mendapat kan oksigen yang sedikit, keringat nya mulai mengucur.. Baru kali ini ia merasakan takut, anak tangga yang ia naiki baru beberapa dan ia seperti sedang melihat jurang dibawahnya, sangat dalam dia bisa saja mati secara instan.
Ia panik, mencari sesuatu yang bisa dipegangnya, namun semua gelap, matanya hanya memperlihatkan kegelapan, Wonwoo takut, dia bahkan masih belum melihat ujung dari jurang itu atau lantai rumahnya. Hingga ia melihat anak kecil yang tersenyum padanya, matanya merah menyala, ia mengangkat salah satu tangannya seolah akan menangkap dirinya.
"Come here..."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙷𝚊𝚕𝚞𝚌𝚒𝚗𝚊𝚝𝚒𝚘𝚗 [SVT GS] ✓
TerrorDari gelapnya langit, hanya sinar bulan yang bisa menerangi jalan... seorang gadis pulang ke kostannya dengan wajah pucat yang seketika membuat panik teman temannya. Semua itu terjadi di malam hari, dimana sesuatu telah berubah, surat, deringan, leb...