#17 My Boss

275 27 0
                                    

"WHAT?!" batin ketiga orang yang menunggu dengan antusias tadi

Yiren hanya mengerjapkan matanya berulang kali dan terus melihat kedua pasangan ini. Jo terpaksa harus meminta maaf pada ayah dan bunda Minju karena kelancangan adiknya ini. Minju cuma nunduk pasrah dan ga tahu harus gimana. Ayah dan bunda masih sama, hanya terus menatap keduanya dan masih terdiam.

"Saya meminta maaf atas kelancangan adik saya ini pak."

Iya, memang ayah Minju cuma sopir tapi kalau soal putrinya tentu saja beda di hadapan para lelaki.

"Sejak kapan kalian memulai hubungan?" tanya ayah setelah sekian lama diam

"Kemarin yah.." jawab Mark.

"Duduk den Jo. Kamu tidak perlu meminta maaf atas kelakuan adikmu. Memangnya jatuh cinta itu salah?"

Kalimat ayah yang terakhir sontak buat Minju yang tadinya nunduk langsung terdongak dan mandang ayah.

"Jadi gapapa yah?" tanya Mark

"Tentu saja tidak apa-apa. Selagi hubungan kalian itu wajar saja memang tidak apa-apa. Tapi Minju harus fokus buat cari kerjaan dulu."

Mark langsung berdiri dan membungkuk 90° untuk berterima kasih pada ayah Minju. Dan dijawab dengan anggukan dari kedua orang tua Minju sambil tersenyum.

***


Minju Pov

Setelah sarapan tadi pagi, Kak Jo langsung menuju kantor begitupun dengan ayah. Sedangkan Kak Mark harus ke agensi buat rapat. Gua udah bantuin bunda beresin dapur.

Dan sekarang? Sekarang gua lagi diinterogasi sama sahabat gua ini. Siapa lagi kalau bukan Iren? Kali ini juga gua cuma nunduk dan Iren terus natap gua dengan tatapan sinis. Setelah beberapa menit, dia menghilangkan tatapan sinis itu dan mulai dengan pertanyaan,

"Sejak kemarin? Dan semalem- huh.. Udah lah."

"Iren gua minta maaf. Gua bukannya ga mau cerita, tapi gua juga ga tahu kalo Kak Mark seserius itu."

"Yaudahlah gapapa.. Tapi.. Udah sampai dimana?" tanya Iren dengan tatapan kepo + ngejek

Gua masih ga ngerti maksud pertanyaannya.

"Maksud lo?"

"Yah.. Udah sampai tahap mana gitu?"

"Apaan sih? Gua ga ngerti Iren."

"Huff.. Udah ciuman apa belom?"

Pertanyaan Iren buat gua kaget dan muka gua memerah. Iren sadar akan hal itu.

"Waah, lo blushing Inju! Berarti bener!! WUAAAAAAH!!" Iren yang terus-terusan ngejek gua

"Udah ih Iren."

"Tapi gapapa sih. Kakak gua itu orangnya baik, lo aja yang sering dilabrak awal-awal. Hahahaha"

"Lo yakin kakak lo serius sama gua?"

"Yakin lah et dah. Dia aja udah ngomong kaya gitu di depan mama sama papa lo. Udah gitu pake sebutan "bun" sama "yah" lagi, hihihi."

Tok.. Tok.. Tok..

"Siapa?" tanya Iren

The Life Changer | Mark Lee✔️(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang