D U A B E L A S

35.9K 1.7K 594
                                    

KERACUNAN THE BOYZ GMN DONG :")) BIASKU ADA 3 LAGI HUAA

Mark pov

"Eung... Mark hyung," panggil haechan yang ketiduran dimobil.

"Yes channie?" Tanyaku sambil mengelus rambutnya yang tebal dan halus.

"Kita kemana?" Tanyanya dan aku tersenyum gemas.

"Ke apartemenku," kataku dan dia kembali tertidur pulas.

Setelah sampai aku menggendongnya dan menidurkannya(?) dikasurku.

Haechan terlelap hingga jam 10 malam, ayahnya mengizinkannya menginap diapartemenku karena besok libur.

"Haechan..." Panggilku dan dia bangun sambil mengusap matanya.

"Makan dulu yuk," ujarku dan dia mengikuti sambil setengah sadar.

Setelah sepenuhnya sadar dia pun makan dengan lahap, aku hanya menatapnya dengan senyuman lebar.

"Hyung ga makan?" Tanyanya dan aku mengangguk.

"Kau terlalu imut.. aku jadi tidak fokus," kataku dan mungkin dia masih setengah sadar karena dia meminta maaf,

"Ah maaf," balasnya dan aku tertawa.

"Tidak haechan.. itu pujian," kataku dan pipinya merona.

Setelah makan aku membawanya ke kamar yang masih gelap karena tidak kunyalakan lampunya.

"Mark hyung," panggil haechan, aku berdeham sambil merebahkan badanku disampingnya.

"Aku mau melakukan itu.. kau tahu kan," kata haechan secara tiba-tiba.

"Nggak... Nggak tahu... Apa emangnya?" Tanyaku iseng, padahal kenyataannya aku sudah mengetahui apa yang diinginkan oleh haechan.

"Ahhh hyung! Ayolah!" Kata haechan mulai tidak sabar.

Haechan masih perawan dan tentu saja belum ada pengalaman, kita bahkan jarang berciuman.

"Nggak boleh haechan... Nanti saja kalau sudah kuliah," kataku dan haechan mengambek.

"Hyung mah gitu!" Kata haechan kesal, aku tertawa gemas dan memeluknya.

"Pintu udah dikunci belum?" Tanyaku pada haechan.

"Sudah," jawabnya singkat, aku memeluknya dan mengecup tengkuknya.

"Buka bajumu," perintahku dan dia menyeringai, dia melepaskan seluruh pakaiannya.

"Jangan kasih tau papamu ok?" Kataku dan dia tertawa.

"Tidak akan hyung," balas haechan sambil mengecup bibirku, aku menahan tengkuknya dan memperdalam ciuman tersebut.

"Hmm," Haechan mendesah nikmat saat aku meremas bokongnya.

Tangan haechan dengan jahil memegang dan mencubit perutku yang berotot.

"Hmm... Jangan jahil haechan," peringatku padanya tapi dia mengabaikannya dan kembali mengelus kejantananku yang masih terbalut kain.

punch | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang