Momen2 jaehyun mati ditangan taeyong
Jaehyun pov
Aku takut dengan taeyong dan sekarang adalah akhir riwayatku karena lelaki cantik tersebut ada di depanku menatapku tajam.
"Habis ngapain kau?" Tanyanya galak, aku meneguk ludah.
"Ehee... Ehm," aku mulai kehabisan kata-kata
"JAWAB AKU JUNG JAEHYUN! Dan jangan sekali-kali kau berbohong padaku karena aku TAHU semua tentangmu," peringat taeyong dan aku mengangguk.
"Aku... Habis... Tawuran... Lagi," kataku jujur dan pelan, taeyong menarik nafas panjang.
"SUDAH KUBILANG BERAPA KALI AKU PALING BENCI DENGAN YANG NAMANYA TAWURAN JAEHYUN APAKAH KAMU TERLALU BENCI BERDAMAI SEHINGGA KAU HARUS BERANTEM DENGAN ORANG LAIN PADAHAL ITU BUKAN URUSANMU?!" Teriak taeyong dan aku semakin tidak berani menatapnya, ini sudah cukup malam dan aku takut tetangga memarahi kita.
"Awalnya aku tidak ingin ikut hyung.. tapi karena mark emang teman baikku dan kau juga teman baiknya jadi...sesama teman harus saling membantu bukan?" Kataku mencoba menenangkan dan mencairkan suasana.
"Tolong jelaskan masalah apa lagi yang diderita oleh seorang mark lee sehingga kau juga terlibat," perintah taeyong dan aku berdeham.
"Seorang murid memancing amarahnya mengatakan bahwa haechan adalah matre dan pelacur," jelasku pada taeyong.
"Bagaimana murid MNET tahu tentang haechan?" Tanya taeyong padaku.
"Haechan berteman dengan salah satu murid MNET dan ternyata murid itu teman palsu dan menjelek-jelekan haechan dibelakangnya," sambungku dan taeyong menggelengkan kepalanya tidak bisa mempercayai tingkah laku murid tersebut.
"Memalukan..tapi mark memang sangat baik dan protektif terhadap haechan.. haechan pun keliatan seperti anak yang teladan.. tidak seperti DIRIMU yang berandalan," kata taeyong menusuk dadaku dengan telunjuknya.
"Ahh sakit sayang," kataku meringis kesakitan, dia menarik tanganku dan duduk di balkon rumah.
"Diam-diam disini aku mau ambil perban dan obat," perintah taeyong dan aku terdiam.
Setelah itu taeyong kembali dengan perban dan obat untuk lukaku.
"Dimana saja lukanya?" Tanya taeyong dan aku mengangkat bajuku memperlihatkan luka lecet dan biru-biru disekitar dadaku.
"Astaga... Seperti setelah dihajar ayahmu," katanya mulai mengoleskan obat dan salep.
"Malah ayahku yang menyembuhkan orang," candaku dan taeyong tersenyum.
"Kau berandalan tapi aku cinta.. memang ya cinta itu buta," kata taeyong dan aku tersenyum geli.
"Aku tidak berandalan hyung," kataku dan taeyong menyentil dahiku.
"Hyung!" Protesku dan taeyong memutar bola matanya.
"Kau bawel sekali," ejek taeyong dan menyentuh pergelangan tanganku.
"Ah!" Teriakku kesakitan, taeyong mendecakan lidahnya berkali-kali.
"Ini bengkak jaehyun... Kau dipukul kah?" Tanya taeyong dan aku menggaruk tengkukku yang tidak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
punch | markhyuck ✓
FanfictionFF NC ⚠️🔞 - Bahasa indonesia 🇮🇩 - "kalo kamu berantem terus kita selesai aja" inspirasi dari punch NCT 127