E N A M

52.2K 2.5K 731
                                    

Ini bakal full tentang temen2 mark, terutama yuwin and luwoo :)

Lucas pov

Aku sedang membersihkan rumahku agar jungwoo tidak melihatku sebagai orang yang jorok.

Beberapa menit kemudian jungwoo datang dengan kotak obat ditangannya.

"Hai hyung maaf sedikit kotor rumahku," kataku malu dan jungwoo tersenyum kecil.

"Ini sudah cukup rapi lucas.. ternyata kau juga orang yang higienis," Puji jungwoo dan masuk ke dalam rumahku.

"Duduklah hyung akan kuambilkan minum," kataku dan jungwoo menahan diriku.

"Tidak.. kau yang duduk aku yang merawatmu," katanya dan menyuruhku duduk, dia meletakkan kotak obat dimeja dan pergi ke dapur untuk menyeduh teh.

Setelah beberapa menit dia kembali dengan teh hijau hangat dan menyajikannya padaku.

"Minum dulu sebelum aku mengobatimu," katanya dan aku menurut.

"Eung... Panas," aku meringis kesakitan saat lidahku menyentuh teh yang sangat panas itu.

"Tiup dulu lah bodoh," kata jungwoo layak seorang ibu.

Setelah meminum teh buatan jungwoo aku pun menunjukkan bagian lukaku.

Yaitu diperut, lengan dan dada. Jungwoo kaget saat melihat badanku yang penuh dengan memar.

"Astaga..." Katanya sambil menyentuh luka tersebut.

"Ini tidak terlalu sakit hyung," kataku dan jungwoo meraih salep dikotak obatnya.

"Badanmu bagus juga lucas... Apa kau rutin olahraga?" Tanya jungwoo yang sedikit salfok.

"Oh.. aku hanya pergi gym setiap sabtu dan minggu dengan mark," jelasku dan jungwoo mengangguk.

"Bagian mana yang keseleo?" Tanyanya lagi.

"Eoh.. lenganku hyung," kataku dan jungwoo menegang lenganku dan memijitnya pelan.

Aku tersenyum dalam hati merasakan kebahagiaan yang tidak bisa kujelaskan dengan kata-kata.

"Lenganmu berotot," pujinya dan aku melihat pipinya sedikit merah, aku terkekeh.

"Terimakasih," kataku dan setelah itu jungwoo menarik lenganku dan menghasilkan suara retakan tulang.

"Ah... Akhirnya lebih baik," kataku riang dan jungwoo mendecakan lidahnya.

"Makanya jangan tawuran terus," kata jungwoo sambil membereskan kotak obatnya.

Aku memakai bajuku kembali dan memperhatikannya beres-beres, dia terlihat seperti dokter.

"Hyung.." panggilku, dia menoleh ke arahku.

"Terimakasih," sambungku dan dia tersenyum lucu.

"Sama-sama lucas," katanya mencubit hidungku, aku tidak akan mencuci muka malam ini.

"Apa aku harus membayar atau.." tanyaku dan dia tertawa keras.

punch | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang