Terkadang orang itu hanya bisa menilai kita dari penglihatannya tanpa tau yang sebenarnya.🕊️
Happy reading!🥳15.45
Chissya sedang menonton televisi sambil memakan coklat SilverQueen yang ada di tangannya.Ting tong
Suara bel rumah Chissya berbunyi menandakan ada seseorang. Chissya pergi membukakan gerbang rumahnya, sebuah mobil hitam memasuki bagasi rumah Chissya.
Seorang laki-laki tampan keluar dari dalam mobil. Dia adalah Raynand sang kakak. Chissya langsung mencium punggung tangan Raynand.
Mereka masuk ke dalam rumah, Chissya langsung kembali ke keadaan semula menonton acara televisi, sedangkan Raynand pergi ke dapur untuk mengambil air.
Raynand menghampiri adik perempuannya yang tengah asik tertawa lepas menonton acara televisi. Kemudian dia duduk di samping Chissya.
Terlihat raut bahagia diantara keduanya, hening hanya ada suara tawa keduanya serta dentingan wajan dan teplon yang beradu, karena bi Sumi sedang memasak di dapur.
"Dek, muka lo kelihatan bahagia banget." Kata Raynand memecahkan keheningan diantara keduanya.
"Iya dong kak, gue tadi dibeliin boneka Winnie the Pooh yang besar dong sama Gibran." Chissya sangat bahagia saat mengingat yang terjadi di Mall tadi.
"Bisa banget tuh orang dapetin hati adek gue yang cantik ini." Wajah Chissya berubah menjadi merah saat mendengar pujian dari sang kakak, Raynand yang mengetahui hal itu berusaha menggoda adiknya lagi. "Cieee blusing." Melihat Chissya yang semakin salah tingkah membuat Raynand tertawa puas.
"Apaan sih lo kak!" Chissya berusaha mengeles dari kakaknya itu.
"Abisnya lo lucu kalo lagi blusing." Jawab Raynand yang masih tertawa.
"Oiya, tadi momy nelpon gue. Momy nanyain lo, yaudah gue jawab lo lagi ngedate sama kak Nisa." Raynand hanya mengangguk anggukkan kepalanya saat mendengar ucapan sang adik.
"Terus kata momy gue disuruh check-up. Anterin gue check-up yuk kak." Chissya memasang pupy eyes nya agar Raynand ingin mengantarnya check-up.
"Kenapa gak sekalian tadi aja sama pacar lo?" Raynand menaikkan satu alisnya, lalu menyeruput minuman yang dibawanya dari dapur.
Chissya menggelengkan kepalanya, "gue pengennya sama lo, kan udah lama kita gak ketemu."
"Yaudah lo siap-siap gih, gue mau mandi dulu." Raynand mengacak puncak kepala Chissya sebelum akhirnya melenggang pergi.
Chissya mematikan televisi dan beranjak pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.
~~•~~
Setelah pergi check-up Chissya dan Raynand berniat untuk makan malam di luar. Mobil Raynand berhenti di salah satu cafe yang ada di Jakarta. Saat mereka memasuki cafe, banyak pasang mata yang kagum dengan kecantikan Chissya dan ketampanan Raynand.Ada juga segerombolan anak laki-laki dan perempuan yang kelihatannya seumuran dengan Chissya. Mereka sangat terpukau dengan kehadiran Chissya dan Raynand.
"Itu cewek bening banget, bisa mereun gue gebet." Celetuk seorang laki-laki di ujung sana.
"Eh kok bareng cowok, jangan-jangan pacarnya." Kata laki-laki satunya lagi.
"Wah hancur sudah harapan gue."
"Kata kakek gue, sebelum janur kuning melengkung kita masih bisa dapetin dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything For My Love
De Todo⚠️Selamat datang di cerita pertama aku🤗😘 ⚠️Tahap Revisi "Ca," panggil Gibran dingin. Chissya membalikkan tubuhnya. "Iya, Gibran?" "Gue mau nanya?" "Iya sok." "Lo cinta kan sama gue?" Kata-kata itu terlontarkan langsung dari mulut Gibran. Chissya...