Author pov
Ara kini tengah bersiap siap untuk masuk ke kampus seperti biasa dengan fino. Hari ini dia akan coba untuk fokus ke kuliah dulu, karena dia yakin dengan meminta bantuan ke ibu Iriana akan membantu perusahaan KMOG.
masih pukul 06.10, jadi fino masih santai di sofa tv nya.
Ia membuka ponselnya dan menemukan berita di group UI."Apa ini? Pertukaran pelajar? Manchester?" Ia bersandar ke sandaran sofanya.
Lalu datanglah ara yang membuyarkan pikirannya.
"Woy fin, tumben udah rapi pagi gini" dia nepuk pundak fino.
"Yeu paan si lo ra, ntar gue telat lu nyolot" judes fino sambil membenarkan posisi duduknya.
"Hihi, iya iya eh btw lo masuk jam tujuh juga fin?" Tanya ara.
"Hem" jawabnya sembari mengutak atik layar ponselnya.
"Liat apa si lo serius amat? Pacarlo lagi ngambek yah? Lu mah kalo ada cewek cantik di deketin, jadi gini kan"
"Idih apa sih ra, jan ngaco deh lo, lagian gue masih jomblo, yakali ada cewek ngambek karena gue deket ma cewek lain"
"Oh jomblo nih? Kenapa gak sama Yasmin aja? Nih aku punya nomor ponselnya, mau minta?" Ucap ara sembari membuka layar ponselnya.
"Hoho, tidak terimakasih"
"Yaudah, awas nanti ngemis ngemis ke gua"
"Ce elah, pd amat lo"
"Eh lo tau gak, kalo kampus kampus indonesia bakalan adain pertukaran mahasiswa dan mahasiswi ke Manchester dan Los Angles""Heum? Gak salah denger kan gwe?"
"Cek group lah" ucap fino.
Ara langsung cek group UI.
"Aaaaa ini bener?" teriak ara yang ngebuat fino menutupi daun telinganya.
"Buset, cempreng amat si suara lo, abis makan pisang apa makan seng?"
"Yeu apa si fin, gue bakalan giatin belajar gue, aku pengen ke Manchester fin" ara goyang goyangin badan fino.
"Ehh stop jangan gitu ah ra, iya gue tau lo pengen banget kan ke manchester"
"He em" ara mengangguk.
"Yaudah belajar yang giat sono, sapa tau lusa lo otw"
"Amin"
Ara pov
Manchester? Keinget sesuatu aku, tapi apa ya?
Ah ya, impianku sekolah kesana dengan Jidan, tapi khayal lah.
Flashback
Saat gw berusia 15 tahun dan duduk di kursi kelas 9, gue berangan angan untuk sekolah di manchester inggris, Jidan juga.
Jadi pertukaran mahasiswa juga gapapa.Saat itu aku lagi liat peta negara Inggris, meneliti setiap penjuru dalam peta itu. Dari kecil udah cinta sama negara Inggris, apa karena gue lahir di sana ya? Gak juga sih.
"Ra? serius amat baca petanya?" Ucap jidan.
Dia natap peta inggris.
"Rindu London?" Tanyanya.Aku menggeleng.
"Aku gatau dan, ketika aku berumur 2 bulan, aku dibawa ke malang sini, jadi aku ga begitu rindu dengan london" ucapku.
"Lalu?"
"Aku hanya ingin suatu saat, aku bisa sekolah di inggris"
"Ah itu? Jika kau akan kesana, aku juga ikut"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Satu Sisi
Teen FictionSeorang perempuan SMA yang menyukai seorang pria yang satu sekolah dengannya.Ia hanya memendam rasa itu.Cintanya pun bertepuk sebelah tangan.Ia hanya mencintai satu sisi saja,hanya darinya.Setelah lulus sekolah ia bekerja dan merubah dirinya menjadi...