Meeting

9.9K 444 46
                                    

Disclaimer: Kishimoto
Song: Stay Alive by Miro ft Slyleaf
A Sasuhina Fanfiction

.
.
.

Pagi ini ada seorang wanita yang amat rajin. Ia selalu siap dengan pekerjaan sehari-hari sebelum fajar menyapa. Membersihkan ruangan, memasak, mencuci, sudah biasa ia lakukan sendiri.

Hujan sejak dini hari hingga pagi membuat suasana semakin dingin, namun tak meninggalkan kesan sejuk. Tak menyurutkan semangat wanita itu untuk beraktivitas. Hangatnya mentari selalu mengigatkannya untuk selalu bersyukur.

Mentari...

Mengingatkannya pada seseorang yang telah tiada. Sosok yang sangat berjasa kepadanya. Namun kini orang itu tak berada di sampingnya lagi.

"Tuhan, terimakasih atas segala nikmat yang telah Engkau berikan..."

"Tuhan, sampaikan salamku kepada mereka. Sampaikan permintaan maafku yang belum sempat kuucapkan ketika mereka masih berada di sisiku..."

Petrikor. Suasana ini selalu mengingatkannya pada momen-momen yang tak bisa ia lupakan dalam hidupnya. Di usia belia, ia pernah mengalami suatu hal yang mungkin tidak setiap orang mampu untuk menjalaninya. Lika-liku kehidupan yang cukup berpengaruh terhadap aspek psikologis, kesehatan mental.

Hal terbaik sejauh ini yakni untuk tetap menjaga kewarasan. Ia telah berjanji untuk selalu berusaha hidup lebih baik dari hari ke hari. Karena ia harus percaya bahwa masa-masa sulit adalah keberkahan yang menyamar.

Pemikiran seperti itu... Tak akan ia sadari jika ia tak bertemu dengan seseorang.

Sebuah ucapan terimakasih yang tak akan pernah terbayarkan ia persembahkan untuk sang mentari, mendiang suaminya yang telah berpulang tiga tahun lalu.

Mengingat memori yang telah mereka jalani bersama, tanpa sadar wanita itu melangkah menuju ruang tamu di dalam rumah sederhananya.

Mengingat memori yang telah mereka jalani bersama, tanpa sadar wanita itu melangkah menuju ruang tamu di dalam rumah sederhananya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah bingkai foto besar ia usap dengan sayang. Terlihat potret gambaran keluarga harmonis. Dua orang dewasa dan satu anak. Lelaki berpotongan rambut cepak bersurai pirang dengan senyum sumringah merangkul seorang wanita berambut panjang sepunggung. Binar biru laut dan permata pada saat itu tak dapat memungkiri bahwa mereka tengah berbahagia ketika si anak perempuan yang berada di tengahnya mengangkat sebuah piala bertuliskan angka satu.

Oh ya, namanya Hinata. Uzumaki Hinata. Lelaki di sampingnya adalah sang mendiang suami bernama Uzumaki Naruto. Bukan tipe yang sangat tampan. Tapi dia tipe lelaki yang paling pengertian, pekerja keras, positif. Hampir tak ada cela dalam sifatnya. Tipe lelaki langka yang akan sulit ditemukan di dunia ini.

"Jika kau lelah, maka istirahatlah. Jangan menghindari masalah dan putus asa. Aku selalu disini untukmu, kau jangan khawatir..."

Kalimat itu selalu terngiang di benaknya. Salah satu nasehat yang membuatnya semangat hidup pada saat itu.

HislerimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang